Selamat Datang di Situs Resmi "Belajar Al Qur'an & As Sunnah"

Al-Akhlaqul Karimah

Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah, akhlaq yang baik akan membawa kita hidup bahagia di dunia dan di akhirat, dan menyebabkan Allah cinta dan ridla kepada kita. Dan Nabi SAW diutus ke dunia ini untuk menyempurnakan akhlaq.

اِنَّمَا بُعِثْتُ لاُتَمّمَ مَكَارِمَ اْلاَخْلاَقِ. البيهقى، عن ابى هريرة

Sesungguhnya aku diutus ke dunia ini hanyalah untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia. [HR. Baihaqi, dari Abu Hurairah juz 10, hal. 192]

Akhlaq yang baik akan membawa kita kebaikan di dunia dan akhirat, namun sebaliknya akhlaq yang buruk akan membawa kecelakaan kita di dunia dan di akhirat, dan Allah murka kepada kita, maka marilah para hadirin sekalian, kita jaga akhlaq yang baik dan kita menjauhkan diri dari akhlaq yang buruk. Allah SWT berfirman :

قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا وَ قَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا. الشمس

Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwanya dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. [QS. Asy-Syamsi : 9-10]

Pada ayat tersebut Allah menjelaskan bahwa beruntunglah bagi orang yang mensucikan jiwanya, yaitu dengan berakhlaq mulia, beriman dan bertaqwa. Dan sangat rugilah orang yang mengotori jiwanya dengan akhlaq yang buruk, yang tidak mau beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW ketika ditanya, amalan apa yang banyak memasukkan manusia ke surga ? beliau menjawab, “Taqwa kepada Allah dan akhlaq yang baik”, sebagaimana riwayat berikut :

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ ص عَنْ اَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ اْلجَنَّةَ، قَالَ: تَقْوَى اللهِ وَ حُسْنُ اْلخُلُقِ. وَ سُئِلَ عَنْ اَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ، قَالَ: اَلْفَمُ وَ اْلفَرْجُ. الترمذى

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW pernah ditanya tentang amalan yang banyak memasukkan manusia ke surga, beliau menjawab, “Taqwa kepada Allah dan akhlaq yang baik”. Dan beliau pernah ditanya tentang perbuatan yang banyak memasukkan manusia ke neraka, beliau menjawab, “Mulut dan kemaluan”. [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 235, no. 2072]

Dalam hadits ini Rasulullah SAW menjelaskan bahwa modal yang utama untuk masuk surga adalah dengan taqwa kepada Allah dan akhlaq yang baik.

Taqwa adalah takut kepada murka Allah, takut kepada siksa Allah, takut kepada neraka Allah dengan jalan melakukan thaat, menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Adapun akhlaq yang baik adalah merupakan bukti taqwa kepada Allah itu sendiri. Orang tidak bisa bertaqwa tanpa beriman kepada Allah dan orang tidak dipandang beriman apabila tidak disertai dengan akhlaq yang baik atau amal shalih.
Allah menjanjikan surga kepada orang-orang yang beriman dan beramal shalih. Firman Allah SWT :

وَ بَشّرِ الَّذِيْنَ امَنُوْا وَ عَمِلُوا الصّلِحتِ اَنَّ لَهُمْ جَنّتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا اْلاَنْهرُ، كُلَّمَا رُزِقُوْا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رّزْقًا قَالُوْا هذَا الَّذِيْ رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَ اُتُوْا بِه مُتَشَابِهًا، وَ لَهُمْ فِيْهَآ اَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَّ هُمْ فِيْهَا خلِدُوْنَ

Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.” Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya. [QS. Al-Baqarah : 25]

Rasulullah SAW juga bersabda :

اَكْمَلُ اْلمُؤْمِنِيْنَ اِيْمَانًا اَحْسَنُهُمْ خُلُقًا. وَ خِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ. الترمذى عن ابى هريرة

“Orang mu’min yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaqnya diantara mereka. Dan orang yang paling baik diantara kalian adalah orang yang paling baik terhadap istrinya” .[HR. Tirmidzi, dari Abu Hurairah juz 2, hal. 315, no. 1172]

Rasulullah SAW menjelaskan bahwa orang mu’min yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaqnya. Manusia di hadapan Allah adalah sama, baik buruknya tidak dilihat dari harta kekayaannya maupun keturunannya, tetapi orang yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa. Allah SWT berfirman :

ياَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنكُمْ مّنْ ذَكَرٍ وَّ اُنْثى وَ جَعَلْنكُمْ شُعُوْبًا وَّ قَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوْا، اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ اَتْقيكُمْ، اِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. [QS. Al-Hujuraat : 13]

Dan Rasulullah SAW bersabda :

اِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ اِلَى صُوَرِكُمْ وَ اَمْوَالِكُمْ وَلكِنْ يَنْظُرُ اِلَى قُلُوْبِكُمْ وَ اَعْمَالِكُمْ. مسلم

Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk tubuh dan harta benda kalian, tetapi Dia melihat kepada hati dan amal perbuatan kalian. [HR. Muslim, dari Abu Hurairah juz 4, hal. 1987]

Oleh karena itu orangmu’min yang berakhlaq mulia menduduki derajat yang sangat tinggi sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

اِنَّ اْلمُؤْمِنَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَةَ الصَّائِمِ اْلقَائِمِ. ابو داود

“Sesungguhnya orang mu’min dengan berakhlaq yang baik akan mendapatkan kedudukan derajat orang yang berpuasa dan shalat malam“. [HR. Abu Dawud dari 'Aisyah juz 4, hal. 252, no. 4798]

Rasulullah SAW menjelaskan bahwa dengan akhlaq yang baik, orang yang beriman akan mendapatkan derajat orang yang rajin berpuasa dan shalat malam.
Dari sini bisa difahami bahwa orang mu’min yang berakhlaq mulia itu mendapatkan derajat orang yang tha’at beribadah kepada Allah SWT.

Sedangkan Allah SWT tidak menciptakan manusia melainkan agar beribadah kepada-Nya. Firman Allah SWT :

وَ مَا خَلَقْتُ اْلجِنَّ وَ اْلاِنْسَ اِلاَّ لِيَعْبُدُوْنِ

Dan tidaklah Aku menciptakan jinn dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. [QS. Adz-Dzaariyaat : 56]

Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah, ilmu tidaklah bermanfaat apabila berada pada orang yang buruk akhlaqnya, karena dengan ilmunya itu akan digunakan untuk menipu orang lain, merugikan orang lain, berbuat dhalim kepada orang lain, menjajah pihak lain dan menghancurkannya. Maka orang yang pandai tetapi berakhlaq buruk jauh lebih berbahaya daripada orang yang bodoh. Begitu pula harta benda dan kemewahan dunia tidak bermanfaat bila berada pada orang yang buruk akhlaqnya. Allah SWT berfirman :

وَ مَآ اَرْسَلْنَا فِيْ قَرْيَةٍ مّنْ نَّذِيْرٍ اِلاَّ قَالَ مُتْرَفُوْهَآ اِنَّا بِمَآ اُرْسِلْتُمْ بِه كفِرُوْنَ() وَ قَالُوْا نَحْنُ اَكْثَرُ اَمْولاً وَّ اَوْلاَدًا وَّ مَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِيْنَ

Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatan pun, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: “Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya”. (34)
Dan mereka berkata: “Kami lebih banyak mempunyai harta dan anak-anak (daripada kamu) dan kami sekali-kali tidak akan diadzab. (35) [QS. Saba' : 34-35]

Hadirin sekalian rahimakumullah, marilah kita jaga akhlaq yang baik dengan meneladani Rasulullah SAW, karena Allah SWT telah berfirman :

وَ اِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيْمٍ

Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekeri yang agung. [QS. Al-Qalam : 4]
Dan ‘Aisyah ketika ditanya tentang akhlaq Rasulullah SAW, ia menjawab :

فَاِنَّ خُلُقَ نَبِيّ اللهِ ص كَانَ اْلقُرْانَ. مسلم

Sesungguhnya Akhlaq Nabi SAW adalah Al-Qur’an. [HR. Muslim juz 1, hal. 513]
Dan Allah SWT berfirman :

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللهَ وَ الْيَوْمَ اْلاخِرَ وَ ذَكَرَ اللهَ كَثِيْرًا

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari qiyamat dan dia banyak menyebut Allah. [QS. Al-Ahzaab : 21]
Demikian apa yang bisa kami sampaikan, semoga bermanfaat, aamiin.

بِاللهِ التَّوْفِيْقُ وَ اْلهِدَايَةُ وَ اْلعِنَايَةُ وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ

Posting Lebih Baru Posting Lama

Leave a Reply

Den Ryono. Diberdayakan oleh Blogger.

Dan Janganlah Kamu Mengikuti Apa yang Kamu Tidak Mempunyai Pengetahuan Tentangnya (Ilmunya). Sesungguhnya Pendengaran, Penglihatan dan Hati, Semuanya itu akan diminta Pertanggungan Jawabnya. (QS. Al-Isra : 36)

Kutinggalkan Pada Kamu Sekalian 2 Perkara Yang Kamu Tidak Akan Sesat Apabila Kamu Berpegang Teguh Pada Keduanya, Yaitu : Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya [[HR. Malik Dalam Al-Muwaththa' Juz 2 Hal 899]]