Selamat Datang di Situs Resmi "Belajar Al Qur'an & As Sunnah"

2011

Mencermati Terjadinya Musibah

Allah SWT berjanji kepada orang-orang yang bertaqwa akan memudahkan semua urusannya, akan diberi jalan keluar dari semua kesulitan yang dihadapinya, memberi rezqi yang tidak disangka-sangka, bahkan kepada penduduk negeri yang bertaqwa Allah menjanjikan akan dibukakan berkah dari langit maupun dari bumi.
Sebagaimana Firman Allah SWT dalam :

QS. Ath-Thalaaq : 2-5 
"mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar.

Baca selengkapnya »

Mencari Bekal Akhirat

            Roda dunia terus berputar, siang berganti malam, malam berganti siang. Sebagian manusia sibuk mengejar harta dunia. Sebagian sibuk mencari ilmu dan mengembangkan pengetahuan. Yang lain sibuk berolah raga meningkatkan vitalitas dan kebugaran. Yang lain lagi sibuk mengejar pangkat dan jabatan.
            Seolah tidak ada lagi yang lebih berharga dari apa yang mereka kejar. Allah tidak melarang manusia untuk memiliki harta banyak, ilmu yang luas, usia yang panjang, dan badan yang sehat. Namun semua itu harus dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya.
Imam Tirmidzi meriwayatkan : Rasulullah SAW pernah mengingatkan bahwa kedua kaki anak Adam tidak akan bergeser sebelum ditanya atas empat hal yakni umur, ilmu, harta, dan badan. Bahkan tentang harta manusia akan ditanya dua hal yakni dari mana harta itu diperoleh dan kemana dibelanjakan.

Baca selengkapnya »

Bahaya Fitnah

            Dalam sejarah Islam terkenal sebuah kisah besar tentang fitnah yang menimpa ‘Aisyah RA istri Rasulullah SAW, yang telah diftnah berbuat selingkuh dengan salah seorang shahabat bernama Shafwan bin Mu’aththal. Orang-orang munafiq menghembuskan fitnah itu dalam rangka mendiskreditkan keluarga Rasulullah SAW.
           Dengan menyebarkan fitnah itu mereka berharap bahwa Rasulullah SAW beserta keluarganya akan kehilangan kepercayaan dari kaum muslimin. Kepercayaan adalah pintu kesetiaan, kesetiaan adalah pintu untuk mendapatkan dukungan dan dukungan adalah pintu untuk meraih keberhasilan. Maka untuk menggagalkan dukungan dari kaum muslimin, orang-orang munafiq menebarkan fitnah untuk menghilangkan kepercayaan kaum muslimin kepada Rasulullah dan keluarganya.

Baca selengkapnya »

Hanya dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah Dunia Menjadi Baik

            Seandainya kita kaji lebih dalam maka kita akan dapati bahwa carut marut yang terjadi di negeri ini disebabkan karena kualitas moral bangsa ini yang rendah. Rendahnya kualitas moral bangsa ini ditunjukkan oleh maraknya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dan hukum yang berlaku.
Di tataran akar rumput tindakan anarki terjadi dimana-mana. Sejak tindakan main hakim sendiri terhadap pelaku kriminal sampai pemaksaan kehendak dan perusakan saat melakukan demonstrasi. Perkelahian antar pelajar, antar kampung sampai perang antar suku berulang kali terjadi.

Baca selengkapnya »

Ujian Kejujuran

Kejujuran adalah moral utama manusia beriman. Entah akan beresiko menjadi beruntung ataupun sebaliknya, seharusnya prinsip berlaku jujur harus ditegakkan. Apapun hasil yang diterima.
Sangat mungkin terjadi, seorang mahasiswa yang jujur kepada dosennya bahwa ia telah melakukan menyontek. Akan diberikan ucapan atas kejujuran tetapi tetap saja menjadi tidak lulus, karena dalam kontrak pengajaran memang sudah disepakati. Yang nyontek maka tidak lulus.

Baca selengkapnya »

Indahnya Menikah Tanpa “Pacaran”

            Mungkin, sebagian besar dari kita akan berpikir, bagaimana mungkin kita akan menikah dengan orang yang tidak kita kenal sebelumnya? Kita tidak tahu bagaimana sesungguhnya ia, selain hanya profil singkat yang tertulis di selembar kertas berikut foto close-up yang diberikan kepada pimpinan untuk dita’arufkan.
           Lalu dari profil berikut foto tersebut kita dipertemukan secara langsung dengannya bersama pimpinan. Tak banyak obrolan yang bisa diobrolkan dalam ta’aruf tersebut. Obrolan hanya berlangsung beberapa menit saja, dan setelah itu sang pimpinan meminta kepada yang dita’arufkan untuk memberikan jawabannya dalam tempo waktu yang amat singkat, satu atau dua minggu saja.

Baca selengkapnya »

Kenapa Wanita Masih Malu Untuk Ber-Kerudung Syar’i

            Segala puji hanya bagi Allah, Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, Sahabat dan seluruh pengikutnya yang selalu mengikuti jalan petunjuk-Nya. Amien
Allah SWT telah mendidik umat manusia di dalam menjaga kesucian dirinya, agar dengan kesucian yang dimilikinya itu maka manusia akan mampu untuk selalu melihat tanda-tanda Ke Maha Sucian dan Ke Maha Agungan Allah SWT, dan dapat selalu merasakan kehadiran keagungan Allah disegenap ciptaannya, dan kemudian akan terasa mudah dan ringan untuk selalu beribadah, memuji, bertasbih mengagungkan Allah Tuhan Pencipta Semesta Alam, Tuhan Yang Maha Esa dan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Baca selengkapnya »

Sucikan Hati dan Perbuatan

            Segala puji hanya bagi Allah, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh pengikut beliau yang selalu setia mengikuti jalan petunjuk-Nya, amien.
Segala puji bagi Allah, Allah Tuhan Pencipta Semesta Alam, Tuhan yang Maha Esa, Tuhan yang telah menuntun kita berjalan di jalan hidup yang begitu indah dan mulia. Rukun Islam yang begitu mudah ternyata merupakan kebutuhan setiap manusia dalam hidup.
Jasad dan fisik manusia membutuhkan makanan yang bergizi, yang secara sederhana dikatakan oleh orang awam dengan jenis makanan 4 sehat 5 sempurna, Subhanallah, Allah menciptakan Ruh-Ruh jiwa kita, dan menyediakan makanan ruh-ruh kita dengan bentuk ibadah dan bertasbih serta pengagungan kepada Allah SWT. Ruh-ruh membutuhkan makanan berupa pengamalan iman dan amal shalih, Kesehatan ruh-ruh manusia dapat lestari dengan cara selalu menjaga kepatuhan kepada-Nya dengan menjalankan rukan Islam dan Rukun Iman.

