Selamat Datang di Situs Resmi "Belajar Al Qur'an & As Sunnah"

Siapakah Kita?

    Nikmat iman dan Islam yang hanya dengan itulah hidup kita akan menjadi bermakna dan berarti dihadapan Allah.
Al Baqarah ayat 17-18
مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ نَارًا فَلَمَّا أَضَاءَتْ
مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ اللَّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِي
ظُلُمَاتٍ لَا يُبْصِرُونَ
2:17. Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.

صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ
2:18. Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar),
    
    Pada QS Al Baqarah ayat 17 sudah diterangkan bahwa merupakan keadaan orang-orang kafir terutama ketika Rosulullah diutus di tengah-tengah mereka yang dalam keadaan kegelapan (gelap gulita) dan jahiliyah (tidak mengerti kebenaran). Kemudian Allah membangkitkan seorang rosul yaitu Rosullah SAW yang membawa cahaya Al-Qur’an,cahaya  Islam di tengah-tengah mereka yang dengan itulah kegelapan itu tersinari sehingga disengkelilingnya menjadi terang. Namun, orang-orang kafir tidak mau menggunakan kesempatan dengan adanya cahaya yang Allah berikan pada mereka. Sehingga Allah menghilangkan manfaat dari cahaya tersebut. Bukan cahayanya yang hilang, tapi manfaatnya yang hilang. Cahaya tetap bercahaya, Islam dan Al Qur’an tetap bersinar. Islam tidak bisa dipadamkan oleh siapapun.
    Allah mengatakan, “Mereka tetap dalam kegelapan karena Allah menghilangkan kemanfaatan dari pada cahaya itu” Mengapa? Karena mereka menolak, mereka tidak mau menerima.
Kembali merujuk pada QS Al Baqarah ayat 6
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ
تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
2:6. As for the Disbelievers, Whether thou warn them or thou warn them not it is all one for them; they believe not.

2:6. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.

    Ayat di atas mengatakan bahwa orang-orang kafir yang karena menolak dahulu terhadap petunjuk Allah sehingga saat diberi peringatan atau tidak dan mereka mendengar peringatan itu  atau tidak hasilnya sama saja. Jadi, sekalipun mereka mendengar tapi pendengarannay tidak berfungsi lagi, tidak berguna lagi. Mereka bukan tidak mendengar. Mereka mendengar seruan Allah, mendengar dakwah, melihat keadaan, kenyataan di hadapan mereka bahkan akal mereka pun menerima tetapi hati mereka tidak bisa menerima keimanan itu. Maka, seakan-akan pendengaran, penglihatan, dan hati mereka seperti orang yang buta, tuli, bahkan bisu untuk mengucapkan kebenaran.
Al Baqarah ayat 7
خَتَمَ اللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰ أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
2:7. Allah hath sealed their hearing and their hearts, and on their eyes there is a covering. Theirs will be an awful doom.

2:7. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.
    
     Kita sebagai kaum muslimin harus bersyukur karena kita dijadika Allah orang yang beriman, Islam, dan diberi kesempatan oleh Allah untuk mempelajari Al-Qur’an dan sunah Rosullullah dengan sangat mudah dan dapat menggunakan berbagai media.
    Semua kambali pada diri kita, siapkah hati kita ini terbuka oleh kebenaran itu? Mata, telinga, mulut adalah pintu dan muaranya adalah di hati.

Posting Lebih Baru Posting Lama

Leave a Reply

Den Ryono. Diberdayakan oleh Blogger.

Dan Janganlah Kamu Mengikuti Apa yang Kamu Tidak Mempunyai Pengetahuan Tentangnya (Ilmunya). Sesungguhnya Pendengaran, Penglihatan dan Hati, Semuanya itu akan diminta Pertanggungan Jawabnya. (QS. Al-Isra : 36)

Kutinggalkan Pada Kamu Sekalian 2 Perkara Yang Kamu Tidak Akan Sesat Apabila Kamu Berpegang Teguh Pada Keduanya, Yaitu : Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya [[HR. Malik Dalam Al-Muwaththa' Juz 2 Hal 899]]