Rasulullah SAW Suri Teladan Yang Baik 9
Petunjuk Rasulullah SAW Tentang Ikhlash
عَنْ
عُمَرَ بْنِ اْلخَطَّابِ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: اِنَّمَا
اْلاَعْمَالُ بِالنّيَّاتِ وَ اِنَّمَا لِكُلّ امْرِئٍ مَا نَوَى. فَمَنْ كَانَتْ
هِجْرَتُهُ اِلىَ دُنْيَا يُصِيْبُهَا اَوِ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ
اِلىَ مَا هَاجَرَ اِلَيْهِ. البخارى 1:
2
Dari
Umar bin Khaththab RA, ia berkata : Saya mendengar
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niat.
Dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan balasan
sesuai niatnya. Maka barangsiapa yang berhijrah karena menginginkan keuntungan
dunia yang akan didapatnya atau karena menginginkan wanita
yang dia akan mengawininya, maka hijrahnya itu akan mendapatkan sesuai
apa yang ia berniat hijrah padanya". [HR. Bukhari juz 1, hal. 2]
عَنْ
عُمَرَ رض قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ ص اُرَاهُ يَقُوْلُ: اَلاَعْمَالُ
بِالنّيَّةِ. فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ اِلىَ دُنْيَا يُصِيْبُهَا اَوِ امْرَأَةٍ
يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ اِلىَ مَا هَاجَرَ اِلَيْهِ. وَ مَنْ كَانَتْ
هِجْرَتُهُ اِلَى اللهِ وَ رَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ اِلىَ اللهِ وَ رَسُوْلِهِ
ص. البخارى 4:
252
Dari
Umar RA, ia berkata : Saya mendengar Nabi SAW bersabda,
"Amal perbuatan itu tergantung niatnya. Maka barangsiapa yang hijrahnya karena
menginginkan dunia yang akan ia dapatkan, atau wanita yang ia
akan mengawininya, maka hijrahnya itu akan diberi balasan sesuai niatnya
dia berhijrah. Dan barangsiapa yang hijrahnya itu karena thaat kepada Allah dan
Rasul-Nya, maka hijrahnya itu akan diberi balasan pahala thaat kepada Allah dan
Rasul-Nya SAW". [HR. Bukhari juz 4, hal. 252]
عَنْ
عُمَرَ بْنِ اْلخَطَّابِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّمَا اْلاَعْمَالُ
بِالنّيَّةِ. وَ اِنَّمَا لاِمْرِئٍ مَا نَوَى. فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ اِلَى
اللهِ وَ رَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ اِلىَ اللهِ وَ رَسُوْلِهِ. وَ مَنْ كَانَتْ
هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا اَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ
اِلىَ مَا هَاجَرَ اِلَيْهِ. مسلم 3:
1515
Dari
Umar bin Khaththab, ia berkata : Rasulullah SAW
bersabda, "Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung niatnya. Dan sesungguhnya
seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia
niatkan. Maka barangsiapa yang hijrahnya karena thaat kepada Allah dan
Rasul-Nya, maka hijrahnya itu akan diberi balasan
pahala thaat kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa hijrahnya karena
menginginkan dunia yang akan ia dapatkan, atau wanita yang ia
akan mengawininya, maka hijrahnya itu akan diberi balasan sesuai niatnya
dia berhijrah". [HR. Muslim juz 3, hal. 1515]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ
ص : اِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ اِلىَ صُوَرِكُمْ وَ اَمْوَالِكُمْ وَ لٰكِنْ
يَنْظُرُ اِلىَ قُلُوْبِكُمْ وَ اَعْمَالِكُمْ. مسلم 4:
1987
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya Allah tidak melihat (menilai) bentuk tubuhmu dan harta-bendamu,
tetapi Allah melihat (menilai) pada hatimu dan amalmu". [HR. Muslim juz 4,
hal. 1987]
عَنْ
اَبِى مُوْسَى قَالَ: سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ ص عَنِ الرَّجُلِ يُقَاتِلُ شَجَاعَةً
وَ يُقَاتِلُ حَمِيَّةً وَ يُقَاتِلُ رِيَاءً، اَيُّ ذٰلِكَ فِى سَبِيْلِ اللهِ ؟
فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ قَاتَلَ لِتَكُوْنَ كَلِمَةُ اللهِ هِيَ اْلعُلْيَا
فَهُوَ فِى سَبِيْلِ اللهِ. مسلم 3:
1513
Dari
Abu Musa, ia berkata : Rasulullah SAW pernah ditanya
tentang orang yang berperang karena keberanian, orang yang berperang karena
membela golongannya dan orang yang berperang karena riya' (ingin dipuji orang),
siapa diantara mereka itu yang termasuk dijalan Allah ?. Maka Rasulullah SAW
menjawab, "Barangsiapa yang berperang agar supaya kalimat Allah itu yang paling
tinggi, maka dialah yang (berperang) dijalan Allah". [HR. Muslim juz 3, hal.