Baca selengkapnya »

Mengenali Diri Sebagai Manusia

            Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lainya. Tetapi kita sendiri sebagai manusia “sering kali” lupa, tidak tahu atau tidak kenal akan diri kita sendiri sebagai manusia. Potensi positif  yang ada dalam diri manusia menjadikannya sebagai hamba yang Bertaqwa, sebaliknya di sisi potensi negative mampu menjadikan manusia menjadi lebih rendah dari makhluk yang gak punya akal sekalipun.
Untuk itu marilah kita ingatkan diri kita ini sebagai manusia, Siapa diri kita ini? Dari mana asalnya? Mau kemana nantinya? Dan yang paling penting adalah bagaimana kita menempuh kehidupan didunia ini supaya selamat mengarungi hidup didunia dan akhirat nanti.
Sobat, jika kita mau kembali Kitab Al-Qur’an ternyata telah tertulis berbagai ayat yang menyatakan bagaimana manusia itu sebenarnya. Diantaranya, Manusia itu adalah  :

Baca selengkapnya »

Menuhankan Hawa Nafsu

         Hampir tidak ada aspek kehidupan di negeri ini yang tidak tersentuh oleh kemungkaran. Hampir tidak ada kementrian yang tidak tersentuh oleh pelanggaran. Hampir tidak ada proyek yang tidak tersentuh penyelewengan.
Kerakusan manusia terhadap harta dunia, kekuasaan, pangkat dan jabatan menjadikannya enteng untuk melakukan berbagai pelanggaran. Orang-orang seperti itu telah menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya.
Mereka tidak lagi peka terhadap hak dan kewajiban, kejujuran, kebenaran, nilai-nilai moral, dan tatanan sosial yang berlaku di tengah masyarakat. Yang ada dalam benak mereka adalah bagaimana memanfaat kesempatan untuk mendapatkan keuntungan besar, tidak peduli halal haram.
Padahal Allah telah menetapkan ketentuan untuk menyesatkan manusia yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya.

Baca selengkapnya »

Menumbuhkan Perilaku Tawadhu’ (Rendah Hati)

         Segala puji hanya bagi Allah, shalawat dan salam semoga senaniasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya yang selalu bersyukur kepada-Nya.
Seiring pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi di zaman hari ini sepesat itu pula lunturnya sifat-sifat mulia di hati umat manusia. Ketika para kaum pelajar dikuliti dan dicermati maka muncullah berbagai seminar untuk membahas kenakalan pelajar. Hingga semua menuduh guru-guru di hari ini tidak mampu mendidik siswa-siswanya untuk memiliki sifat-sifat yang mulia.
Namun perlu disadari bahwa guru di sebuah lembaga pendidikan dan pengajaran pada hari ini mereka telah terpinggirkan oleh peran para entertainer yang lebih agresif dalam membentuk kepribadian manusia-manusia di zaman ini. Wal hasil karakter umat manusia hari ini telah dibangun oleh banjirnya informasi yang disuguhkan oleh para intertainer sejagad yang dicurahkan ke dalam hati dan aqal manusia lewat media-media informasi yang semakin beragam.
Sifat sombong merupakan salah satu sifat yang muncul ketika manusia bersahabat dengan syaitan. Ketika larangan-larangan Allah diperbuat dan disenangi oleh umat manusia, maka syaitan-syaitan itu akan terus berada dalam hati manusia untuk mengajaknya bersifat angkuh dan sombong.

Baca selengkapnya »

Iman dan Ujian

         Peristiwa besar ujian keimanan dari Allah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya dikenang ummat Islam sepanjang masa. Sekali dalam setahun senantiasa disegarkan kembali ingatan kita akan peristiwa tersebut dengan ritual ibadah hajji dan ibadah qurban. Sekitar 2,5 juta ummat Islam dari seluruh penjuru dunia menunaikan ibadah hajji tahun 1432 H ini dan lebih banyak lagi yang menunaikan ibadah qurban di luar tanah suci.Namun masih banyak ummat yang belum mampu mengambil pelajaran dari dari ujian keimanan atas nabi Ibrahim. Buktinya masih banyak orang yang jatuh terjerembab ketika menghadapi ujian keimanan. Tidak demikian dengan Nabi Ibrahim. Beliau menanggapi ujian keimanan yang berupa perintah Allah untuk menyembelih putranya tercinta Ismail dengan tulus dan serius, sehingga Allah ridla lalu memanggilnya dan mengganti perintah itu dengan penyembelihan yang besar. [QS Ash-Shaaffaat : 104-107]

Baca selengkapnya »

Tulisan Panjang Kisah Nabi Ibrahim di Al-Qur’an

        Seluruh pujian hanya milik Allah SWT, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya yang selalu hidup menempuh jalan hidatah-Nya.
Ujian terbesar manusia dalam mengarungi kehidupan di dunia adalah ke-Tauhidan, yaitu Meng-Esakan Allah Tuhan Semesta Alam, Tuhan Yang Esa, Tuhan Yang Maha Mulia dan Maha Tinggi, Tuhan Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Syaitan, Iblis dari golongan jin senantiasa membisikkan sangka-sangka, keragu-raguan, kesesatan kedalam hati manusia tentang Ketauhidan. Sebagaimana firman Allah yang artinya

Baca selengkapnya »

Sholat Berjamaah 1

Pengertian Shalat Berjama'ah

Shalat berjama'ah ialah shalat yang dilakukan oleh orang banyak secara bersama, paling sedikit dua orang, salah seorang diantara mereka yang lebih fasih bacaannya dan lebih mengerti tentang hukum Islam (Al-Qur'an dan Hadits) dipilih menjadi imam, dan yang lain menjadi makmum. Shalat berjama'ah ini hukumnya sunnah muakkad.

