Zuhud
Zuhud adalah satu sifat
yang telah dicontohkan oleh para nabi dalam meniti hidup di dunia ini.
Allah berfirman dalam Q. S. Ali Imran: 14
Sifat manusia atau secara keseluruhan, Allah tanamkan dalam hati ke setiap manusia baik mukmin maupun kafir dimana saja mereka tinggal, dimana saja mereka berada. Kalau boleh dikatakan manusia yang terdiri dari jasmani dan rohani, diantara beberapa karakter diantara beberapa sifat yang ada di dalamnya. Andaikan itu sebuah makanan maka bumbu dari makanan-makanan yang ada dalam makanan itu yang ada dalam hati manusia adalah sifat dengan senangnya terhadap harta.
Sifat manusia atau secara keseluruhan, Allah tanamkan dalam hati ke setiap manusia baik mukmin maupun kafir dimana saja mereka tinggal, dimana saja mereka berada. Kalau boleh dikatakan manusia yang terdiri dari jasmani dan rohani, diantara beberapa karakter diantara beberapa sifat yang ada di dalamnya. Andaikan itu sebuah makanan maka bumbu dari makanan-makanan yang ada dalam makanan itu yang ada dalam hati manusia adalah sifat dengan senangnya terhadap harta.
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاء وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ
الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ
الدُّنْيَا وَاللّهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
“Dijadikan indah pada (pandangan)
manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita,
anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan,
binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”
Jika manusia
menyukai suatu hal yang manusiawi dan merupakan fitroh manusia cinta
pada hal-hal yang sudah disebutkan pada surat Ali Imron ayat 14 di atas
memang sudah wajar. Akan tetapi, Allah jadikan orang-orang yang beriman
tentu lain dengan orang-orang yang tidak beriman karena sesungguhnya
bagi orang-orang yang beriman mereka sadar karena ilmu yang sudah sampai
pada mereka atau pada kita sebagai orang yang beriman mengerti bahwa
kehidupan yang sesungguhnya bukan sekarang ini, kehidupan yang
sesungguhnya bagi orang-orang yang beriman adalah besok kelak di
akherat.
Seperti yang Allah jelaskan pada Q. S Al-Ankabut: 64
وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini
melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah
yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.”
Bagaimana tentang Zuhud yang telah
ditempuh oleh manusia yang mulia, Rosul yang mulia manusia yang
sempurna, insan kamil Muhammad SAW yang juga diikuti sahabat-sahabatnya
sekalipun harta ada, sekalipun kesempatan ada untuk menikmati hidup ini
namun hati beliau terjaga dari kesenangan yang sementara, karena hati
beliau telah jauh melampaui dunia yang fana ini dan sudah menjangkau
pada akherat yang sudah dijanjikan oleh Robb mereka.
“Kesenangan yang semu bisa melalaikan kesenangan yang hakiki, kebahagiaan yang hakiki, kebahagiaan di akherat.”
Posting Lebih Baru Posting Lama