Selamat Datang di Situs Resmi "Belajar Al Qur'an & As Sunnah"

Beberapa Khasiat lain Membaca Yaasiin

Hadits ke-48

عَنْ اَيُّوْبَ السَّخْتِيَانِي عَنْ اَبِي قِلاَبَةَ قَالَ:…وَ مَنْ قَرَأَ يس غُفِرَ لَهُ  وَ مَنْ قَرَأَهَا وَ هُوَ جَائِعٌ شُبِعَ وَ مَنْ قَرَأَهَا وَ هُوَ ضَالٌّ هُدِىَ وَ مَنْ قَرَأَهَا وَ لَهُ ضَالَّةٌ وَجَدَهَا وَ مَنْ قَرَأَهَا عَلَى طَعَامٍ خَافَ قِلَّتَهُ كَفَاهُ وَ مَنْ قَرَأَهَا عِنْدَ مَيّتٍ هُوّنَ عَلَيْهِ وَ مَنْ قَرَأَهَا عِنْدَ امْرَأَةٍ يُخْشَى عَلَيْهَا وَلَدُهَا يَسَّرَ عَلَيْهَا. البيهقى 2: 481، رقم: 2467

Dari Ayyub As-Sakhtiyaniy, dari Abu Qilabah, ia berkata, Dan barangsiapa yang membaca Yaasiin, maka akan diampuni (dosa-dosa) baginya, barangsiapa yang membacanya dalam keadaan lapar, pasti akan diberi rasa kenyang, barangsiapa yang membacanya dikala tersesat pasti ia akan dapat petunjuk, dan barangsiapa yang membacanya pada waktu kehilangan sesuatu, maka pasti ia akan menemukannya, barangsiapa yang membacanya di hadapan makanan yang dikhawatirkan (tidak cukup) karena sedikitnya, maka (Allah) akan mencukupkannya, barangsiapa yang membacanya di sisi orang yang akan meninggal, pastilah ia diberi kemudahan, dan barangsiapa membacanya di hadapan seorang ibu yang dikhawatirkan (disulitkan) anaknya, pasti (Allah) memberi kemudahan padanya. [HR. Baihaqi juz 2, hal. 481, no 2467]

Adapun sanad hadits ini adalah sebagai berikut :
Abu Qilabah  --- Ayyub As-Sakhtiyaniy --- Al-Khalil bin Murrah --- Mamar --- Sadan bin Nashr --- Ismail bin Muhammad Ash-Shafar --- Abul Husain bin Bisyran --- Baihaqiy.
Hadits ini dla’if, disamping bukan sabda Nabi SAW, juga karena dalam sanadnya ada rawi yang bernama Al-Khalil bin Murrah.. Bukhari berkata, “Dia munkarul hadits dan haditsnya tidak shahih”. [Tahdzibut Tahdzib juz 3, hal. 146, no. 319]

Kesimpulan :
Hadits tersebut bukan sabda Nabi SAW, bukan pula kata-kata Abu Qilabah (shahabat), artinya seseorang menyandarkannya kepada shahabat Abu Qilabah. Keyaqinan-keyaqinan di atas merupakan aqidah yang sesat dan harus dihilangkan.

Beberapa isthilah yang terdapat dalam brosur ini :
Dla’if -- Lemah.
Hadits maqthu’ -- Hadits yang sanadnya hanya sampai kepada Tabi’in atau di bawahnya.
Hadits marfu’ -- Hadits yang sanadnya sampai kepada Nabi SAW.
Hadits mauquf -- Hadits yang sanadnya hanya sampai kepada shahabat (perkataan atau  perbuatan shahabat)
Jarh -- Cela
Kunyah -- Sebutan seseorang yang diawali dengan Abu (bagi laki-laki) atau Ummu (bagi perempuan). Contoh : Abu Hurairah, Ummu Salamah, dll.
Majhul -- Tidak dikenal
Matrukul hadits -- Haditsnya ditinggalkan. Jarh untuk seorang rawi yang tertuduh dusta.
Mudallis -- Orang yang menyembunyikan rawi.
Munkarul hadits -- Haditsnya diingkari, jarh untuk perawi yang banyak salah, lalai atau  fasiq.
Munqathi’ -- Hadits yang gugur di tengah sanadnya.
Mursal --- Hadits yang gugur di akhir sanadnya.
Rawi -- Periwayat hadits.
Sanad -- Rangkaian rawi-rawi
Tabi’in -- Orang Islam yang bertemu dengan shahabat dan meninggal di dalam keislamannya.
Tabi’it tabi’in -- Orang Islam yang bertemu dengan Tabi’in dan meninggal dalam keislamannya.
Tsiqat -- Kuat, bisa dipercaya.

Posting Lebih Baru Posting Lama

Leave a Reply

Den Ryono. Diberdayakan oleh Blogger.

Dan Janganlah Kamu Mengikuti Apa yang Kamu Tidak Mempunyai Pengetahuan Tentangnya (Ilmunya). Sesungguhnya Pendengaran, Penglihatan dan Hati, Semuanya itu akan diminta Pertanggungan Jawabnya. (QS. Al-Isra : 36)

Kutinggalkan Pada Kamu Sekalian 2 Perkara Yang Kamu Tidak Akan Sesat Apabila Kamu Berpegang Teguh Pada Keduanya, Yaitu : Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya [[HR. Malik Dalam Al-Muwaththa' Juz 2 Hal 899]]