Baca selengkapnya »

Sholat Berjamaah 2


TATA TERTIB SHALAT BERJAMA'AH

Bagi Seorang Imam :
1.   Yang lebih mengerti serta lebih fashih tentang Al-Qur'an,
2.   Yang lebih memahami Sunnah Rasul,
3.   Yang lebih dahulu hijrah (baik hijrah dari Makkah ke Madinah sebagaimana para shahabat maupun hijrah dari segala yang buruk kepada yang baik),
4.   Yang lebih tua atau yang lebih dahulu Islamnya,
5.   Yang lebih dicintai, dengan kecintaan yang dibenarkan oleh agama.

Baca selengkapnya »

Sholat Berjamaah 3


Hal-hal yang dilakukan oleh Imam di dalam shalat
1.   Imam supaya menyaringkan Takbiratul Ihram, agar makmum mengetahui bahwa imam telah memulai shalat.
2.   Menyaringkan/menjahrkan bacaan Al-Fatihah dan surat/ayat Al-Qur'an pada shalat Maghrib, 'Isyak dan Shubuh, serta shalat-shalat berjama'ah yang dituntunkan membaca jahr yang lain.
3.   Menyaringkan Takbir-takbir serta bacaan I'tidal, dan Salam sehingga makmum mengetahui adanya perubahan-perubahan dari rukun ke rukun lainnya.
4.   Menjaga kesempurnaan shalat tersebut, baik bacaannya yang teratur, tidak tergesa-gesa, tuma'ninahnya, dan terutama kekhusyu'annya yang merupakan jiwa dari shalat itu, ini semua mengingat bahwa imam menjadi pemimpin dan yang bertanggung jawab atas makmumnya.

Baca selengkapnya »

Sholat Berjamaah 4

Letak Berdirinya Imam dan Ma'mum Serta Susunan Shaff 

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رض قَالَ: نِمْتُ عِنْدَ مَيْمُوْنَةَ وَ النَّبِيُّ ص عِنْدَهَا تِلْكَ اللَّيْلَةَ، فَتَوَضَّأَ ثُمَّ قَامَ يُصَلّى، فَقُمْتُ عَنْ يَسَارِهِ، فَأَخَذَنِى فَجَعَلَنِى عَنْ يَمِيْنِهِ. البخارى 1: 171
Dari Ibnu ‘Abbas RA, ia berkata, “Aku pernah tidur di rumah (bibiku) Maimunah, sedang pada malam itu Nabi SAW berada di sisinya. Kemudian Nabi SAW berwudlu, lalu shalat malam. Kemudian aku ikut shalat dan berdiri di sebelah kiri beliau, lalu beliau memegangku dan menempatkan aku di sebelah kanan beliau”. [HR. Bukhari juz 1, hal. 171]

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: اَتَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ، فَصَلَّيْتُ خَلْفَهُ، فَأَخَذَ بِيَدِيْ فَجَرَّنِى فَجَعَلَنِى حِذَاءَهُ. احمد 1: 708 رقم 3061
Dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Aku (pernah) datang kepada Nabi SAW pada akhir malam, lalu aku shalat di belakang beliau, maka beliau memegang tanganku, lalu menarikku sehingga menempatkan aku sejajar dengan beliau". [HR. Ahmad juz 1, hal. 708, no. 3061]

Baca selengkapnya »

Sholat Berjamaah 5


Makmum Masbuq

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِذَا جِئْتُمْ اِلىَ الصَّلاَةِ وَ نَحْنُ سُجُوْدٌ فَاسْجُدُوْا وَلاَ تَعُدُّوْهَا شَيْئًا. وَ مَنْ اَدْرَكَ الرَّكْعَةَ فَقَدْ اَدْرَكَ الصَّلاَةَ. ابو داود 1: 236، رقم 893
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Apabila kalian datang untuk shalat sedang kami dalam keadaan sujud, maka bersujudlah kalian. Dan janganlah dihitung (satu rekaat). Dan barangsiapa mendapatkan satu rekaat, berarti ia mendapatkan shalat itu". [HR. Abu Dawud juz 1, hal. 236, no. 893]

عَنْ عَلِيّ بْنِ اَبِى طَالِبٍ وَ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالاَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِذَا اَتَى اَحَدُكُمُ الصَّلاَةَ وَ اْلاِمَامُ عَلَى حَالٍ فَلْيَصْنَعْ كَمَا يَصْنَعُ اْلاِمَامُ. الترمذى 2: 51، رقم 588
Dari Ali bin Abu Thalib dan Mu'adz bin Jabal, mereka berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Apabila seseorang diantara kalian datang untuk shalat sedangkan imam dalam suatu keadaan, maka hendaklah ia berbuat sebagaimana yang diperbuat imam". [HR. At-Tirmidzi juz 2, hal. 51, no. 588]

Baca selengkapnya »

Sholat Jum'at 1

Mandi Jum’at
عَنْ  عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رض يَقُوْلُ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مَنْ جَاءَ مِنْكُمُ اْلجُمُعَةَ فَلْيَغْتَسِلْ. البخارى 1: 215
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa diantara kalian yang datang untuk shalat Jum’at hendaklah ia mandi”. [HR. Bukhari juz 1, hal. 215]

عَنْ اَبِى سَعِيْدٍ اْلخُدْرِيّ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: غُسْلُ يَوْمِ اْلجُمُعَةِ وَاجِبٌ عَلَى كُلّ مُحْتَلِمٍ. البخارى 1: 212
Dari Abu Sa’id Al-Khudriy, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Mandi hari Jum’at itu wajib bagi setiap orang yang telah bermimpi (telah baligh)”. [HR. Bukhari juz 1, hal. 212]

