Katakan Yang Benar Meskipun Pahit
Kemewahan dan gemerlapnya dunia telah mampu memperdaya banyak
manusia. Membelokkan mereka dari penghambaan kepada Alllah menuju
pengagungan kepada harta dunia. Pola
kehidupan materialistis telah menyeret banyak orang untuk bangga, cinta
dan menghamba kepada harta, tahta dan wanita. Mereka yang licik
menggunakan akalnya untuk mbrobosi aturan agar mendapatkan keuntungan.
Mereka yang kuat/berkuasa menggunakan ototnya untuk mengeruk kekayaan
tanpa kenal halal haram. Mereka sikut kanan kiri, mereka singkirkan
orang-orang yang baik, mereka tendang orang-orang yang berpotensi yang
mereka anggap akan mengancam posisinya. Mereka rangkul kroni-kroni dan
orang-orang yang bermental ABS (Asal Bapak Senang) untuk meneguhkan
kedudukannya.
Mereka kedepankan kebengisan untuk menunjukkan bahwa dialah yang
berkuasa. Mereka sebarkan intimidasi agar orang tidak mengusik
kemaksiatan yang sedang mereka nikmati. Mereka tampilkan kebijakan
tangan besi terhadap orang yang lemah dan tidak berdaya untuk melakukan
perlawanan.
Prita Mulyasari yang di meja hijaukan karena curhat melalui email di
Jakarta, mbah Minah yang mengambil 3 biji kakao di Banyumas, Basar dan
Kholik yang mengambil satu biji semangka di Kediri menjadi bukti
pendekatan tangan besi yang dilakukan oleh orang kuat terhadap yang
lemah. Sedang mereka yang membawa lari milyaran bahkan trilyunan uang
rakyat, menghirup udara segar di berbagai belahan dunia. Sedang yang
masuk penjarapun mampu membeli perlakuan khusus, kamar khusus, dan
fasilitas khusus selama tidak ada kunjungan pejabat tinggi.
Para pengusaha dan pejabat menjadi hamba harta dunia Hukum dan
keadilan bisa mereka perjual belikan. Mafia peradilan dan makelar kasus
merajalela. Maka pantas kalau Rasulullah saw pernah memberitakan bahwa
di antara tiga hakim, ada dua yang masuk neraka dan hanya satu yang
masuk sorga. Dalam situasi seperti ini kebanyakan manusia menjadi takut
mendapatkan resiko yang berat untuk menyuarakan kebenaran. Padahal Islam
mengajarkan kepada kita semua bahwa kehidupan dunia ini hanya
sementara. Sedang yang kekal adalah kehidupan akherat. Maka mestinya
kita tidak takut mendapatkan resiko dalam kehidupan yang hanya sementara
ini, tetapi lebih takut mendapatkan resiko dalam kehidupan yang kekal
di akherat.
Imam Baihaqi meriwayatkan bahwa Rasulullah saw pernah berpesan kepada
Abu Dzar Al Ghifari agar mencintai orang miskin dan lemah dan supaya
mengatakan yang benar meskipun pahit.
عَنْ اَبِى ذَرٍّ رض قَالَ: اَوْصَانِى
خَلِيْلِى ص بِخِصَالٍ مِنَ اْلخَيْرِ. اَوْصَانِى اَنْ لاَ اَنْظُرَ اِلَى
مَنْ هُوَ فَوْقِى، وَ اَنْ اَنْظُرَ مَنْ هُوَ دُوْنِى. وَ اَوْصَانِى
بِحُبِّ اْلمَسَاكِيْنِ وَ الدُّنُوِّ مِنْهُمْ، وَ اَوْصَانِى اَنْ اَصِلَ
رَحِمِى وَ اِنْ اَدْبَرَتْ، وَ اَوْصَانِى اَنْ لاَ اَخَافَ فِى اللهِ
لَوْمَةَ لاَءِمٍ، وَ اَوْصَانِى اَنْ اَقُوْلَ اْلحَقَّ وَ اِنْ كَانَ
مُرًّا، وَ اَوْصَانِى اَنْ اُكْثِرَ مِنْ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ
اِلاَّ بِاللهِ. فَاِنَّهَا كَنْزٌ مِنْ كُنُوْزِ اْلجَنَّةِ. الطبرانى و
ابن حبان فى صحيحه و اللفظ له، فى الترغيب و الترهيب
Dari Abu Dzarr RA, ia berkata, “Kekasihku Rasulullah SAW
mewashiyatkan kepadaku dengan beberapa kebaikan. Beliau mewashiyatkan
kepadaku agar tidak melihat kepada orang yang diatasku dan supaya aku
melihat kepada orang yang di bawahku. Beliau mewashiyatkan kepadaku supaya mencintai orang-orang miskin dan orang-orang yang lemah.
Beliau mewashiyatkan kepadaku agar aku menyambung hubungan sanak
saudaraku meskipun mereka berpaling. Beliau mewashiyatkan kepadaku
supaya karena Allah aku tidak takut celaan orang yang mencela. Beliau mewashiyatkan kepadaku supaya aku mengatakan yang benar meskipun pahit (akibatnya).
Dan beliau mewashiyatkan kepadaku supaya memperbanyak ucapan “Laa haula
walaa quwwata illa billaah” (Tiada daya dan kekuatan kecuali atas
pertolongan Allah), karena ucapan itu merupakan simpanan dari
simpanan-simpanan surga”. [HR. Thabrani dan Ibnu Hibban di dalam shahihnya dan lafadh ini baginya, dalam Targhib wat Tarhib 3: 337]
Sebagai pemeluk agama Islam, kita telah dimuliakan Allah dengan iman.
Allah telah membeli diri dan harta kita dengan sorga [QS. At-Taubah :
111].
إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي
سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي
التَّوْرَاةِ وَالإنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ
اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ
هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan
harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada
jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi)
janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan
siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka
bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan Itulah
kemenangan yang besar.”
Maka tidak layak bagi kita untuk membeo, mengamini kedzoliman para
penguasa terhadap orang-orang yang lemah. Kita harus berani tampil di
barisan depan dalam menyuarakan kebenaran. Bangsa ini sedang diseret
oleh para penguasa dan pengusaha kaya yang jahat menuju kehancuran untuk
kepentingan pribadi mereka masing-masing. Siapa lagi kalau bukan kita
yang harus tampil di depan membelokkan arah kehidupan bangsa ini menuju
jalan keselamatan dengan memperjuangkan dan menegakkan kebenaran.
Semangat para facebookers dalam membela Bibit S Riyanto dan Chandra M
Chamsyah dan para pengumpul koin untuk mendukung Prita Mulyasari patut
kita hargai. Cara-cara damai untuk memperjuangkan kebenaran yang mereka
lakukan patut kita acungi jempol. Mari kita jaga lentera kebenaran yang
sudah terang menyala ini demi kejayaan bangsa.
Di depan badai mungkin menghadang. Namun dengan kebersamaan dan
persatuan yang lemah akan menjadi kuat, yang kecil akan menjadi besar,
yang berat akan menjadi ringan, dan yang sulit akan menjadi mudah. Dalam
kebersamaan yang pahitpun akan terasa menjadi manis. Semoga Allah
menguatkan hati kita semua untuk senantiasa berkata yang benar meskipun
akibatnya terasa pahit.
Posting Lebih Baru Posting Lama