Rasulullah SAW Suri Teladan Yang Baik 8
Perumpamaan-perumpamaan
Rasulullah SAW (Lanjutan)
عَنْ
اَبِى مُوْسَى عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: مَثَلُ مَا بَعَثَنِيَ اللهُ بِهِ مِنَ
اْلهُدَى وَ اْلعِلْمِ كَمَثَلِ اْلغَيْثِ اْلكَثِيْرِ اَصَابَ اَرْضًا، فَكَانَ
مِنْهَا نَقِيَّةٌ قَبِلَتِ اْلمَاءَ فَاَنْبَتَتِ اْلكَـَلأَ وَ اْلعُشْبَ
اْلكَثِيْرَ، وَ كَانَتْ مِنْهَا اَجَادِبُ اَمْسَكَتِ اْلمَاءَ فَنَفَعَ اللهُ
بِهَا النَّاسَ فَشَرِبُوْا وَ سَقَوْا وَ زَرَعُوْا، وَ اَصَابَ مِنْهَا طَائِفَةً
اُخْرَى اِنَّمَا هِيَ قِيْعَانٌ لاَ تُمْسِكُ مَاءً وَ لاَ تُنْبِتُ كَـَلأً.
فَذٰلِكَ مَثَلُ مَنْ فَقِهَ فِى دِيْنِ اللهِ وَ نَفَعَهُ مَا بَعَثَنِيَ اللهُ
بِهِ، فَعَلِمَ وَ عَلَّمَ وَ مَثَلُ مَنْ لَمْ يَرْفَعْ بِذٰلِكَ رَأْسًا وَ لَمْ
يَقْبَلْ هُدَى اللهِ الَّذِى اُرْسِلْتُ بِهِ. البخارى 1:
28
Dari
Abu Musa RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Perumpamaan apa yang Allah
mengutusku dengannya, yakni petunjuk dan ilmu adalah seperti hujan lebat yang
mengenai tanah. Diantara tanah itu ada yang subur yang dapat menerima air, lalu
menumbuhkan rumput dan tumbuh-tumbuhan yang banyak. Dan
diantaranya ada pula tanah yang keras dapat menahan air, (tetapi tidak bisa
menumbuhkan tumbuh-tumbuhan), maka dengannya Allah memberi kemanfaatan kepada
manusia. Mereka bisa minum, memberi minum ternak dan bertani. Dan air
hujan itu mengenai pula tanah yang lain, yaitu tanah keras dan licin, tidak
dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Demikian itulah
perumpamaan orang yang pandai tentang agama Allah dan bermanfaat baginya apa yang dengannya Allah mengutusku, ia mengetahui dan
mengajarkan (kepada orang lain) dan perumpamaan orang yang tidak mengangkat
kepalanya, dan perumpamaan orang yang tidakmau menerima petunjuk Allah yang aku
diutus dengannya". [HR. Bukhari juz 1,hal. 28]
عَنِ
النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ رض عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: مَثَلُ اْلقَائِمِ عَلَى
حُدُوْدِ اللهِ وَ اْلوَاقِعِ فِيْهَا كَمَثَلِ قَوْمٍ اسْتَهَمُوْا عَلَى
سَفِيْنَةٍ فَاَصَابَ بَعْضُهُمْ اَعْلاَهَا وَ بَعْضُهُمْ اَسْفَلَهَا. فَكَانَ
الَّذِيْنَ فِى اَسْفَلِهَا اِذَا اسْتَقَوْا مِنَ اْلمَاءِ مَرُّوْا عَلَى مَنْ
فَوْقَهُمْ. فَقَالُوْا لَوْ اَنَّا خَرَقْنَا فِى نَصِيْبِنَا خَرْقًا وَ لَمْ
نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا. فَاِنْ يَتْرُكُوْهُمْ وَ مَا اَرَادُوْا هَلَكُوْا
جَمِيْعًا وَ اِنْ اَخَذُوْا عَلَى اَيْدِيْهِمْ نَجَوْا وَ نَجَوْا
جَمِيْعًا. البخارى 3: 111
Dari
Nu'man bin Basyir RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Perumpamaan orang yang
menegakkan hukum-hukum Allah dan orang yang tidak menthaatinya, adalah seperti
perumpamaan orang-orang yang sama-sama naik dalam sebuah perahu, sebagian mereka
ada yang di bagian atas, dan sebagian yang lain berada di bawah. Mereka yang
berada di bawah apabila memerlukan air, ia mesti
melewati orang-orang yang di atas. Lalu mereka berpikir, "Seandainya kami