Baca selengkapnya »

Sholat Jum'at 2

Ancaman Bagi Orang yang Meninggalkan Sholat Jum’at

عَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ وَ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّهُمَا سَمِعَا رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ عَلَى اَعْوَادِ مِنْبَرِهِ: لَيَنْتَهِيَنَّ اَقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمُ اْلجُمُعَاتِ اَوْ لَيَخْتِمَنَّ اللهُ عَلَى قُلُوْبِهِمْ، ثُمَّ لَيَكُوْنُنَّ مِنَ اْلغَافِلِيْنَ. مسلم 2: 591
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar dan Abu Hurairah, bahwa keduanya mendengar Rasulullah SAW bersabda di atas kayu mimbar beliau, “Sungguh kaum-kaum itu mau menghentikan dari meninggalkan Jum’at atau (kalau nekad) Allah pasti akan menutup hati mereka, kemudian mereka menjadi orang-orang yang lalai”. [HR. Muslim juz 2, hal. 591]

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ اَبِى قَتَادَةَ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَنْ تَرَكَ اْلجُمُعَةَ ثَلاَثًا مِنْ غَيْرِ ضَرُوْرَةٍ طَبَعَ اللهُ عَلَى قَلْبِهِ. الحاكم فى المستدرك 1: 430
Dari ‘Abdullah bin Abu Qatadah, dari Jabir bin ‘Abdullah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang meninggalkan Jum’at tiga kali bukan karena berhalangan, maka Allah akan menutup hatinya”. [HR. Hakim dalam Al-Mustadrak juz 1, hal. 430]

Baca selengkapnya »

Sholat Jum'at 3

Fadlilah Hari Jum’at

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: نَحْنُ اْلآخِرُوْنَ السَّابِقُوْنَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ بَيْدَ اَنَّهُمْ اُوْتُوا اْلكِتَابَ مِنْ قَبْلِنَا ثُمَّ هذَا يَوْمُهُمُ الَّذِيْ فُرِضَ عَلَيْهِمْ فَاخْتَلَفُوْا فِيْهِ، فَهَدَانَا اللهُ فَالنَّاسُ لَنَا فِيْهِ تَبَعٌ الْيَهُوْدُ غَدًا وَ النَّصَارَى بَعْدَ غَدٍ. البخارى 1: 212
Dari Abu Hurairah RA bahwasanya dia mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Kita adalah orang-orang yang datang akhir, tetapi mendahului pada hari qiyamat. Hanyasaja mereka diberi kitab sebelum kita. Kemudian ini (hari Jum’at) adalah hari yang ditetapkan kepada mereka, tetapi mereka berselisih padanya. Kemudian Allah menunjuki kita. Maka orang-orang mengikuti kita, orang-orang Yahudi besoknya, dan orang-orang Nashrani besoknya lagi”. [HR. Bukhari juz 1, hal. 212]

Baca selengkapnya »

Sholat Safar 1

Pengertian Safar.

As-Safar, yaitu bepergian dari satu tempat iqamah (tempat menetap/ tempat tinggal baik kota atau desa) ke suatu tempat di luar daerah iqamahnya, baik dengan tujuan yang bersifat ukhrawiy (berhajji, tabligh dsb) maupun yang bersifat duniawiy (berdagang, duta suatu negara dll).
Orang yang mengerjakan safar disebut Musafir, kebalikan dari musafir adalah Muqim, yaitu orang yang berada di tempat iqamahnya, artinya : menetap dan bertempat tinggal di suatu tempat diantara anak-istri atau sanak keluarganya.
Maka seseorang baru boleh dikatakan sebagai musafir bila dia pergi dengan memenuhi ketentuan-ketentuan yang disebut safar di atas. Sedang jika ia hanya sekedar kaluar atau pergi dari rumah/kampung dan tidak memenuhi ketentuan di atas dalam bahasa ‘Arab orang tersebut bukan dikatakan musafir, dan masih termasuk orang muqim.

Baca selengkapnya »

Sholat Safar 2

Shalat Jama’ dengan satu adzan dan dua iqamah.

عَنْ جَابِرٍ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص صَلَّى الصَّلاَتَيْنِ بِعَرَفَةَ بِاَذَانٍ وَاحِدٍ وَ اِقَامَتَيْنِ. وَ اَتَى اْلمُزْدَلِفَةَ، فَصَلَّى بِهَا اْلمَغْرِبَ وَ اْلعِشَاءَ بِاَذَانٍ وَاحِدٍ وَ اِقَامَتَيْنِ، وَ لَمْ يُسَبّحْ بَيْنَهُمَا، ثُمَّ اضْطَجَعَ حَتَّى طَلَعَ اْلفَجْرُ. مختصر لاحمد و مسلم و النسائى، فى نيل الاوطار 3: 248
Dari Jabir RA bahwasanya Nabi SAW shalat jama’ di ‘Arafah dengan satu adzan dan dua iqamah. Dan datang ke Muzdalifah, lalu shalat Maghrib dan’Isyak dengan satu adzan dan dua iqamah, dan tidak shalat sunnah diantara keduanya, kemudian tidur hingga terbit fajar. [Diringkas dari riwayat Ahmad, Muslim dan Nasaiy, dalam Nailul Authar juz 3, hal. 248]

Baca selengkapnya »

Sholat Sunnah 1

Dalil adanya shalat sunnah

جَاءَ اَعْرَابِيٌّ فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا ذَا فَرَضَ اللهُ عَلَيَّ مِنَ الصَّلاَةِ؟ قَالَ: اَلصَّلَوَاتُ اْلخَمْسُ اِلاَّ اَنْ تَطَوَّعَ  شَيْئًا. البخاري و مسلم
Telah datang seorang Arab gunung, lalu ia berkata, “Ya Rasulullah, shalat apa yang difardlukan oleh Allah atas saya ?”. Jawab Rasulullah SAW, “Shalat lima waktu, kecuali kalau engkau mau shalat sunnah”. [HSR. Bukhari dan Muslim]

Baca selengkapnya »

Sholat Sunnah 2

C. Shalat sunnah tahiyyatul masjid

Shalat Sunnah Tahiyyatul Masjid ialah : Istilah yang diberikan bagi shalat sunnah ketika memasuki sebuah masjid/musholla/langgar dan dikerjakan sebelum duduk.

