Selamat Datang di Situs Resmi "Belajar Al Qur'an & As Sunnah"

Rasulullah SAW Suri Teladan Yang Baik 10

Petunjuk Rasulullah SAW untuk Menjauhi Sombong & Supaya Tawadlu'
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: لاَ يَدْخُلُ اْلجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ. قَالَ رَجُلٌ: اِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ اَنْ يَكُوْنَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَ نَعْلُهُ حَسَنَةً؟ قَالَ: اِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ اْلجَمَالَ. اَلْكِبْرُ بَطَرُ اْلحَقّ وَ غَمْطُ النَّاسِ. مسلم 1: 93
Dari Abdullah bin Mas'ud, dari Nabi SAW beliau bersabda, "Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada sebesar dzarrah dari sombong".  Lalu ada seorang laki-laki bertanya : "Sesungguhnya ada orang senang bajunya itu bagus dan sandalnya bagus, (yang demikian itu bagaimana, ya Rasulullah ?"). Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya Allah itu indah dan suka pada keindahan. Sombong itu ialah menolak kebenaran dan merendahkan manusia". [HR. Muslim juz 1, hal. 93]

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: يَقُوْلُ اللهُ سُبْحَانَهُ: اَلْكِبْرِيَاءُ رِدَاءِيْ وَ اْلعَظَمَةُ اِزَارِيْ. فَمَنْ نَازَعَنِيْ وَاحِدًا مِنْهُمَا اَلْقَيْتُهُ فِى النَّارِ. ابن ماجه 2: 1398
Dari Ibnu Abbas ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Allah Yang Maha Suci berfirman : Sombong itu adalah selendang-Ku (sorban-Ku) dan kebesaran itu adalah pakaian-Ku, maka barangsiapa mencabut salah satunya dari-Ku, Aku akan melemparkan orang itu ke neraka". [HR. Ibnu Majah juz 2, hal. 1398]


عَنْ فَضَالَةَ بْنِ عُبَيْدٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: ثَلاَثَةٌ لاَ تُسْأَلُ عَنْهُمْ: رَجُلٌ يُنَازِعُ اللهَ كِبْرِيَاءَهُ، فَاِنَّ رِدَاءَهُ اْلكِبْرِيَاءُ، وَ اِزَارَهُ اْلعِزَّةُ، وَ رَجُلٌ يَشُكُّ فِى اَمْرِ اللهِ، وَ اْلقُنُوْطُ مِنْ رَحْمَتِهِ. الطبرانى 18: 307
Dari Fadlalah bin 'Ubaid, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Ada tiga golongan yang tidak perlu ditanya tentang mereka itu (dan langsung dimasukkan neraka) yaitu : 1. Orang yang mencabut kebesaran Allah, sesungguhnya selendangnya Allah itu adalah sombong dan pakaian-Nya adalah kebesaran, 2. Orang yang ragu-ragu terhadap perintah Allah dan, 3. Orang yang putus asa dari rahmat Allah". [HR. Thabrani juz 18, hal. 307]

عَنْ حَارِثَةَ بْنِ وَهْبٍ اَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ ص قَالَ: اَلاَ اُخْبِرُكُمْ بِاَهْلِ اْلجَنَّةِ؟ قَالُوْا: بَلَى. قَالَ ص: كُلُّ ضَعِيْفٍ مُتَضَعَّفٍ. لَوْ اَقْسَمَ عَلَى اللهِ َلاَبَرَّهُ. ثُمَّ قَالَ: اَلاَ اُخْبِرُكُمْ بِاَهْلِ النَّارِ؟ قَالُوْا: بَلَى: قَالَ: كُلُّ عُتُلّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ. مسلم 4: 2190
Dari Haritsah bin Wahb bahwasanya ia mendengar Nabi SAW bersabda, "Maukah kalian kuberitahu tentang penghuni surga ?". Mereka menjawab, "Mau ya Rasulullah". Beliau bersabda, "(Yaitu) setiap orang yang lemah dan ditindas. Seandainya ia bersumpah atas nama Allah, tentu ia menepatinya". Kemudian beliau bersabda, "Maukah kalian kuberitahu tentang penghuni neraka ?". Mereka menjawab, "Mau, ya Rasulullah". Beliau bersabda, "Yaitu setiap orang yang keras, kasar lagi sombong". [HR. Muslim juz 4, hal. 2190]