1513]
عَنْ
اَبِى مُوْسَى رض قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ اِلىَ النَّبِيّ ص فَقَالَ: الرَّجُلُ
يُقَاتِلُ لِلْمَغْنَمِ وَ الرَّجُلُ يُقَاتِلُ لِلذّكْرِ وَ الرَّجُلُ يُقَاتِلُ
لِيُرَى مَكَانُهُ فَمَنْ فِى سَبِيْلِ اللهِ ؟ قَالَ: مَنْ قَاتَلَ لِتَكُوْنَ
كَلِمَةُ اللهِ هِيَ اْلعُلْيَا فَهُوَ فِى سَبِيْلِ اللهِ. البخارى 3:
206
Dari
Abu Musa RA, ia berkata : Seorang laki-laki datang
kepada Nabi SAW lalu bertanya,
"Ada orang yang
berperang supaya mendapatkan harta rampasan, ada lagi orang yang berperang untuk
mendapat sebutan (cari nama), dan ada lagi orang yang berperang supaya dipuji
orang (sebagai pemberani), siapa diantara mereka itu yang termasuk dijalan Allah
?. Maka Rasulullah SAW menjawab, "Barangsiapa yang berperang agar supaya kalimat
Allah itu yang paling tinggi, maka dialah yang (berperang) dijalan Allah".
[HR. Bukhari juz 3, hal. 206]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: قَالَ رَجُلٌ: َلاَتَصَدَّقَنَّ
اللَّيْلَةَ بِصَدَقَةٍ. فَخَرَجَ بِصَدَقَتِهِ فَوَضَعَهَا فِى يَدِ زَانِيَةٍ،
فَاَصْبَحُوْا يَتَحَدَّثُوْنَ: تُصُدّقَ اللَّيْلَةَ عَلَى زَانِيَةٍ. قَالَ:
اَللّهُمَّ لَكَ اْلحَمْدُ عَلَى زَانِيَةٍ. َلاَتَصَدَّقَنَّ بِصَدَقَةٍ. فَخَرَجَ
بِصَدَقَتِهِ فَوَضَعَهَا فِى يَدِ غَنِيّ، فَاَصْبَحُوْا يَتَحَدَّثُوْنَ:
تُصُدّقَ عَلَى غَنِيّ. قَالَ: اَللّهُمَّ لَكَ اْلحَمْدُ عَلَى غَنِيّ.