melubangi di tempat kami ini, tentu kami tidak mengganggu orang-orang yang di
atas kami". Kalau mereka membiarkan kehendak orang-orang yang
di bawah itu, niscaya mereka binasa semuanya. Tetapi
jika mereka mencegah kehendak orang-orang yang di bawah itu, maka orang-orang
yang di bawah itu akan selamat, dan selamatlah semuanya". [HR. Bukhari juz 3, hal. 111]
عَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: مَثَلُ الَّذِى يَرْجِعُ فِى صَدَقَتِهِ
كَمَثَلِ اْلكَلْبِ يَقِيْءُ ثُمَّ يَعُوْدُ فِى قَيْئِهِ فَيَأْكُلُهُ. مسلم 3:
1240
Dari Ibnu 'Abbas, bahwasanya Nabi SAW bersabda, "Perumpamaan
orang yang menarik kembali sedeqahnya adalah seperti anjing yang muntah, lalu
mendekati muntahan itu, lalu dimakannya lagi". [HR. Muslim juz 3,
hal. 1240]
عَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ يَقُوْلُ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: اِنَّمَا مَثَلُ
الَّذِى يَتَصَدَّقُ بِصَدَقَةٍ ثُمَّ يَعُوْدُ فِى صَدَقَتِهِ كَمَثَلِ اْلكَلْبِ
يَقِيْءُ ثُمَّ يَأْكُلُ قَيْأَهُ. مسلم 3:
1241
Dari
Ibnu 'Abbas, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW
bersabda, "Sesungguhnya perumpamaan orang yang bersedeqah dengan suatu sedeqah,
kemudian ia menariknya kembali adalah seperti anjing yang muntah, lalu memakan
kembali muntahannya itu". [HR. Muslim juz 3, hal. 1241]
عَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ النَّبِيّ ص اَنَّهُ قَالَ: اَلْعَائِدُ فِى هِبَتِهِ
كَاْلعَائِدِ فِى قَيْئِهِ. مسلم 3:
1241
Dari
Ibnu 'Abbas, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Orang yang menarik kembali
pemberiannya itu seperti orang yang memakan kembali muntahannya". [HR.
Muslim juz 3, hal. 1241]
عَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص قَالَ: اَلْعَائِدُ فِى هِبَتِهِ كَاْلكَلْبِ
يَقِيْءُ ثُمَّ يَعُوْدُ فِى قَيْئِهِ. مسلم 3:
1241
Dari
Ibnu 'Abbas, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Orang yang menarik kembali
pemberiannya itu seperti anjing yang muntah, kemudian memakan kembali
muntahannya itu". [HR. Muslim juz 3, hal. 1241]
عَنِ
ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: مَثَلُ اْلمُنَافِقِ كَمَثَلِ الشَّاةِ
اْلعَائِرَةِ بَيْنَ اْلغَنَمَيْنِ تَعِيْرُ اِلَى هٰذِهِ مَرَّةً وَ اِلىَ هٰذِهِ
مَرَّةً. مسلم 4:
2146
Dari
Ibnu 'Umar, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Perumpamaan orang munafiq adalah
seperti kambing yang bingung diantara dua kelompok kambing, kadang ia bergabung
kepada yang ini dan kadang kepada yang itu (ia tidak tahu yang mana yang ia
ikuti)". [HR. Muslim juz 4, hal. 2146]
عَنْ
اَبِى الدَّرْدَاءِ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مَثَلُ الَّذِى
يُعْتِقُ عِنْدَ اْلمَوْتِ كَمَثَلِ الَّذِى يُهْدِى اِذَا شَبِعَ. الترمذى
3: 295
Dari
Abud Dardaa', ia berkata : Saya mendengar Rasulullah
SAW bersabda, "Perumpamaan orang yang memerdekakan (budak) di waktu menjelang
kematian adalah seperti orang yang memberi hadiah apabila ia sudah kenyang".