Cara pelaksanaannya :
Dua raka'at dan dengan bacaan sirr (Ttidak nyaring)
Dalil pelaksanaannya :
عَنْ اَبِى قَتَادَةَ رض قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ص اِذَا دَخَلَ اَحَدُكُمُ اْلمَسْجِدَ فَلاَ يَجْلِسْ حَتَّى يُصَلّيَ رَكْعَتَيْنِ. البخارى
Dari Abu Qatadah RA, ia berkata : Nabi SAW bersabda, “Apabila seseorang diantara kalian masuk masjid, maka janganlah ia duduk sebelum shalat dua raka'at”. [HSR. Bukhari juz 2, hal. 51]

Baca selengkapnya »

Sholat Sunnah 3

G. Shalat sunnah Dluha

Shalat sunnah Dluha ialah : Istilah yang diberikan untuk shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu Dluha.

Bilangan raka'at dan cara pelaksanaannya :
 -   Dua raka'at hingga delapan raka'at (dua raka'at lalu salam, dua raka'at lalu salam dan seterusnya)
 -   Dengan suara sirr (suara lembut).

Dalil-dalil pelaksanaan :
قَالَ اَبُوْ هُرَيْرَةَ: اَوْصَانِى خَلِيْلِى ص بِثَلاَثٍ: صِيَامِ ثَلاَثَةِ اَيَّامٍ مِنْ كُلّ شَهْرٍ وَ رَكْعَتَيِ الضُّحَى وَ اَنْ اُوْتِرَ قَبْلَ اَنْ اَنَامَ. البخارى
Telah berkata Abu Hurairah, “Kekasih saya (Nabi Muhammad SAW) telah berwashiyat kepada saya dengan tiga perkara yaitu : 1. Puasa tiga hari tiap-tiap bulan. 2. Shalat Dluha dua raka'at, dan 3. Shalat witir sebelum tidur”. [HSR. Bukhari juz 2, hal. 247]

Baca selengkapnya »

Sholat Sunnah 4


K. Shalat sunnah Kusuf/shalat sunnah Khusuf.

Kusuf/Khusuf ialah istilah yang diberikan untuk shalat sunnah di waktu terjadi gerhana matahari maupun gerhana bulan.

Bilangan raka'at dan cara pelaksanaannya :
-    Shalat kusuf/khusuf ini utamanya dilaksanakan di masjid secara berjama'ah dan dengan khutbah sesudah shalat.
-    Shalat gerhana ini tanpa adzan dan iqamah; tetapi hanya panggilan, misalnya "Ash-Sholaatu Jaami'ah" (Mari kita berkumpul untuk shalat)
-    Shalat sunnah ini dikerjakan sebanyak 2 raka'at dengan bacaan jahr.
-    Pada tiap-tiap raka'at mengandung 2 ruku' dan 2 sujud dengan cara sebagai berikut :

Baca selengkapnya »

Beberapa Khasiat lain Membaca Yaasiin

Hadits ke-48

عَنْ اَيُّوْبَ السَّخْتِيَانِي عَنْ اَبِي قِلاَبَةَ قَالَ:…وَ مَنْ قَرَأَ يس غُفِرَ لَهُ  وَ مَنْ قَرَأَهَا وَ هُوَ جَائِعٌ شُبِعَ وَ مَنْ قَرَأَهَا وَ هُوَ ضَالٌّ هُدِىَ وَ مَنْ قَرَأَهَا وَ لَهُ ضَالَّةٌ وَجَدَهَا وَ مَنْ قَرَأَهَا عَلَى طَعَامٍ خَافَ قِلَّتَهُ كَفَاهُ وَ مَنْ قَرَأَهَا عِنْدَ مَيّتٍ هُوّنَ عَلَيْهِ وَ مَنْ قَرَأَهَا عِنْدَ امْرَأَةٍ يُخْشَى عَلَيْهَا وَلَدُهَا يَسَّرَ عَلَيْهَا. البيهقى 2: 481، رقم: 2467

Dari Ayyub As-Sakhtiyaniy, dari Abu Qilabah, ia berkata, Dan barangsiapa yang membaca Yaasiin, maka akan diampuni (dosa-dosa) baginya, barangsiapa yang membacanya dalam keadaan lapar, pasti akan diberi rasa kenyang, barangsiapa yang membacanya dikala tersesat pasti ia akan dapat petunjuk, dan barangsiapa yang membacanya pada waktu kehilangan sesuatu, maka pasti ia akan menemukannya, barangsiapa yang membacanya di hadapan makanan yang dikhawatirkan (tidak cukup) karena sedikitnya, maka (Allah) akan mencukupkannya, barangsiapa yang membacanya di sisi orang yang akan meninggal, pastilah ia diberi kemudahan, dan barangsiapa membacanya di hadapan seorang ibu yang dikhawatirkan (disulitkan) anaknya, pasti (Allah) memberi kemudahan padanya. [HR. Baihaqi juz 2, hal. 481, no 2467]

Baca selengkapnya »

Mendengarkan Bacaan Surat Yaasiin Sama dengan Infaq Fii Sabiilillaah.

