Arti Sebuah Keluarga
Poin terpenting adalah prinsip untuk saling memahami antara pasutri.
Memang biasanya ada periode seperti pertumbuhan manusia, dimana
pemahamahan pasangan dalam keluarga juga mengalami perkembangan.
Begitu menikah, pasutri tidak bisa langsung 100% paham. Sangat naïf
jika ada orang yang berpendapat bahwa “kita menikah, kita sudah langsung
paham dengan pasangan kita”, kondisi seperti itu sangat jarang terjadi
bahkan mungkin 0% terjadinya. Allah menciptakan sekian milliar orang
pasti berbeda walaupun kecil perbedaannya, saudara kembar yang identik
pun pasti ada perbedaannya. Jadi, kita bisa membayangkan kalau dua
pribadi yang berbeda kemudian disatukan dalam suatu mahligai untuk
mengarungi bahtera kehidupan bersama-sama.
Dalam periode-periode awal sampai lima tahun pertama sangatlah wajar
jika pasutri harus tetap ta’aruf dan berusaha untuk memahami
pasangannya. Sedangkan kesadaran pertama yang harus kita miliki pada
saat kita memahami pasangan kita, adalah :
1. Menyadari bahwa pahaman itu sifatnya
dinamis, karena manusia selalu berubah. Dinamis, bisa berubah menjadi
lebih baik atau menjadi berkurang. Tergantung pemahaman masing-masing
pasutri, yang harus digaris bawahi adalah kita kadang mengabaikan
pasangan kita tanpa kita sadari.
2. Dalam mencoba memahami proses “pemahaman”, ada satu proses yang
sangat menyita energi. Ketabahan dan kelembutan sangat berpengaruh
dalam suatu hubungan hidup berkeluarga. Kalau pasangan kita seakan-akan
selalu marah, keras kepala, atau bahkan sulit untuk berubah maka senjata
pertama yang harus kita punya adalah komitmen dan komit bersama antara
suami dan istri yaitu harus mempunyai ketabahan. Dengan ketabahan
inilah yang akan memberikan kita kesempatan dan waktu untuk membuat
pasangan kita berubah. Ketika istri/ suami kita membenci kita, maka
kelemahlembutan lah yang akan memadamkan kebencian itu.
3. Saat proses pemahaman kita sering meremehkan hal-hal yang kecil
atau keterbalikannya yaitu justru menjadi seorang yang detail sekali
karena cemburu yang tidak terpuji, bahkan menjadi sensitif dengan
sesuatu yang biasanya tidak jadi masalah malah menjadi masalah atau
membesar- besarkan masalah. Jangan terlalu sering mengabaikan
masalah-masalah kecil tetapi juga sebaliknya jangan terlalu
membesar-besarkan masalah yang seharusnya bisa diabaikan.
Posting Lebih Baru Posting Lama