[HR. Tirmidzi juz 3, hal. 295]
عَنِ
النَّوَّاسِ بْنِ سَمْعَانَ اْلكِلاَبِىّ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ
اللهَ ضَرَبَ مَثَلاً صِرَاطًا مُسْتَقِيْمًا. عَلَى كَنَفَيِ الصّرَاطِ زُوْرَانِ
لَهُمَا اَبْوَابٌ مُفَتَّحَةٌ، عَلَى اْلاَبْوَابِ سُتُوْرٌ، وَ دَاعٍ يَدْعُوْ
عَلَى رَأْسِ الصّرَاطِ وَ دَاعٍ يَدْعُوْ فَوْقَهُ. وَ اللهُ يَدْعُوْ اِلَى دَارِ
السَّلاَمِ وَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَآءُ اِلىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ. وَ اْلاَبْوَابُ
الَّتِى عَلَى كَنَفَيِ الصّرَاطِ حُدُوْدُ اللهِ، فَلاَ يَقَعُ اَحَدٌ فِى
حُدُوْدِ اللهِ حَتَّى يَكْشِفَ السّتْرَ. وَ الَّذِى يَدْعُوْ مِنْ فَوْقِهِ
وَاعِظُ رَبّهِ. الترمذى 4: 222، و
قال هذا حديث حسن غريب
Dari
Nawwaas bin Sam'aan Al-Kilaabiy, ia berkata :
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah telah membuat suatu perumpamaan
(dengan) jalan yang lurus. Pada dua tepi jalan itu ada dua dinding, yang pada
dinding itu ada beberapa pintu yang terbuka. Pada pintu-pintu
tersebut ada tabir. Dan ada penyeru yang menyeru di awal jalan, dan ada
penyeru yang di atasnya. Sedangkan Allah menyeru (manusia) ke
Darus Salaam (surga), dan memberi petunjuk pada orang yang dikehendaki-Nya ke
jalan yang lurus (QS. Yunus : 25). Adapun
pintu-pintu yang berada di kedua tepi jalan itu adalah batas-batas (larangan)
Allah, maka jangan ada seorang pun yang terjerumus pada batas-batas Allah itu
sehingga membuka tabir itu. Ada pun
yang menyeru dari atasnya adalah penasihat (dari) Tuhannya". [HR.
Tirmidzi juz 4, hal. 222, dan ia berkata : Ini adalah
hadits hasan gharib]
عَنِ
اْلحَارِثِ اْلاَشْعَرِيّ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اِنَّ اللهَ اَمَرَ
يَحْيَى بْنَ زَكَرِيَّا بِخَمْسِ كَلِمَاتٍ اَنْ يَعْمَلَ بِهَا وَ يَأْمُرَ بَنِى
اِسْرَائِيْلَ اَنْ يَعْمَلُوْا بِهَا. وَ اِنَّهُ كَادَ اَنْ يُبْطِئَ بِهَا.
قَالَ عِيْسَى: اِنَّ اللهَ اَمَرَكَ بِخَمْسِ كَلِمَاتٍ لِتَعْمَلَ بِهَا وَ
تَأْمُرَ بَنِى اِسْرَائِيْلَ اَنْ يَعْمَلُوْا بِهَا. فَاِمَّا اَنْ تَأْمُرَهُمْ
وَ اِمَّا اَنْ آمُرَهُمْ. فَقَالَ يَحْيَى: اَخْشَى اِنْ سَبَقْتَنِى بِهَا اَنْ
يُخْسَفَ بِى اَوْ اُعَذَّبَ. فَجَمَعَ النَّاسَ فِى بَيْتِ اْلمَقْدِسِ
فَامْتَـَلأَ اْلمَسْجِدُ وَ قَعَدُوْا عَلَى الشَّرَفِ، فَقَالَ: اِنَّ اللهَ
اَمَرَنِى بِخَمْسِ كَلِمَاتٍ اَنْ اَعْمَلَ بِهِنَّ وَ آمُرَكُمْ اَنْ تَعْمَلُوْا