عَنْ حَارِثَةَ بْنِ وَهْبٍ اْلخُزَاعِيّ يَقُوْلُ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَلاَ اُخْبِرُكُمْ بِاَهْلِ اْلجَنَّةِ؟ قَالُوْا: كُلُّ ضَعِيْفٍ مُتَضَعَّفٍ. لَوْ اَقْسَمَ عَلَى اللهِ َلاَبَرَّهُ. اَلاَ اُخْبِرُكُمْ بِاَهْلِ النَّارِ؟ كُلُّ جَوَّاظٍ زَنِيْمٍ مُتَكَبّرٍ. مسلم 4: 2190
Dari Haritsah bin Wahb Al-Khuza'iy ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Maukah kalian kuberitahu tentang penghuni surga ?. Yaitu setiap orang yang lemah dan ditindas. Seandainya ia bersumpah atas nama Allah, tentu ia menepatinya. Maukah kalian kuberitahu tentang penghuni neraka ?. Yaitu setiap orang yang kasar, yang terkenal kejahatannya lagi sombong". [HR. Muslim juz 4, hal. 2190]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِحْتَجَّتِ النَّارُ وَ اْلجَنَّةُ. فَقَالَتْ هٰذِهِ: يَدْخُلُنِى اْلجَبَّارُوْنَ وَ اْلمُتَكَبّرُوْنَ. وَ قَالَتْ هٰذِهِ: يَدْخُلُنِى الضُّعَفَاءُ وَ اْلمَسَاكِيْنُ. فَقَالَ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ لِهٰذِهِ: اَنْتِ عَذَابِى، اُعَذّبُ بِكِ مَنْ اَشَاءُ، (وَ رُبَّمَا قَالَ: اُصِيْبُ بِكِ مَنْ اَشَاءُ). وَ قَالَ لِهٰذِهِ: اَنْتِ رَحْمَتِى اَرْحَمُ بِكِ مَنْ اَشَاءُ. وَ لِكُلّ وَاحِدَةٍ مِنْكُمَا مِلْؤُهَا. مسلم : 2186
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Neraka berdebat dengan surga, maka neraka berkata, "Aku dimasuki orang-orang yang kejam dan sombong". Surga berkata, "Aku dimasuki orang-orang yang lemah dan miskin". Maka Allah 'Azza wa Jalla berfirman kepada neraka, "Kamu adalah siksa-Ku. Aku gunakan kamu untuk menyiksa siapapun yang Aku kehendaki". (Dan terkadang berfirman, "Aku gunakan kamu untuk menimpakan bencana kepada orang yang Aku kehendaki"). Dan Dia berfirman kepada surga, "Kamu adalah rahmat-Ku. Aku beri rahmat dengan kamu siapapun yang aku kehendaki. Dan masing-masing akan Ku isi sampai penuh". [HR. Muslim juz 4, hal. 2186]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: تَحَاجَّتِ النَّارُ وَ اْلجَنَّةُ. فَقَالَتِ النَّارُ: اُوْثِرْتُ بِاْلمُتَكَبّرِيْنَ وَ اْلمُتَجَبّرِيْنَ. وَ قَالَتِ اْلجَنَّةُ: فَمَا لِى لاَ يَدْخُلُنِى اِلاَّ ضُعَفَاءُ النَّاسِ وَ سَقَطُهُمْ وَ عَجَزُهُمْ. فَقَالَ اللهُ لِلْجَنَّةِ. اَنْتِ رَحْمَتِى، اَرْحَمُ بِكِ مَنْ اَشَاءُ مِنْ عِبادِى. وَ قَالَ لِلنَّارِ: اَنْتِ عَذَابِى، اُعَذّبُ بِكِ مَنْ اَشَاءُ مِنْ عِبَادِى وَ لِكُلّ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مِلْؤُهَا. مسلم 4: 2186
Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Neraka berdebat dengan surga, maka neraka berkata, "Aku diutamakan untuk ditempati orang-orang yang sombong dan kejam". Lalu surga berkata, "Adapun aku, tidaklah memasuki padaku kecuali orang-orang yang lemah, yang dianggap hina dan orang-orang miskin ?". Maka Allah berfirman kepada surga, "Kamu adalah rahmat-Ku, Aku beri rahmat dengan kamu siapa yang Aku kehendaki dari hamba-hamba-Ku". Lalu berfirman kepada neraka, "Kamu adalah siksa-Ku, Aku siksa dengan kamu siapapun yang Aku kehendaki dari hamba-hamba-Ku. Dan masing-masing dari kamu akan Aku penuhi". [HR. Muslim juz 4, hal. 2186]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص:اَرْبَعَةٌ يَبْغَضُهُمُ اللهُ: اَلْبَيَّاعُ اْلحَلاَّفُ، وَ اْلفَقِيْرُ اْلمُخْتَالُ، وَ الشَّيْخُ الزَّانِى وَ اْلاِمَامُ اْلجَائِرُ. النسائى و ابن حبان فى صحيحه فى الترغيب و الترهيب 3: 565
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Ada empat golongan yang Allah benci kepada mereka itu; yaitu : Pedagang yang banyak bersumpah, orang fakir yang sombong, orang tua yang berzina dan pemimpin yang dhalim". [HR. Nasai dan Ibnu Hibban di dalam shahihnya, dalam Targhib wat Tarhib juz 3, hal. 565]

