Selamat Datang di Situs Resmi "Belajar Al Qur'an & As Sunnah"

Masuk Islamnya 'Ammar bin Yasir dan Keluarganya

Shahabat 'Ammar bin Yasir, bapaknya (Yasir) dan ibunya (Sumayyah), serta saudaranya laki-laki (Anis), mereka itu adalah budak belian milik 'Amr bin Hisyam (Abu Jahal). Setelah diketahui oleh tuannya dan oleh para pemuka musyrikin Quraisy, bahwa mereka itu sudah mengikut seruan Nabi SAW, lalu mereka disiksa dengan kejam dan ganas oleh tuannya (Abu Jahal) dan kawan-kawannya.
Mereka itu dipanggang di atas api yang menyala. Dari sangat hebatnya dan ganasnya siksaan itu, maka Nabi SAW datang melihatnya untuk menyaksikan dengan mata kepala sendiri, bahwa mereka sedang disiksa dan dipanggang. Pada waktu itu, Nabi SAW bersabda :
صَبْرًا يَا آلَ يَاسِرٍ ! صَبْرًا يَا آلَ يَاسِرٍ ! فَاِنَّ مَوْعِدَكُمُ اْلجَـنَّــةُ!
"Shabarlah hai keluarga Yasir ! Shabarlah hai keluarga Yasir ! Karena sesungguhnya yang dijanjikan kepadamu sekalian adalah surga".
Kemudian beliau berdo'a kepada Allah :
اَللّهُمَّ اغْفِرْ ِلآلِ يَاسِرٍ !
"Ya Allah, ampunilah keluarga Yasir !".
Oleh karena mereka itu terus menerus dipanggang dengan api yang menyala-nyala, maka tidak beberapa lama kemudian matilah shahabat Yasir, setelah itu menyusullah Anis (saudaranya 'Ammar), sedang Sumayyah, ibunya 'Ammar, sebelum sampai mati ia dilepaskan dan diangkat dari siksaan yang amat kejam itu. Tetapi 'Ammar masih terus disiksa di atas api yang bernyala-nyala tadi. Oleh sebab itu Nabi SAW lalu bersabda :
يَا نَارُ كُوْنــِى بَرْدًا وَسَلاَمًا عَلَى عَمَّارٍ كَمَا كُــنْتِ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ !
"Hai api ! Jadilah kamu dingin dan selamat, sebagaimana keadaan kamu dahulu atas Nabi Ibrahim".
Adapun ibunya 'Ammar, yaitu Sumayyah, setelah dilepaskan dari panggangan api tersebut, lalu ditanya lagi oleh Abu Jahal : "Maukah kamu kembali kepada agamamu yang lama dan mendustakan Muhammad ?"
Pertanyaan ini dijawabnya dengan tegas serta ikhlas : "Saya tetap mengikut Nabi Muhammad SAW, dan saya tetap beriman sungguh-sungguh kepadanya".
Abu Jahal berkata : "Ya, sudah tentu kamu mengikut Muhammad, karena kamu cinta kepadanya dan kepada kebagusan rupanya".
Kemudian Abu Jahal dan para pemuka Quraisy, mengikatnya dan ditelanjanginya bulat-bulat, lalu dibawa ke padang pasir, dan di sana kemaluannya ditusuk dengan senjata tajam hingga terbelah. Maka seketika itu juga meninggal dalam keadaan yang sangat mengerikan bagi orang yang punya perikemanusiaan !
Adapun 'Ammar, setelah disiksa dengan panggangan api itu, lalu dia dianiaya dengan cara yang lain lagi, oleh Abu Jahal dan kawan-kawannya, yaitu dengan memaksanya memakai baju besi diwaktu hari sedang panas terik. Oleh karena tak tertahankan lagi maka ia pun pura-pura mau kembali memeluk agamanya yang lama, dan menuruti apa yang menjadi kehendak Abu Jahal. Tetapi di dalam hati ia tetap mengikut seruan Nabi SAW dan sungguh-sungguh beriman kepadanya. Maka setelah kelihatan dia mau kembali mengikut agamanya yang lama, dilepaskanlah ia dari penganiayaan yang sangat berat tadi oleh Abu Jahal.
Para shahabat Nabi SAW sangat terperanjat setelah mendengar berita keadaan shahabat 'Ammar itu. Sebagian dari mereka menyangka bahwa 'Ammar telah kembali memeluk agamanya yang lama, menjadi musyrik lagi, menyembah berhala lagi. Sebab itu di antara mereka ada yang menyampaikan hal itu kepada Nabi SAW. Karena mereka mengira bahwa Nabi SAW belum mendengar tentang hal 'Ammar tersebut. Padahal sesungguhnya Nabi SAW telah mendengarnya lebih dulu. Lantaran itu kepada siapa yang mengatakan bahwa 'Ammar telah murtad, kembali menjadi musyrik atau kafir lagi dan sebagainya beliau bersabda :
عَمَّارُ خَلَّطَ اللهُ اْلاِْيمَان مَا بَيْن قَرْنـِهِ اِلى قَدَمِهِ ! وَخَلَّطَ اللهُ اْلاِْيمَان بِلَحْمِهِ وَدَمِهِ !
"'Ammar itu Allah telah mencampur imannya di antara ujung kepalanya, sampai ujung kakinya dan Allah telah mencampur imannya dengan daging dan darahnya".
Jadi walaupun banyak dari orang-orang Islam pada waktu itu menyangka bahwa 'Ammar sudah musyrik lagi, telah murtad, menjadi kafir lagi dan sebagainya, tetapi Nabi SAW menetapkan dengan tegas bahwa ia adalah tetap seorang yang beriman kepada seruannya dengan sungguh-sungguh, karena Nabi SAW sudah menerima wahyu dari Allah SWT sebagaimana dalam QS. An-Nahl : 106.
مَن كــَفَرَ بِاللهِ مِن بَعْدِ اِيـْـمَانِه اِلاَّ مَن اُكْرِهَ وَقَلْبُه مُطْمَئِن بِاْلاِْيمَان وَلكِن مَن شَرَحَ بِاْلكُـفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِّن اللهِ وَلَـهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ. النحل:106
"Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman, akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya adzab yang besar" [ An-Nahl : 106 ]
Selanjutnya 'Ammar bin Yasir tetap menjadi orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya sampai akhir hayat.

Posting Lebih Baru Posting Lama

Leave a Reply

Den Ryono. Diberdayakan oleh Blogger.

Dan Janganlah Kamu Mengikuti Apa yang Kamu Tidak Mempunyai Pengetahuan Tentangnya (Ilmunya). Sesungguhnya Pendengaran, Penglihatan dan Hati, Semuanya itu akan diminta Pertanggungan Jawabnya. (QS. Al-Isra : 36)

Kutinggalkan Pada Kamu Sekalian 2 Perkara Yang Kamu Tidak Akan Sesat Apabila Kamu Berpegang Teguh Pada Keduanya, Yaitu : Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya [[HR. Malik Dalam Al-Muwaththa' Juz 2 Hal 899]]