Hadits ke-46

عَنْ عَلِيّ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ سَمِعَ سُوْرَةَ يس عَدَلَتْ لَهُ عِشْرِيْنَ دِيْنَارًا فِى سَبِيْلِ اللهِ. الخطيب البغدادى 6: 248

Dari Ali, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa yang mendengar surat Yaasiin, (pahalanya) sama dengan bersedeqah dua puluh dinar fii sabiilillaah. [HR. Al-Khathib Al-Baghdadiy juz 6, hal. 248]
Adapun sanad hadits tersebut adalah sebagai berikut :
Nabi SAW --- Ali --- Al-Haarits --- Abu Ishaq --- Sufyan Ats-Tsauriy --- Ismail bin Yahya Al-Baghdaadiy --- Al-Abbas bin Ismail Ar-Raqiy --- Ahmad bin Jafar bin Nahsr Al-Jamal --- Manshur Al-Busanjiy --- Abu Bakr Al-Barqaniy --- Al-Khathib Al-Baghdaadiy.
Hadits ini dla’if, karena dalam sanadnya ada perawi bernama Isma’il bin Yahya Al-Baghdadiy. Daruquthni mengatakan, “Ia dla’if, matruukul hadiits”. [Tarikh Baghdad  Al-Khathiib Al-Baghdaadiy juz 6, hal. 249]

Baca selengkapnya »

Yaasiin dapat Memenuhi Segala Kebutuhan

Hadits ke-44

عَنْ عَطَاءِ بْنِ اَبِى رَبَاحٍ قَالَ: بَلَغَنِى اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَنْ قَرَأَ يس فِى صَدْرِ النَّهَارِ قُضِيَتْ حَوَائِجُهُ. الدارمى 2: 457، 3268

Dari Atha bin Abi Rabah, ia berkata : Telah sampai berita kepadaku, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa yang membaca surat Yaasiin pada permulaan siang, niscaya terpenuhi segala keperluannya. [HR. Darimi juz 2, hal. 457, no. 3268]

Adapun sanad hadits tersebut adalah sebagai berikut :
Nabi SAW --- Atha bin Abu Rabah (tidak mendengar dari Nabi SAW) --- Muhammad bin Juhadah --- Ziyad bin Khaitsamah --- Abuuhu --- Al-Walid bin Syuja --- Darimiy.
Hadits ini dla’if, karena hadits ini mursal. Yakni ‘Atha’ bin Abi Rabah bukan shahabat, sehingga tidak jelas dari siapa dia mendapatkan hadits ini.

Baca selengkapnya »

Bacaan Yaasiin dan Mati Syahid

Hadits ke-43

عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ دَاوَمَ عَلَى قِرَاءَةِ يس كُلَّ لَيْلَةٍ ثُمَّ مَاتَ مَاتَ شَهِيدًا. الطبرانى فى المعجم الصغير 2: 191، رقم: 1010

Dari Anas bin Malik, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa yang membiasakan membaca surat Yaasiin setiap malam, kemudian meninggal, maka ia meninggal dalam keadaan mati syahid. [HR. Thabraniy, dalam Mujamush Shaghiir juz 2, hal. 191, no. 1010]

Baca selengkapnya »

Surat Yaasiin dibaca di Pekuburan

Hadits ke-41

عَنْ اَنَسٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَنْ دَخَلَ اْلمَقَابِرَ فَقَرَأَ سُوْرَةَ يس خَفَّفَ اللهُ عَنْهُمْ يَوْمَئِذٍ وَ كَانَ لَهُ بِعَدَدِ حُرُوْفِهَا حَسَنَاتٌ. فى تفسير القرطبى 15: 4

Dari Anas (bin Malik), bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa memasuki kuburan, lalu membaca surat Yaasiin, niscaya Allah meringankan (siksa qubur) mereka pada hari itu, dan adalah bagi orang yang membacanya mendapat kebaikan sejumlah huruf-hurufnya. [Dalam Tafsir Al-Qurthubiy juz 15, hal. 4]

Baca selengkapnya »

Surat Yaasiin dibaca Siang Hari

Hadits ke-39

عَنِ اْلحَسَنِ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ قَرَأَ يس فِى يَوْمٍ اَوْ لَيْلَةٍ اِبْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ غُفِرَ لَهُ. الطبرانى فى المعجم الصغير 1: 255، رقم: 417

Dari Al-Hasan, dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa membaca surat Yaasiin pada siang atau malam hari dengan mengharap ridla Allah, niscaya diampuni baginya (dari dosanya). [HR. Thabraniy, dalam Mujamush Shaghir juz 1 hal. 255, no. 417]

Baca selengkapnya »

Surat Yaasiin dibaca di Pagi Hari

Hadits ke-36

عَنْ عَطَاءِ بْنِ اَبِى رَبَاحٍ قَالَ: بَلَغَنِى اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَنْ قَرَأَ يس فِى صَدْرِ النَّهَارِ قُضِيَتْ حَوَائِجُهُ. الدارمى 2: 457، 3268

Dari Atha bin Abi Rabah, ia berkata : Telah sampai berita kepadaku, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa yang membaca surat Yaasiin pada permulaan siang, niscaya terpenuhi segala keperluannya. [HR. Darimi juz 2, hal. 457, no. 3268]

Baca selengkapnya »

Surat Yaasiin dibaca Malam Hari

Hadits ke-30

عَنِ اْلحَسَنِ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ قَرَأَ يس فِى لَيْلَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ غُفِرَ لَهُ فِى تِلْكَ اللَّيْلَةِ. الدارمى 2: 457، رقم: 3267

Dari Al-Hasan, dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa membaca surat Yaasiin pada malam hari dengan mengharap ridla Allah, maka diampuni baginya (dari dosanya) pada malam itu. [HR. Darimiy juz 2, hal. 457, no. 3267]

Adapun sanad hadits tersebut sebagai berikut :
Nabi SAW --- Abu Hurairah --- Al-Hasan (tidak mendengar dari Abu Hurairah) --- Muhammad bin Juhadah --- Ziyad bin Khaitsamah --- Abuhu (ayahnya) --- Al-Walid bin Syuja --- Darimiy.
Hadits ini dla’if, karena Al-Hasan (Al-Bashriy) meriwayatkan dengan ‘an ‘anah (meriwayatkan hadits dengan kata-kata ‘an) dari Abu Hurairah, padahal ia seorang mudallis, sehingga bisa juga ia mendapatkan hadits ini dari seseorang yang tidak ia sebutkan namanya, maka hadits itu munqathi’. [Lihat Mizaanul I’tidal juz 1, hal. 527, no. 1968].