َلاَتَصَدَّقَنَّ بِصَدَقَةٍ. فَخَرَجَ بِصَدَقَتِهِ فَوَضَعَهَا فِى يَدِ سَارِقٍ،
فَاَصْبَحُوْا يَتَحَدَّثُوْنَ: تُصُدّقَ عَلَى سَارِقٍ. فَقَالَ: اَللّهُمَّ لَكَ
اْلحَمْدُ عَلَى زَانِيَةٍ وَ عَلَى غَنِيّ وَ عَلَى سَارِقٍ. فَاُتِيَ فَقِيْلَ
لَهُ: اَمَّا صَدَقَتُكَ فَقَدْ قُبِلَتْ. اَمَّا الزَّانِيَةُ فَلَعَلَّهَا
تَسْتَعِفُّ بِهَا عَنْ زِنَاهَا. وَ لَعَلَّ اْلغَنِيَّ يَعْتَبِرُ فَيُنْفِقُ
مِمَّا اَعْطَاهُ اللهُ. وَ لَعَلَّ السَّارِقَ يَسْتَعِفُّ بِهَا عَنْ
سَرِقَتِهِ. مسلم 2:
709
Dari
Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda : Seorang
laki-laki berkata, "Aku akan memberikan sedeqah pada malam hari ini". Lalu dia keluar membawa sedeqahnya dan ternyata sedeqahnya itu jatuh
di tangan seorang wanita pezina. Pagi harinya orang-orang sama membicarakan, "Tadi malam, seorang wanita pezina
mendapat sedeqah". Laki-laki itu lalu mengucap, "Ya Allah,
bagi-Mu segala puji. Sedeqahku jatuh pada wanita
pezina. Aku akan bersedeqah lagi". (Malam berikutnya) dia keluar membawa sedeqahnya dan ternyata jatuh
di tangan orang kaya. Pagi harinya orang-orang sama membicarakan, "Sedeqah diberikan kepada orang kaya".
Laki-laki itu lalu mengucap, "Ya Allah, bagi-Mu segala
puji. Sedeqahku jatuh pada orang kaya. Aku akan bersedeqah lagi". (Malam
berikutnya) dia pun keluar dengan membawa sedeqah dan ternyata jatuh di tangan
pencuri. Pagi harinya orang-orang sama
membicarakan, "Sedeqah diberikan kepada pencuri". Laki-laki
itu lalu mengucap, "Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Sedeqahku ternyata
jatuh pada wanita pezina, pada orang kaya dan pada pencuri". Lalu dia didatangi
dan diberitahu, "Sedeqahmu benar-benar sudah terkabul. Adapun wanita pezina,
boleh jadi dengan sedeqahmu itu ia akan berhenti dari
berzina. Boleh jadi orang kaya (yang diberi sedeqah) tersebut dengannya akan mengambil pelajaran lalu mau memberikan sebagian apa
yang telah dianugerahkan Allah kepadanya. Dan boleh jadi si
pencuri dengan sedeqah itu akan berhenti dari mencuri". [HR, Muslim juz 2, hal. 709]
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ:
اِنْطَلَقَ ثَلاَثَةُ رَهْطٍ مِمَّنْ كَانَ قَبْلَكُمْ حَتَّى اَوَوُا اْلمَبِيْتَ
اِلىَ غَارٍ فَدَخَلُوْهُ. فَانْحَدَرَتْ صَخْرَةٌ مِنَ اْلجَبَلِ فَسَدَّتْ
عَلَيْهِمُ اْلغَارَ. فَقَالُوْا: اِنَّهُ لاَ يُنْجِيْكُمْ مِنْ هٰذِهِ
الصَّخْرَةِ اِلاَّ اَنْ تَدْعُوا اللهَ بِصَالِحِ اَعْمَالِكُمْ. فقَالَ رَجُلٌ
مِنْهُمْ: اَللّهُمَّ كَانَ لِى اَبَوَانِ شَيْخَانِ كَبِيْرَانِ وَ كُنْتُ لاَ
اَغْبِقُ قَبْلَهُمَا اَهْلاً وَ لاَ مَالاً فَنَأَى بِى فِى طَلَبِ شَيْءٍ يَوْمًا
فَلَمْ اُرِحْ عَلَيْهِمَا حَتَّى نَامَا فَحَلَبْتُ لَهُمَا غَبُوْقَهُمَا
فَوَجَدْتُهُمَا نَائِمَيْنِ وَ كَرِهْتُ اَنْ اَغْبِقَ قَبْلَهُمَا اَهْلاً اَوْ
مَالاً، فَلَبِثْتُ وَ اْلقَدَحُ عَلَى يَدَيَّ اَنْتَظِرُ اِسْتِيْقَاظَهُمَا
حَتَّى بَرَقَ الْفَجْرُ فَاستَيْقَظَا فَشَرِبَا غَبُوْقَهُمَا، اَللّهُمَّ اِنْ
كُنْتُ فَعَلْتُ ذٰلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَفَرّجْ عَنَّا مَا نَحْنُ فِيْهِ
مِنْ هٰذِهِ الصَّخْرَةِ. فَانْفَرَجَتْ شَيْئًا لاَ يَسْتَطِيْعُوْنَ اْلخُرُوْجَ.
