Sempurnakan Shalat dengan Zakat
Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, Maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya. (QS 34: 39)
Zakat termasuk salah satu rukun Islam yang wajib secara syar’i untuk
dilaksanakan oleh setiap orang Islam. Begitu pentingnya zakat
sampai-sampai Abu Bakar As-Shidiq yang terkenal lemah lembut itu ketika
menjadi Khalifah dalam menghadapi para pembangkang yang tidak mau
membayar zakat pernah mengeluarkan pernyataan bahwa beliau akan
memerangi orang yang memisahkan antara shalat dengan zakat. Fenomena
yang terjadi saat ini banyak orang shalat tetapi tidak membayar zakat.
Oleh karena itu secara umum umat Islam tidak bisa merasakan barakah dari
tuntunan zakat itu sendiri. Padahal orang mukmin yang benar itu adalah
yang menegakkan shalat dan mengeluarkan zakat (QS 8: 3-4).
Banyak orang tertipu oleh kehidupan dunia sehingga berlebihan dalam
mencintai harta. Mereka tamak dan rakus dalam mencari harta. Tidak kenal
aturan main, semua serba diserampang. Tidak kenal teman dan saudara
semua ditendang. Tidak peduli halal haram semua yang menghadang
diterjang. Sementara itu ketika diseru untuk mengeluarkan hartanya di
jalan Allah, kikirnya bukan alang kepalang. Jauh berbeda keadaannya dari
orang-orang beriman. Mereka menyadari sepenuhnya bahwa hidup di dunia
ini sifatnya hanya sementara, sedang kehidupan akheratlah yang bersifat
kekal. Tujuan hidup mereka adalah untuk mendapatkan kebahagiaan yang
kekal. Sehingga mereka siap mengeluarkan zakat dari harta yang
dicintainya untuk mendapatkan kebahagiaan yang kekal di negeri akherat.
Zakat dalam arti yang lebih luas shadaqah itu sangat penting untuk
mendidik kita mengecilkan dunia dan membesarkan akherat. Dengan
menyadari akan besarnya nilai akherat, orang akan menjauhi sifat kikir,
karena takut akan kehilangan kebahagiaan akherat. Dia akan berusaha
memerangi kekikiran jiwanya dengan bershadaqah. Ketulusan hati dan
kesabarannya dalam bersedekah akan membimbing dirinya untuk menjadi
orang yang dermawan. Orang seperti inilah yang dicintai oleh penduduk
bumi dan langit. Sementara itu ketakutannya akan siksa api neraka yang
kekal akan mendorong dirinya untuk bersungguh-sungguh dalam berbuat taat
kepada Allah, antara lain dengan menghindarkan diri dari tamak dan
rakus. Kegigihan dan kesungguhannya dalam bertaat kepada Allah akan
membimbing dirinya menjadi orang yang bertakwa. Orang seperti inilah
yang dikatakan oleh Allah swt sebagai orang yang paling mulia di
sisinya.
Dalam skala keluarga, kebiasaan untuk mengeluarkan sedekah akan
menjadi tarbiyah bagi anak istri. Mereka terbiasa akan pemandangan indah
memberikan bantuan kepada orang lain di sekitar mereka. Rasulullah saw
bersabda: “Al yadul’ulya khairumminalyadissufla.” (Tangan di atas lebih
baik dari pada tangan di bawah.) Maksudnya orang yang memberi itu lebih
baik dari pada orang yang diberi. Di tengah keluarga orang-orang akan
tumbuh berkembang anak-anak yang memiliki sifat dermawan.
Tidak hanya berhenti sampai disitu kebiasaan untuk mendahulukan
kepentingan ukhrawi daripada duniawi dengan bersedekah akan berimbas
pada perubahan orientasi kehidupan keluarga dari duniawi ke ukhrawi. Di
dalam keluarga yang berorientasi ukhrawi inilah dimungkinkan tumbuh dan
berkembang anak istri yang tangguh dalam keimanan mereka kepada Allah
dan hari akhir. Orang-orang seperti inilah yang akan selamat dalam
mengarungi kehidupan dunia yang menipu dan menyesatkan. Kesamaan
orientasi hidup seluruh anggota keluarga berdampak positif pula terhadap
tumbuhnya rasa kebersamaan. Kebersamaan inilah yang akan menjadi modal
utama bagi keluarga untuk mengarungi hidup yang serba sulit ini. Ringan
sama dijinjing, berat sama dipikul.
Di sisi lain zakat sangat bermanfaat untuk membantu menguatkan
orang-orang yang lemah termasuk di dalamnya fakir, miskin, budak, dan
orang yang berhutang. Bahkan para muallafpun diharapkan dapat dikuatkan
keislaman mereka dengan pemberian zakat. Secara nasional kalau jumlah
orang Islam di Indonesia ini ada 200 juta dan yang berpenghasilan
rata-rata 10.000 rupiah per hari ada 100 juta orang. Maka kalau mereka
sadar mengeluarkan zakat 2,5% dari penghasilannya saja, setiap hari akan
terkumpul zakat sebesar 25 milyar rupiah. Dapat kita bayangkan betapa
besar manfaatnya bila tuntunan zakat ini bila benar-benar diamalkan
orang Islam. Dapat dipastikan dalam waktu yang relatif singkat umat
Islam akan maju dengan pesat.
Dengan zakat sebanyak itu sebagian dapat dimanfaatkan untuk menunjang
langkah-langkah sabilillah. Untuk membeli pesawat ringan demi menunjang
dakwah pada suku terasing. Untuk mendirikan stasiun televisi yang
Islami. Untuk membangun sistem pendidikan, ekonomi, dan pertahanan
nasional yang lebih berwibawa di mata dunia. Alangkah indahnya bila
semua umat Islam yang telah mampu menjaga shalatnya itu menyempurnakan
shalat mereka dengan mengeluarkan zakat. Hanya orang-orang seperti
inilah yang yang akan menikmati keindahan hidup di dunia dan akherat.
Posting Lebih Baru Posting Lama