عَنْ سَلْمَانَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: ثَلاَثٌ لاَ يَدْخُلُوْنَ اْلجَنَّةَ: اَلشَّيْخُ الزَّانِى، وَ اْلاِمَامُ اْلكَذَّابُ، وَ اْلعَائِلُ الْمَزْهُوُّ. البزار باسناد جيد. فى الترغيب و الترهيب 3: 565
Dari Salman RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Tiga golongan tidak akan masuk surga, yaitu: Orang tua yang berzina, pemimpin yang banyak berdusta, dan orang miskin yang 'ujub lagi sombong". [HR. Al-Bazzar dengan sanad yang baik, dalam Targhib wat Tarhib juz 3, hal. 565]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِى قَدْ اَعْجَبَتْهُ جُمَّتُهُ وَ بُرْدَاهُ، اِذْ خُسِفَ بِهِ اْلاَرْضُ فَهُوَ يَتَجَلْجَلُ فِى اْلاَرْضِ حَتَّى تَقُوْمَ السَّاعَةُ. مسلم 3: 1653
Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Pada suatu ketika ada seorang laki-laki sedang berjalan, benar-benar ia dibuat bangga oleh juntai rambutnya dan baju burdahnya, tiba-tiba bumi berikut dengannya ditenggelamkan, maka dia meronta-ronta di dalam bumi sampai hari qiyamat". [HR. Muslim juz 3, hal. 1653]

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مَنْ تَعَظَّمَ فِى نَفْسِهِ اَوِ اخْتَالَ فِى مِشْيَتِهِ لَقِيَ اللهَ تَبَارَكَ وَ تَعَالَى وَ هُوَ عَلَيْهِ غَضْبَانُ. الطبرانى فى الكبير، فى الترغيب و الترهيب 3: 569
Dari Ibnu Umar RA ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa merasa besar pada dirinya atau sombong dalam berjalannya, pasti akan bertemu Allah tabaaroka wa ta'aalaa sedangkan Dia murka kepadanya". [HR. Thabarani di dalam Al-Kabir, dalam Targhib wat Tarhib juz 3, hal. 569]

عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  ص: مَنْ مَاتَ وَ هُوَ بَرِيْءٌ مِنَ اْلكِبْرِ وَ اْلغُلُوْلِ وَ الدَّيْنِ دَخَلَ اْلجَنَّةَ. الترمذى 3: 67
Dari Tsauban, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa meninggal dunia, sedangkan ia terbebas dari sombong, khianat dan hutang, maka ia masuk surga". [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 67]

عَنْ عِيَاضِ بْنِ حِمَارٍ عَنِ النَّبِيّ ص اَنَّهُ خَطَبَهُمْ فَقَالَ: اِنَّ اللهَ عَزَّ وَ جَلَّ اَوْحَى اِلَيَّ اَنْ تَوَاضَعُوْا حَتَّى لاَ يَفْخَرَ اَحَدٌ عَلَى اَحَدٍ. ابن ماجه 2: 1399
Dari 'Iyadl bin Himar, dari Nabi SAW bahwasanya beliau berkhutbah, lalu bersabda, "Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla telah mewahyukan kepadaku agar supaya kamu sekalian bertawadlu', sehingga seseorang tidak merasa sombong terhadap yang lain". [HR. Ibnu Majah juz 2, hal. 1399]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص قَالَ: مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَ مَا زَادَ اللهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ اِلاَّ عِزًّا. وَ مَا تَوَاضَعَ اَحَدٌ ِللهِ اِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ. مسلم 4: 2001
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Shadaqah itu tidak akan mengurangi harta. Dan tidaklah Allah menambah kepada seorang hamba yang pemaaf kecuali kemuliaan. Dan tidaklah seseorang bertawadlu' karena Allah, kecuali Allah mengangkat derajat orang itu". [HR. Muslim juz 4, hal. 2001]