بِهِنَّ. اَوَّلَهُنَّ اَنْ تَعْبُدُوا اللهَ وَ لاَ تُشْرِكُوْا بِهِ شَيْئًا. وَ
اِنَّ مَثَلَ مَنْ اَشْرَكَ بِاللهِ كَمَثَلِ رَجُلٍ اشْتَرَى عَبْدًا مِنْ خَالِصِ
مَالِهِ بِذَهَبٍ اَوْ وَرَقٍ فَقَالَ: هٰذِهِ دَارِى وَ هٰذَا عَمَلِى فَاعْمَلْ
وَ اَدّ اِلَيَّ. فَكَانَ يَعْمَلُ وَ يُؤَدّى اِلىَ غَيْرِ سَيّدِهِ. فَاَيُّكُمْ
يَرْضَى اَنْ يَكُوْنَ عَبْدُهُ كَذٰلِكَ؟ وَ اِنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ،
فَاِذَا صَلَّيْتُمْ فَلاَ تَلْتَفِتُوْا، فَاِنَّ اللهَ يَنْصَبُ وَجْهَهُ
لِوَجْهِ عَبْدِهِ فِى صَلاَتِهِ مَا لَمْ يَلْتَفِتْ. وَ اَمَرَكُمْ
بِالصّيَامِ فَاِنَّ مَثَلَ ذٰلِكَ
كَمَثَلِ رَجُلٍ فِى عِصَابَةٍ مَعَهُ صُرَّةٌ فِيْهَا مِسْكٌ فَكُلُّهُمْ يُعْجَبُ
اَوْ يُعْجِبُهُ رِيْحُهَا وَ اِنَّ رِيْحَ الصَّائِمِ اَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ
رِيْحِ اْلمِسْكِ. وَ اَمَرَكُمْ بِالصَّدَقَةِ، فَاِنَّ مَثَلَ ذٰلِكَ كَمَثَلِ
رَجُلٍ اَسَرَهُ اْلعَدُوُّ فَاَوْثَقُوْا يَدَهُ اِلَى عُنُقِهِ وَ قَدَّمُوْهُ
لِيَضْرِبُوْا عُنُقَهُ فَقَالَ: اَنَا اَفْدِيْهِ مِنْكُمْ بِاْلقَلِيْلِ وَ
اْلكَثِيْرِ فَفَدَا نَفْسَهُ مِنْهُمْ. وَ اَمَرَكُمْ اَنْ تَذْكُرُوا اللهَ
فَاِنَّ مَثَلَ ذٰلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ خَرَجَ اْلعَدُوُّ فِى اَثَرِهِ
سِرَاعًا حَتَّى اِذَا
اَتَى عَلَى حِصْنٍ
حَصِيْنٍ فَاَحْرَزَ نَفْسَهُ
مِنْهُمْ كَذٰلِكَ اْلعَبْدُ لاَ يُحْرِزُ نَفْسَهُ مِنَ الشَّيْطَانِ اِلاَّ
بِذِكْرِ اللهِ.
Dari Harits Al-Asy'ariy, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya Allah menyuruh kepada Yahya bin Zakariyya dengan
lima
ajaran, supaya ia melaksanakannya, dan supaya ia menyuruh kepada bani Israil
untuk melaksanakannya. Dan sesungguhnya ia hampir-hampir malas melaksanakannya. Nabi 'Isa bersabda, "Sesungguhnya Allah menyuruh kepadamu dengan
lima
ajaran supaya kamu melaksanakannya dan supaya kamu menyuruh kepada bani Israil
untuk melaksanakannya. Sekarang kamu yang
menyuruh kepada mereka atau aku yang menyuruh kepada mereka". Nabi Yahya
berkata, "Aku takut jika kamu mendahuluiku dengannya bahwa aku akan dimusnahkan
atau disiksa". (Setelah itu) ia mengumpulkan
orang-orang di Baitul Maqdis sehingga masjid itu penuh sesak dan mereka duduk di
serambinya. Kemudian nabi Yahya bersabda, "(Hai bani Israil) sesungguhnya Allah
menyuruh kepadaku dengan lima ajaran, supaya aku
melaksanakannya, dan supaya aku menyuruh kepada kalian untuk melaksanakannya.
