Selamat Datang di Situs Resmi "Belajar Al Qur'an & As Sunnah"

Sebab Do'a Tidak Terkabul

Berputus asa dalam berdo’a adalah satu penyakit yang sering menghinggapi hamba yang senantiasa mendambakan terkabul do’anya. Berbagai alasan mengapa do’a kita belum juga terkabul diantaranya yakni:

a. Berdo’a dengan cara yang kurang baik dan tidak dituntunkan maksudnya banyak diantara kita belum tahu tuntunan yang memerintah kepada kita cara berdo’a. Padahal sudah dijelaskan di [QS. al-A’raaf (7) : 55-56] yakni :

55. Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
56. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
Dari ayat diatas dapat dijadikan sebagai patokan kepada kita agar kita selalu santun dalm berdo’a tidak mengeraska suara, rasa optimis juga harus kita tanamkan pada diri kita terkait dengan do’a yang kita panjatkan karena Allah sudah berjaanji rahmat-Nya senantiasa dekat dengan kita.

b. Sikap kita yang tidak sabar sehingga menyebabkan kita berputus asa . Padahal contoh-contoh besar telah dituliskan dalam Al-Quran kepada kita terkait dengan bersabar dalam bedoa yakni dicontohkan nabi Zakaria yakni [QS. Maryam : 2-11] :
2. (Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakaria,

c. yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.

d. Ia berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku.

e. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang istriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putra,

f. yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridhai”.

g. Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.

h. Zakaria berkata: “Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal istriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua”.

i. Tuhan berfirman: “Demikianlah”. Tuhan berfirman: “Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesungguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali”.

j. Zakaria berkata: “Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda”. Tuhan berfirman: “Tanda bagimu ialah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat”.

k. Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka; hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan petang.

Ayat-ayat diatas memberikan gambaran kepada kita agar kita selalu bersabar dalam berdo’a, tidak berputus asa sehingga kita tidak mau lagi berdo’a padahal Rahasia dari ayat diatas yakni do’a dikabulkan ketika seorang hamba hampir berputus asa.

Posting Lebih Baru Posting Lama

Leave a Reply

Den Ryono. Diberdayakan oleh Blogger.

Dan Janganlah Kamu Mengikuti Apa yang Kamu Tidak Mempunyai Pengetahuan Tentangnya (Ilmunya). Sesungguhnya Pendengaran, Penglihatan dan Hati, Semuanya itu akan diminta Pertanggungan Jawabnya. (QS. Al-Isra : 36)

Kutinggalkan Pada Kamu Sekalian 2 Perkara Yang Kamu Tidak Akan Sesat Apabila Kamu Berpegang Teguh Pada Keduanya, Yaitu : Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya [[HR. Malik Dalam Al-Muwaththa' Juz 2 Hal 899]]