قَالَ النَّبِيُّ ص وَ قَالَ اْلاٰخَرُ: اَللّهُمَّ كَانَتْ لِى بِنْتُ عَمّ
كَانَتْ اَحَبَّ النَّاسِ اِلَيَّ،
فَاَرَدْتُهَا عَنْ نَفْسِهَا فَامْتَنَعَتْ مِنّى حَتَّى اَلَمَّتْ بِهَا سَنَةٌ
مِنَ السّنِيْنَ فَجَاءَتْنِى فَاَعْطَيْتُهَا عِشْرِيْنَ وَ مِائَةَ دِيْنَارٍ
عَلَى اَنْ تُخَلّيَ بَيْنِى وَ بَيْنَ نَفْسِهَا فَفَعَلَتْ حَتَّى اِذَا قَدَرْتُ
عَلَيْهَا قَالَتْ: لاَ اُحِلُّ لَكَ اَنْ تَفُضَّ اْلخَاتَمَ اِلاَّ بِحَقّهِ.
فَتَحَرَّجْتُ مِنَ اْلوُقُوْعِ عَلَيْهَا فَانْصَرَفْتُ عَنْهَا وَ هِيَ اَحَبُّ
النَّاسِ اِلَيَّ وَ تَرَكْتُ الذَّهَبَ الَّذِى اَعْطَيْتُهَا، اَللّهُمَّ اِنْ
كُنْتُ فَعَلْتُ ذٰلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَافْرُجْ عَنَّا مَا نَحْنُ فِيْهِ.
فَانْفَرَجَتِ الصَّخْرَةُ غَيْرَ اَنَّهُمْ لاَ يَسْتَطِيْعُوْنَ الْخُرُوْجَ
مِنْهَا. قَالَ النَّبِيُّ ص وَ قَالَ الثَّالِثُ: اَللّهُمَّ اِنّى اسْتَأْجَرْتُ
اُجَرَاءَ وَ اَعْطَيْتُهُمْ اَجْرَهُمْ غَيْرَ رَجُلٍ وَاحِدٍ تَرَكَ الَّذِى لَهُ
وَ ذَهَبَ فَثَمَّرْتُ اَجْرَهُ حَتَّى كَثُرَتْ مِنْهُ اْلاَمْوَالُ، فَجَاءَنِى
بَعْدَ حِيْنٍ، فَقَالَ: يَا عَبْدَ اللهِ، اَدّ اِلَيَّ اَجْرِى. فَقُلْتُ لَهُ:
كُلُّ مَا تَرَى مِنْ اَجْرِكَ مِنَ اْلاِبِلِ وَ اْلبَقَرِ وَ اْلغَنَمِ وَ
الرَّقِيْقِ. فَقَالَ: يَا عَبْدَ اللهِ، لاَ تَسْتَهْزِئْ بِى. فَقُلْتُ: اِنّى
لاَ اَسْتَهْزِئُ بِكَ. فَاَخَذَهُ كُلَّهُ فَاسْتَاقَهُ فَلَمْ يَتْرُكْ مِنْهُ
شَيْئًا، اَللّهُمَّ فَاِنْ كُنْتُ فَعَلْتُ ذٰلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَافْرُجْ
عَنَّا مَا نَحْنُ فِيْهِ. فَانْفَرَجَتِ الصَّخْرَةُ فَخَرَجُوْا
يَمْشُوْنَ. البخارى 3:
51
Dari
Abdullah bin 'Umar RA, ia berkata : Saya mendengar
Rasulullah SAW bersabda,
"Ada tiga orang dari
sebelum kamu berjalan-jalan hingga terpaksa bermalam di dalam gua. Setelah
mereka itu masuk ke dalam gua itu, tiba-tiba jatuh sebuah batu besar dari atas
bukit dan menutup pintu gua itu. Lalu mereka berkata, "Sesungguhnya tidak ada
yang bisa menyelamatkan kamu sekalian dari bahaya batu ini, kecuali kalian
berdo'a kepada Allah dengan amal-amal shalih yang pernah kamu lakukan. Kemudian
salah seorang diantara mereka berdo'a, "Ya Allah, dahulu saya mempunyai ayah dan
ibu yang sudah tua, dan saya biasa tidak memberi minuman susu diwaktu petang
kepada seorangpun sebelum keduanya, baik kepada keluarga atau hamba sahaya. Dan
pada suatu hari, saya pergi agak jauh karena mencari sesuatu sehingga tidak bisa
kembali kepada keduanya kecuali sudah malam dan ayah ibu saya sudah tidur.