Pertama, Kalian supaya menyembah Allah dan jangan menyekutukan
Allah dengan sesuatu. Sesungguhnya perumpamaan orang yang menyekutukan
Allah adalah seperti seorang laki-laki membeli budak dari harta murninya dengan
emas atau perak, lalu ia berkata (kepada budaknya),
"Ini rumahku, dan ini pekerjaanku, maka kerjakanlah dan tunaikanlah tugasmu
untukku". Akan tetapi budak itu mengerjakan dan melaksanakan
pekerjaan yang bukan milik tuannya. Maka siapakah
diantara kalian yang rela apabila budaknya berbuat seperti itu. Kedua, Allah menyuruh kepada kalian untuk mengerjakan shalat.
Maka apabila kalian melaksanakan shalat, janganlah kalian tengak-tengok, karena
sesungguhnya Allah menghadapkan wajah-Nya kepada wajah hamba-Nya di dalam
shalatnya, selama ia tidak tengak-tengok. Ketiga, Allah menyuruh kepada kalian berpuasa. Adapun
perumpamaannya seperti seorang lelaki dalam satu kelompok, ia membawa satu kantong berisi minyak wangi, maka
masing-masing orang tadi dibuat terheran-heran, atau baunya mengherankannya.
Dan sesungguhnya bau orang puasa di sisi Allah lebih harum
dari pada minyak wangi. Keempat, Allah menyuruh kepada
kalian untuk bersedeqah. Adapun perumpamaannya, adalah seperti seorang
laki-laki yang ditawan musuh, musuh tadi mengikat tangan ke lehernya, kemudian
mereka mengajukannya untuk dipenggal lehernya, maka sedeqah tadi berkata, "Saya
penebusnya dari kalian", baik sedeqah itu sedikit atau banyak. Maka sedeqah tadi menebus jiwanya dari mereka. Kelima, Allah menyuruh kepada kalian untuk selalu dzikir ingat
kepada Allah. Adapun perumpamaannya adalah seperti seorang laki-laki yang
dikejar musuh di belakangnya dengan cepat, sehingga ketika ia sampai di benteng yang kokoh, maka ia berlindung dari
musuh. Seperti itulah seorang hamba, ia tidak bisa
menjaga dirinya dari syaithan, kecuali dengan dzikir kepada
Allah".
قَالَ
النَّبِيُّ ص: وَ اَنَا آمُرُكُمْ بِخَمْسٍ. اَللهُ اَمَرَنِى بِهِنَّ اَلسَّمْعِ
وَ الطَّاعَةِ وَ اْلجِهَادِ وَ اْلهِجْرَةِ وَ اْلجَمَاعَةِ، فَاِنَّهُ مَنْ
فَارَقَ اْلجَمَاعَةَ قِيْدَ شِبْرٍ فَقَدْ خَلَعَ رِبْقَةَ اْلاِسْلاَمِ مِنْ
عُنُقِهِ اِلاَّ اَنْ يُرَاجِعَ. وَ مَنْ اِدَّعَى دَعْوَى اْلجَاهِلِيَّةِ
فَاِنَّهُ مِنْ جُثَيْ جَهَنَّمَ. فَقَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَ اِنْ
صَلَّى وَ صَامَ؟ قَالَ: وَ اِنْ صَلَّى وَ صَامَ. فَادْعُوْا بِدَعْوَى اللهِ
الَّذِى سَمَّاكُمُ اْلمُسْلِمِيْنَ اْلمُؤْمِنِيْنَ عِبَادَ اللهِ. الترمذى
4: 225، هذا حديث حسن صحيح غريب
Nabi
SAW bersabda, "Aku juga menyuruh kepada kepada kalian dengan
lima (perkara). Allah
telah menyuruh kepadaku dengan lima itu, yaitu mendengar,
thaat, jihad, hijrah dan berjama'ah, karena barangsiapa yang meninggalkan
jama'ah walau hanya sejengkal berarti ia telah melepas buhul Islam dari
lehernya, kecuali ia mau kembali. Dan barangsiapa menyeru kepada seruan
jahiliyah, maka orang itu termasuk ahli neraka". Seorang laki-laki bertanya,
"Meskipun ia shalat dan berpuasa ?". Rasulullah SAW
bersabda, "Meskipun ia shalat dan berpuasa. Maka serulah kepada seruan Allah,
yang Allah telah menamakan kalian orang-orang muslim,
orang-orang mukmin, hamba-hamba Allah". [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 225,
hadits hasan shahih gharib]
Bersambung……………
Posting Lebih Baru Posting Lama