Nukilan Surat Umar Bin Khatab kepada Abu Ubaidah bin Al-Jarah
Umar bin Khatab pernah menulis sebuah surat jawaban
kepada Abu Ubaidah Bin Al-Jarah dan Mu’adz bin Jabal dengan isi
diantaranya, artinya adalah sebagai berikut:
” … Dan anda telah menulis surat yang mengingatkan saya
bahwa pada akhir zaman nanti umat ini akan kembali kepada kondisi dimana
mereka bersaudara secara lahir tetapi batin mereka bermusuhan. Maka
anda tidak termasuk mereka, dan sekarang ini belum zamannya. Pada zaman
itu akan timbul sikap cinta dan benci, dan cinta sebagian manusia pada
waktu itu ialah kepada kepentingan dunia mereka.”
Apakah keadaan yang demikian ini sudah sampai kepada
zaman kita atau belum, masing-masing diri kita bisa merasakan sendiri.
Apakah kita dapat terhindar dari kondisi yang seperti itu dan kemudian
keluar dari kondisi buruk yang seperti itu ?, Namun sebuah zaman
membuahkan sebuah generasi yang bertabiat yang demikian tentu ada
penyebabnya, sebagaimana dari hadist-hadist Rasulullah yang lainnya:
Bahwa Nabi saw. menaiki salah satu bangunan tinggi di
Madinah, kemudian beliau bersabda: Apakah kalian melihat apa yang aku
lihat? Sesungguhnya aku melihat tempat-tempat terjadinya fitnah di
antara rumah-rumahmu sepertihalnya turunnya air hujan (Shahih Muslim
No.5135)
Banyak sekali sifat-sifat buruk yang dimiliki oleh
umat manusia yang dapat diperbaiki dan dibersihkan dengan cara rajin
berta’at dan tunduk kepada Allah SWT dengan mengikuti Al-Qur’an dan
As-Sunnah. Namun bila manusia telah membiarkan disekitar mereka
membanjir kebiasaan-kebiasaan buruk, dan perilaku-perilaku buruk,
sebagaimana hujan yang jatuh diantara celah-celah rumah mereka maka
kemuliaan ajaran islam akan terkendala masuk kedalam hati, sebaliknya
perilaku buruk akan sedikit demi sedikit tumbuh didalam hati sebagaimana
karat pada sebuah besi atau jamur pada sebuah kayu lapuk, dan akhirnya
merusak dan menghancurkannya.
Jaman akhir, jaman yang banyak dipenuhi dengan ujian,
bercampurnya berbagai budaya umat manusia sedunia, antara yang baik dan
yang buruk, telah merubah kepribadian manusia di negri-negri muslim.
Orang dapat mengais dan terlarut pada kemaksiyatan didalam kamar-kamar
pribadi mereka, apakah lewat media elektronika atau yang lainnya.
Pendirian yang tidak teguh pada pengamalan amal sholih telah melunturkan
sifat-sifat mulia seorang muslim. Tercampurnya yang haq dengan yang
batil telah mengikis sifat-sifat mulia yang dibangun dengan susah payah
oleh pengajaran islam.
Jaman akhir, sibuknya urusan dunia, membawa manusia
lalai mengerjakan tugas utama untuk selalu beribadah kepada Allah dan
menyebarkan kemuliaan agama Allah di muka bumi. Manusia lebih cinta
mengisi hidupnya untuk mengejar kesenangan dunia, tanpa ada tujuan
akherat sedikitpun. Keindahan jiwa yang dapat tertata indah dan terjaga
dengan ajaran dan bimbingan Islam yang mulia telah dibiarkan
terbengkelai digantikan dengan sibuknya menata indahnya materi.
Rasulullah pernah bersabda yang artinya :
Demi yang jiwaku dalam genggamanNya. Tiada dua orang
saling mengasihi lalu bertengkar dan berpisah kecuali karena akibat dosa
yang dilakukan oleh salah seorang dari keduanya. (HR. Ad-Dailami)
Sabar, sabar, sabar, mari bersama-sama meninggalkan
dosa, semoga Allah menunjuki dan mengampuni kita semua dan mencintakan
kita kepada kemuliaan Akhlaq.
Semoga Bermanfaat
Posting Lebih Baru Posting Lama