Perbuatan Syirik Yang Menyengsarakan Manusia
Segala puji hanya bagi Allah, shalawat dan salam semoga senantiasa
terlimpah kepada Rasulullah SAW, semoga Allah berkenan memberi kekuatan
kepada kita untuk selalu beragama Islam dengan benar dan lurus.
Fenomena penyerahan berbagai macam jimat-jimat yang dilakukan oleh
pendengar pengajian Jihad Pagi selama ini, betul-betul perlu kita
syukuri, Alhamdulillah, bahwa banyak dari umat manusia di hari ini yang
mau bertaubat kepada Allah dan kembali kepada Islam dengan pengamalan
Islam yang bersih murni. Karena mempercayai dan menggunakan jimat
termasuk perbuatan syirik. Dan syirik adalah dosa yang tidak terampuni.
Allah telah bersabda dalam beberapa firmanNya tentang bahaya besar dari perbuatan syirik dengan arti sebagai berikut :
……Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13)
“Sungguh Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena
mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain
dari (syirik) itu, bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”
(An-Nisaa’: 48)
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa
mem-persekutukan (sesuatu) dengan Dia (syirik), dan Dia mengampuni dosa
selain dari syirik bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa yang
mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah
tersesat sejauh-jauhnya.” (An-Nisaa’: 116)
“…Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu
dengan) Allah, maka sungguh Allah mengharamkan Surga baginya, dan
tempatnya ialah Neraka dan tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu
seorang penolong pun.” (Al-Maa-idah: 72)
“…Seandainya mereka mempersekutukan Allah, pasti lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (Al-An’aam: 88)
Bentuk-bentuk kesyirikan yang biasa dilakukan ditengah-tengah umat manusia antara lain :
1. Berdo’a meminta suatu maslahat(kebaikan) atau dijauhkan dari
mudharat (bahaya) kepada kuburan para nabi-nabi, kuburan para
orang-orang shalih, atau kuburan orang-orang yang dianggap berwibawa dan
sakti dan lainnya, atau kemudian bernadzar dan menyembelih hewan untuk
mereka(orang yang sudah mati).
2. Mempercayai dan mendatangi dukun, paranormal, tukang sihir, orang pintar, tukang ramal dan yang sepertinya dan meminta perlindungan dan bantuan kepada jin-jin.
c)Mempercayai jimat, tongkat, tangkal, susuk kekuatan, pusaka, barang sakti, ramalan bintang, dan lainnya.
3. Mempercayai dan menggunakan jampi-jampi, pelet, guna-guna dan lain-lain.
2. Mempercayai dan mendatangi dukun, paranormal, tukang sihir, orang pintar, tukang ramal dan yang sepertinya dan meminta perlindungan dan bantuan kepada jin-jin.
c)Mempercayai jimat, tongkat, tangkal, susuk kekuatan, pusaka, barang sakti, ramalan bintang, dan lainnya.
3. Mempercayai dan menggunakan jampi-jampi, pelet, guna-guna dan lain-lain.
Rasulullah mengajarkan kepada kita tentang haramnya jimat, ramalan,
sihir dan perdukunan (kahin) dan berbagai macam kesesatan tersebut dan
agar kita umat Islam menjauhinya, meninggalkannya dan menyadarkan
orang-orang yang masih saja mempercayai dan melakukannya untuk segera
bertaubat. Beberapa sabda Rasulullah yang artinya:
Bukan dari golongan kami orang-orang yang bertathayyur
(meramal kesialan) atau minta dilakukan tathayyur terhadapnya, atau
orang yang melakukan praktek perdukunan atau mendatangi dukun
(menanyakan hal yang akan datang), atau melakukan sihir atau mantra
disihirkan. Barang siapa mendatangi dukun lalu ia mempercayai apa yang
dikatakannya, berarti dia telah kufur terhadap apa yang telah diturunkan
kepada Muhammad SAW” (HR At-Thabrani)
Ibnu Mas’ud. ra mengatakan, Barang siapa mendatangi
peramal atau tukang sihir atau dukun, lalu dia bertanya dan mempercayai
apa yang dikatakannya, maka dia telah kufur terhadap apa yang telah
diturunkan kepada Muhammad SAW”. (HR Al-Bazzar)
Siapa yang mendatangi peramal/dukun(kahin), lalu bertanya
kepadanya tentang sesuatu, niscaya shalatnya tidak diterima selama
empat puluh hari (HR Muslim)
Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata: saya mendengar Rasulullah
SAW bersabda:” Sesungguhnya jampi-jampi, jimat-jimat dan tiwalah itu
syirik.”(HR Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Dari Uqbah bin Amir, ia berkata: saya mendengar
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa menggantungkan suatu jimat maka
Allah tidak menyempurnakan banginya dan barangsiapa menggantungkan siput
maka Allah tidak menjaganya”.(Hr Ahmad)
Jauhilah oleh kalian tujuh dosa besar yang membinasakan.
Para Sahabat bertanya, Wahai Rasulullah, apakah ketujuh dosa besar itu?
Beliau menjawab: Syirik kepada Allah, sihir, dan membunuh jiwa yang
diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang dibenarkan, memakan riba,
memakan harta anak yatim, melarikan diri pada saat terjadi peperangan
dan menuduh berzina wanita-wanita mukminah yang telah bersuami dan
menjaga diri, yang tengah lengah.(Hr Bukhari dan Muslim)
Barang siapa mempelajari sebagian dari ilmu nujum,
berarti dia telah mempelajari sebagian dari ilmu sihir; semakin
bertambah (ilmu yang dia pelajari), semakin bertambah pula dosanya. ( HR
Abu Dawud dan ibnu Majah ).
Bentuk-bentuk kesesatan yang dijelaskan oleh Rasulullah tersebut
diatas, kadang-kadang ditengah-tengah masyarakat awam masih saja
dianggab sebagai kebanggaan dan sebagai kekuatan linuwih atau kemampuan
indra keenam dan indra ketujuh yang diagung-agungkan. Karena untuk
mendapatkannya kadang-kadang dilakukan dengan menjalankan laku-laku
tertentu semisal puasa terus menerus, kungkum di pertemuan
sungai-sungai, mandi bunga setaman, berkhalwat di tempat yang diyakini
sakral, angker dan wingit (berenergi tinggi) dst.
Bila Allah SWT lewat Rasulullah SAW melarang sesuatu perbuatan, maka
pasti didalamnya terkandung bahaya-bahaya yang mencelakakan jiwa atau
raga manusia termasuk keimanannya.
Mari di tahun
ini kita mulai hari-hari baru dengan bertekun untuk mengilmui, mengimani
dan mengamalkan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai agama terakhir yang
diturunkan oleh Allah ke muka bumi, sebagai jalan lurus yang
masing-masing manusia perlu bertekun didalamnya dan menjauhi
bisikan-bisikan syaitan yang hendak membengkokkannya.
………Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Taghut dan
beriman kepada Allah, maka sesunguhnya ia telah berpegang kepada buhul
tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 256)
Cahaya petunjuk yang Allah berikan akan mengantar manusia kepada
kebahagiaan yang kekal abadi di dunia dan akherat, sebaliknya kegelapan
syaitan hanya akan mengantarkan manusia kepada kesengsaraan di dunia dan
akherat.
Wallahu’alam.
Posting Lebih Baru Posting Lama