Baca selengkapnya »

Khasiat Menulis dan Meminum Air Yaasiin

Hadits ke-27

عَنْ اَبِى جَعْفَرٍ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيّ قَالَ: مَنْ وَجَدَ فِى قَلْبِهِ قَسْوَةً فَلْيَكْتُبْ يس وَ اْلقُرْانِ اْلحَكِيْمِ فِى جَامٍ بِزَعْفَرَانَ ثُمَّ يَشْرَبُهُ. البيهقى فى شعب الايمان 2: 482، رقم: 2468

Dari Abu Jafar Muhammad bin Ali, ia berkata : Barangsiapa mendapati kekerasan di dalam hatinya, maka tulislah Yaasiin wal quraanil hakiim, lalu memasukkan dalam gelas (berisi air) dengan zafaraan, kemudian (hendaklah) meminumnya. [HR. Baihaqi di dalam Syu’abul Iimaan juz 2, hal. 482, no. 2468]

Baca selengkapnya »

Pembacaan Yaasiin di Sisi Orang Yang Akan Meninggal

Hadits ke-20

عَنْ صَفْوَانَ قَالَ حَدَّثَنِى اْلمَشِيْخَةُ اَنَّهُمْ حَضَرُوْا غُضَيْفَ بْنَ اْلحَارِثِ الثّمَالِيَّ حِيْنَ اشْتَدَّ سَوْقُهُ. فَقَالَ: هَلْ مِنْكُمْ اَحَدٌ يَقْرَأُ يس؟ قَالَ: فَقَرَأَهَا صَالِحُ بْنُ شُرَيْحٍ السَّكُوْنِىُّ. فَلَمَّا بَلَغَ اَرْبَعِيْنَ مِنْهَا قُبِضَ قَالَ: فَكَانَ اْلمَشِيْخَةُ يَقُوْلُوْنَ: اِذَا قُرِئَتْ عِنْدَ اْلمَيّتِ خُفّفَ عَنْهُ بِهَا، قَالَ صَفْوَانُ وَ قَرَأَهَا عِيْسَى بْنُ اْلمُعْتَمِرِ عِنْدَ ابْنِ مَعْبَدٍ. احمد 6: 40، رقم: 16966

Dari Shafwan, ia berkata : Menceritakan kepadaku Al-Masyikhah. (para guru), bahwasanya mereka hadir ketika Ghudlaif bin Harits Ats-Tsimaliy sakit keras. Lalu ia berkata, Adakah salah seorang diantara kalian yang bisa membaca Yaasiin ?. Lalu Shalih bin Syuraih As-Sakuniy membacanya. Maka setelah sampai pada ayat ke-40, Ghudlaif meninggal. Para guru mengatakan, Apabila surat Yaasiin dibaca di samping orang yang akan meninggal, niscaya diringankan darinya karena bacaan itu. Shafwan berkata, Isa bin Mutamir juga membacakannya untuk Ibnu Mabad. [HR Ahmad juz 6, hal. 40, no. 16966]

Baca selengkapnya »

Sekali Baca Yaasiin sama dengan Dua Puluh Kali Berhajji

Hadits ke-18

عَنِ الصَّلْتِ اَنَّ اَبَا بَكْرٍ الصّدّيْقَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: سُوْرَةُ يس (تُدْعَى مِنَ التَّوْرَاةِ) فِى التَّوْرَاةِ تُدْعَى اْلمُعِمَّةَ. قِيْلَ وَ مَا اْلمُعِمَّةُ؟ قَالَ: نُعِمَ صَاحِبُهَا بِخَيْرِ الدُّنْيَا وَ اْلآخِرَةِ وَ تُكَابِدُ عَنْهُ بَلْوَى الدُّنْيَا وَ تَدْفَعُ عَنْهُ اَهْوَالَ اْلآخِرَةِ، وَ تُدْعَى الدَّافِعَةَ اْلقَاضِيَةَ تَدْفَعُ عَنْ صَاحِبِهَا كُلَّ سُوْءٍ وَ تَقْضِى لَهُ كُلَّ حَاجَةٍ، مَنْ قَرَأَهَا عَدَلَتْ لَهُ عِشْرِيْنَ حِجَّةً وَ مَنْ سَمِعَهَا عَدَلَتْ لَهُ اَلْفَ دِيْنَارٍ فِى سَبِيْلِ اللهِ مَنْ كَتَبَهَا ثُمَّ شَرِبَهَا اَدْخَلَتْ جَوْفَهُ اَلْفَ دَوَاءٍ وَ اَلْفَ نُوْرٍ وَ اَلْفَ يَقِيْنٍ وَ اَلْفَ بَرَكَةٍ وَ اَلْفَ رَحْمَةٍ وَ نَزَعَتْ عَنْهُ كُلَّ غِلّ وَ دَاءٍ. البيهقى، فى شعب الايمان 2: 480، رقم: 2465

Baca selengkapnya »

Yaasiin dan Pengampunan Dosa

Hadits ke-11


عَنِ اْلحَسَنِ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ قَرَأَ يس فِى لَيْلَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ غُفِرَ لَهُ فِى تِلْكَ اللَّيْلَةِ. الدارمى 2: 457، رقم: 3267
Dari Al-Hasan, dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa membaca surat Yaasiin pada malam hari dengan mengharap ridla Allah, maka diampuni baginya (dari dosanya) pada malam itu. [HR. Darimiy juz 2, hal. 457, no. 3267]

Baca selengkapnya »

Kelipatan Bacaan Yaasiin

Hadits ke-6

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: مَنْ قَرَأَ يس مَرَّةً فَكَاَنَّمَا قَرَأَ اْلقُرْانَ عَشْرَ مَرَّاتٍ. وَ قَالَ اَبُوْ سَعِيْدٍ: مَنْ قَرَأَ يس مَرَّةً فَكَاَنَّمَا قَرَأَ اْلقُرْانَ مَرَّتَيْنِ. قَالَ اَبُوْ هُرَيْرَةَ: حَدَّثْتَ اَنْتَ بِمَا سَمِعْتَ وَ اُحَدّثُ اَنَا بِمَا سَمِعْتُ. البيهقى فى شعب الايمان 2: 281، رقم: 2466
Dari Abu Hurairah RA, ia mengatakan, Barangsiapa yang membaca Yaasiin satu kali, maka seolah-olah telah membaca Al-Quran sepuluh kali. Dan Abu Said pun berkata, Barangsiapa yang membaca Yaasiin satu kali, maka seolah-olah ia telah membaca Al-Quran dua kali. Abu Hurairah berkata (kepada Abu Said), Engkau menceritakan hadits menurut yang engkau dengar, dan akupun menceritakan hadits menurut yang aku dengar. [HR. Baihaqi dalam Syuabul Iman juz  2, hal. 281, no. 2466]

