Selamat Datang di Situs Resmi "Belajar Al Qur'an & As Sunnah"

Arti Sebuah Keluarga

Poin terpenting adalah prinsip untuk saling memahami antara pasutri. Memang biasanya ada periode seperti pertumbuhan manusia, dimana  pemahamahan pasangan dalam keluarga juga mengalami perkembangan.


Begitu menikah, pasutri tidak bisa langsung 100% paham. Sangat naïf jika ada orang yang berpendapat bahwa “kita menikah, kita sudah langsung paham dengan pasangan kita”, kondisi seperti itu sangat jarang terjadi bahkan mungkin 0% terjadinya. Allah menciptakan sekian milliar orang pasti berbeda walaupun kecil perbedaannya, saudara kembar yang identik pun pasti ada perbedaannya. Jadi, kita bisa membayangkan kalau  dua pribadi yang berbeda kemudian disatukan dalam suatu mahligai untuk mengarungi bahtera kehidupan bersama-sama.
Dalam periode-periode awal sampai lima tahun pertama sangatlah wajar jika pasutri harus tetap ta’aruf dan berusaha untuk memahami pasangannya. Sedangkan kesadaran pertama yang harus kita miliki pada saat kita memahami pasangan kita, adalah :

1. Menyadari bahwa pahaman itu sifatnya dinamis, karena manusia selalu berubah. Dinamis, bisa berubah menjadi lebih baik atau  menjadi berkurang. Tergantung pemahaman masing-masing pasutri, yang harus digaris bawahi adalah  kita kadang  mengabaikan pasangan kita tanpa kita sadari.

2. Dalam mencoba memahami proses “pemahaman”, ada satu proses yang sangat menyita energi. Ketabahan dan  kelembutan sangat berpengaruh dalam suatu hubungan hidup berkeluarga. Kalau pasangan kita seakan-akan selalu marah, keras kepala, atau bahkan sulit untuk berubah maka senjata pertama yang harus kita punya adalah komitmen dan komit bersama antara suami dan istri yaitu  harus mempunyai ketabahan. Dengan ketabahan  inilah yang akan memberikan kita kesempatan dan waktu untuk membuat pasangan kita berubah. Ketika istri/ suami kita membenci kita, maka kelemahlembutan lah yang akan memadamkan kebencian itu.

3. Saat proses pemahaman kita sering meremehkan hal-hal yang kecil atau keterbalikannya yaitu justru menjadi seorang yang detail sekali karena cemburu yang tidak terpuji, bahkan menjadi sensitif dengan sesuatu yang biasanya tidak jadi masalah malah menjadi masalah atau membesar- besarkan masalah. Jangan terlalu sering mengabaikan masalah-masalah kecil tetapi juga sebaliknya jangan terlalu membesar-besarkan masalah yang seharusnya bisa diabaikan.

Posting Lebih Baru Posting Lama

Leave a Reply

Den Ryono. Diberdayakan oleh Blogger.

Dan Janganlah Kamu Mengikuti Apa yang Kamu Tidak Mempunyai Pengetahuan Tentangnya (Ilmunya). Sesungguhnya Pendengaran, Penglihatan dan Hati, Semuanya itu akan diminta Pertanggungan Jawabnya. (QS. Al-Isra : 36)

Kutinggalkan Pada Kamu Sekalian 2 Perkara Yang Kamu Tidak Akan Sesat Apabila Kamu Berpegang Teguh Pada Keduanya, Yaitu : Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya [[HR. Malik Dalam Al-Muwaththa' Juz 2 Hal 899]]