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ سَلاَمٍ رض اَنَّهُ مَرَّ فِى السُّوْقِ وَ عَلَيْهِ حُزْمَةٌ مِنْ حَطَبٍ فَقِيْلَ لَهُ: مَا يَحْمِلُكَ عَلَى هٰذَا، وَ قَدْ اَغْنَاكَ اللهُ عَنْ هٰذَا؟ قَالَ: اَرَدْتُ اَنْ اَدْفَعَ اْلكِبْرَ ، سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: لاَ يَدْخُلُ اْلجَنَّةَ مَنْ فِى قَلْبِهِ خَرْدَلَةٌ مِنْ كِبْرٍ. الطبرانى بإسناد حسن، فى الترغيب و الترهيب 3: 566
Dari Abdullah bin Salam RA bahwasanya ia pernah berjalan di pasar dengan membawa seikat kayu bakar. Lalu ada orang bertanya kepadanya, "Apa yang menyebabkan engkau berbuat demikian, padahal Allah telah mencukupkan kamu dari semua ini ?". Ia menjawab : Saya ingin  menghilangkan kesombongan, karena saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada sebesar biji sawi dari sombong". [HR. Thabarani dengan sanad Hasan, dalam Targhib wat Tarhib juz 3, hal. 566]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  ص: مَنْ تَوَاضَعَ ِلاَخِيْهِ اْلمُسْلِمِ رَفَعَهُ اللهُ وَ مَنِ ارْتَفَعَ عَلَيْهِ وَضَعَهُ اللهُ. الطبرانى فى الاوسط، فى الترغيب و الترهيب 3: 561
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa tawadlu' terhadap saudaranya sesama Muslim, Allah akan meninggikannya, dan barangsiapa merasa tinggi (terhadap sesama Muslim) Allah akan menjatuhkannya". [HR. Thabarani di dalam Al-Ausath, dalam Targhib wat Tarhib juz 3, hal. 561]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: لَيَنْتَهِيَنَّ اَقْوَامٌ يَفْتَخِرُوْنَ بِاٰبَائِهِمُ الَّذِيْنَ مَاتُوْا: اِنَّمَا هُمْ فَحْمُ جَهَنَّمَ اَوْ لَيَكُوْنُنَّ اَهْوَنَ عَلَى اللهِ مِنَ اْلجُعَلِ الَّذِى يُدَهْدِهُ اْلخِرَاءَ بِاَنْفِهِ. اِنَّ اللهَ اَذْهَبَ عَنْكُمْ عُبّيَّةَ اْلجَاهِلِيَّةِ وَ فَخْرَهَا بِاْلاٰبَاءِ. اِنَّمَا هُوَ مُؤْمِنٌ تَقِيٌّ وَ فَاجِرٌ شَقِيٌّ. اَلنَّاسُ كُلُّهُمْ بَنُوْ اٰدَمَ وَ اٰدَمُ خُلِقَ مِنَ التُّرَابِ. الترمذى 5: 390
Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersaba, "Hendaklah orang-orang itu berhenti dari membanggakan nenek-moyang mereka yang telah mati, sesungguhnya mereka itu menjadi bara api Jahannam, atau orang-orang itu akan menjadi lebih hina menurut pandangan Allah daripada kumbang pemakan kotoran yang mendorong kotoran dengan moncongnya. Sesungguhnya Allah telah menghilangkan dari kalian kesombongan jahiliyyah dan berbangga dengan nenek moyang. Sesungguhnya manusia itu hanya (ada dua), orang mukmin yang thaat atau orang jahat yang celaka. Manusia semuanya adalah keturunan Adam, dan Adam diciptakan dari tanah". [HR. Tirmidzi juz 5, hal. 390]

Bersambung…………..

Posting Lebih Baru Posting Lama

Den Ryono. Diberdayakan oleh Blogger.

Dan Janganlah Kamu Mengikuti Apa yang Kamu Tidak Mempunyai Pengetahuan Tentangnya (Ilmunya). Sesungguhnya Pendengaran, Penglihatan dan Hati, Semuanya itu akan diminta Pertanggungan Jawabnya. (QS. Al-Isra : 36)

Kutinggalkan Pada Kamu Sekalian 2 Perkara Yang Kamu Tidak Akan Sesat Apabila Kamu Berpegang Teguh Pada Keduanya, Yaitu : Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya [[HR. Malik Dalam Al-Muwaththa' Juz 2 Hal 899]]