Baca selengkapnya »

Yaasiin Qalbul Qur’an

Hadits ke-1

عَنْ قَتَادَةَ عَنْ اَنَسٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ لِكُلّ شَيْءٍ قَلْبًا، وَ اِنَّ قَلْبَ اْلقُرْانِ يس. مَنْ قَرَأَهَا فَكَاَنَّمَا قَرَأَ القُرْانَ عَشْرَ مَرَّاتٍ. الدارمى 2: 456، رقم: 3266
Dari Qatadah, dari Anas, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya bagi setiap sesuatu itu ada qalbu (hatinya), dan sesungguhnya qalbul Quran itu adalah surat Yaasiin. Barangsiapa yang membacanya, seolah-olah ia membaca Al-Quran sepuluh kali. [HR. Darimiy juz 2, hal. 456, no. 3266]

Baca selengkapnya »

Tuntunan Sholat 18

Dzikir Sesudah Shalat

عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص اِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلاَتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلاَثًا وَ قَالَ: اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ، وَ مِنْكَ السَّلاَمُ، تَبَارَكْتَ ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ. قَالَ اْلوَلِيْدُ: فَقُلْتُ ِلـْلاَوْزَعِيّ: كَيْفَ اْلاِسْتِغْفَارُ؟ قَالَ: تَقُوْلُ اَسْتَغْفِرُ اللهَ، اَسْتَغْفِرُ اللهَ. مسلم

Dari Tsauban, dia berkata : Adalah Rasulullah SAW apabila selesai dari shalat, beliau memohon ampun (membaca istighfar) tiga kali. Lalu beliau membaca, “Alloohumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarokta dzal jalaali wal ikroom“. (Ya Allah, Engkau Maha Selamat, dan dari Engkaulah datangnya keselamatan. Engkau Maha Berkah, wahai Tuhan Yang Maha Agung lagi Maha Mulia). Al-Walid (perawi) berkata : Aku bertanya kepada Al-Auza’iy, “Bagaimana bacaan istighfar itu ?”. Al-Auza’iy menjawab, “Astaghfirullooh, astaghfirullooh”. (Aku mohon ampun kepada Allah, aku mohon ampunan kepada Allah). [HR. Muslim juz 1, ha. 414]

Baca selengkapnya »

Tuntunan Sholat 17

Bacaan tasyahhud

Di dalam duduk at-tahiyyat, kita membaca tasyahhud.
عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ: عَلَّمَنِى رَسُوْلُ اللهِ ص اَلتَّشَهُّدَ كَفّى بَيْنَ كَفَّيْهِ كَمَا يُعَلّمُنِى السُّوْرَةَ مِنَ الْقُرْآنِ: اَلتَّحِيَّاتُ للهِ وَ الصَّلَوَاتُ وَ الطَّيّبَاتُ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَاالنَّبِىُّ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ، اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ. الجماعة، نيل الاوطار

Dari Ibnu Mas'ud, ia berkata, "Rasulullah SAW mengajarkan tasyahhud kepada saya dengan kedua tangan beliau memegang tapak tanganku sebagaimana beliau mengajarkan surat Al-Qur'an kepadaku, beliau membaca Attahiyyaatu lillaah washsholawaatu wath-thoyyibaat. Assalaamu 'alaika ayyuhan-nabiyyu warohmatulloohi wa barokaatuh assalaamu'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish-shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallooh wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rosuuluh (Segala kehormatan kepunyaan Allah, begitu pula segala ibadah dan segala yang baik-baik. Mudah-mudahan keselamatan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi, begitu pula rahmat Allah dan berkah-Nya. Mudah-mudahan keselamatan dilimpahkan kepada kami dan kepada hamba Allah yang shalih-shalih. Aku bersaksi bahwasanya tidak ada Tuhan (yang sebenarnya) melainkan Allah dan aku bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya)". [HR. Jama'ah, Nailul Authar juz 2, hal. 310]

Baca selengkapnya »

Tuntunan Sholat 16

Bacaan ketika duduk antara dua sujud.

Ketika duduk antara dua sujud kita membaca salah satu do'a sebagai berikut :
عَنْ حُذَ يْفَةَ اَنَّ النَّبِىَّ ص كَانَ يَقُوْلُ بَيْنَ السَّجْدَتَيْنِ رَبّ اغْفِرْلِى رَبّ اغْفِرْلِى. ابن ماجه

Dari Hudzaifah, ia bekata, "Bahwasanya Nabi SAW membaca diantara dua sujudnya Robbigh firlii - Robbigh firlii (Ya Tuhanku ampunilah daku, Ya Tuhanku ampunilah daku)". [HR. Ibnu Majah juz 1, hal. 289 no. 897].

Baca selengkapnya »

Postingan Lebih Baru Postingan Lama

Den Ryono. Diberdayakan oleh Blogger.

Dan Janganlah Kamu Mengikuti Apa yang Kamu Tidak Mempunyai Pengetahuan Tentangnya (Ilmunya). Sesungguhnya Pendengaran, Penglihatan dan Hati, Semuanya itu akan diminta Pertanggungan Jawabnya. (QS. Al-Isra : 36)

Kutinggalkan Pada Kamu Sekalian 2 Perkara Yang Kamu Tidak Akan Sesat Apabila Kamu Berpegang Teguh Pada Keduanya, Yaitu : Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya [[HR. Malik Dalam Al-Muwaththa' Juz 2 Hal 899]]