Kemudian saya memerah susu untuk keduanya. Lalu aku
mendapati keduanya sedang tidur nyenyak dan sayapun tidak mau membangunkan
keduanya, dan sayapun tidak suka memberikan minuman itu kepada siapapun sebelum
kepada keduanya, baik kepada keluarga maupun kepada hamba sahaya. Maka saya
tetap menunggu bangunnya ayah dan ibuku dengan membawa bejana wadah susu itu menunggu mereka bangun hingga terbit fajar. Kemudian
ayah ibuku bangun lalu minum susu yang saya perah itu.
Ya Allah, jika saya berbuat itu benar-benar karena
mengharapkan keridlaan-Mu, maka keluarkanlah kami dari bahaya batu ini".
Lalu batu itu bergeser sedikit, tetapi mereka belum bisa keluar dari gua itu.
Nabi SAW bersabda : Dan orang yang lain (orang yang
kedua) berdoa, "Ya Allah, dahulu saya pernah jatuh cinta pada seorang gadis anak
paman saya. Saya sangat mencintainya, sampai saya ingin berzina dengannya,
tetapi dia selalu menolak. Pada suatu hari, tibalah tahun paceklik dan wanita
yang sangat saya cintai itu datang (minta bantuan) kepada saya, maka saya
berikan kepadanya uang seratus dua puluh dinar dengan janji bahwa ia mau menyerahkan dirinya kepada saya. Kemudian ia pun
memenuhi janjinya, dan ketika saya berleluasa padanya, ia berkata, "Tidak halal
bagimu memecahkan tutup kecuali dengan haqnya !". Lalu
saya tidak jadi menyetubuhinya, dan saya tinggalkan ia,
padahal saya sangat mencintainya, dan saya biarkan uang emas yang telah saya
berikan kepadanya itu. Ya Allah, jika saya berbuat yang
demikian itu semata-mata mengharap keridlaan-Mu, maka keluarkanlah kami dari
bahaya ini". Lalu batu itu bergeser sedikit, tetapi mereka tetap belum
bisa keluar dari gua itu. Nabi SAW bersabda : Dan orang
yang ketiga berdo'a, "Ya Allah, dahulu saya mempunyai banyak buruh dan karyawan.
Dan pada waktu
gajian saya telah memberikan gajinya kepada mereka itu, kecuali
satu orang yang belum saya berikan gajinya, karena dia pergi dan tidak mengambil
gajinya itu. Kemudian gaji orang tersebut saya kembangkan
sehingga menjadi harta yang banyak. Kemudian setelah waktu yang lama,
orang itu datang kepada saya dan berkata, "Hai hamba Allah, berikan gaji saya !". Lalu aku menjawab, "Semua yang kamu lihat itu dari
gajimu, berupa onta, sapi, kambing dan budak penggembala itu". Orang itu berkata, "Hai hamba Allah, janganlah kamu mengejek
kepadaku". Lalu saya berkata, "Sungguh saya tidak mengejek kepadamu".
Lalu dia mengambil semuanya itu dan menggiringnya, dan tidak meninggalkan
sedikitpun dari semua itu. Ya Allah, jika saya berbuat yang
demikian itu semata-mata mengharap keridlaan-Mu, maka keluarkanlah kami dari
bahaya ini". Kemudian batu itu bergeser lagi sehingga mereka bisa keluar,
lalu mereka keluar dengan berjalan. [HR. Bukhari juz 3, hal. 51]
Bersambung………
Posting Lebih Baru Posting Lama