Selamat Datang di Situs Resmi "Belajar Al Qur'an & As Sunnah"

Tidak Faham Al-Qur’an Pasti Menyesal

Allah SWT Tuhan Yang Maha Pencipta dan Pemelihara seluruh Alam dalam kitab suci Al-Qur’an pada sebuah ayatnya membuat sebuah pertanyaan yang kelihatannya kecil. Pertanyaan kecil tersebut tidak perlu dijawab dan tidak membutuhkan jawaban namun perlu perenungan dan persiapan.
 
Waktu dahulu diri kita tidak ada, saat ini diri kita ada, diadakan oleh Allah untuk hidup dimuka bumi. Dan nanti berikutnya diri kita tidak ada lagi dimuka bumi. Kemana kamu manusia akan pergi ????


Dimuka bumi ini diri kita disuruh oleh Allah Tuhan Semesta Alam, untuk selalu Bertasbih Mengagungkan dan Memuliakan Allah Pencipta kita, Berbakti, Tunduk patuh kepadaNya, Beriman dan Beramal sholih, sudahkan diri kita mentaati petunjuk Allah tersebut ???

Dan Dia (Muhammad) bukanlah seorang yang bakhil untuk menerangkan yang ghaib. (QS. 81:24)
Dan al-Qur’an itu bukanlah perkataan syaitan yang terkutuk, (QS. 81:25)
maka kemanakah kamu akan pergi (QS. 81:26)
al-Qur’an itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam, (QS. 81:27)
(yaitu) bagi siapa diantara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. (QS. 81:28)
Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam. (QS. 81:29)
Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempuyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan tidak mempunyai penolong (untuk menjaga-Nya) dari Kehinaan dan Agungkanlah Dia dengan Pengagungan yang sebenar-benarnya”. (QS. 17:111)
Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barang siapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul. (QS. 17:15) 

Allah menjelaskan kepada kita akan asal muasal diri-diri kita dan perjalanan diri kita di muka bumi, dan akhir dari perjalanan diri kita di dunia ini dan kemana diri kita akan pergi, sebagaimana dalam ayat-ayat berikut

Hai manusia, kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur); maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari seumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepadamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai pada kedewasaan, dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) diantara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupunyang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila Kami turunkan air diatasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah (QS. 22:5)
Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari kadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) itu sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban.Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. (QS. 30:54) 

Segala perbuatan dan buah karya apa saja yang telah dan sedang diri kita kerjakan atau yang akan kita perbuat dimuka bumi, maka setelah kepergian diri kita kembali kepada Allah SWT, semuanya akan kita pertanggung jawabkan dihadapan Allah, kebaikan atau kejahatan akan dibalas dengan setimpal.

Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan. (QS. 20:15)
(Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalas melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezki di dalamnya tanpa hisab. (QS. 40:40)
Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan. (QS. 45:22) 

Kita berusaha agar perjalanan kita didunia adalah perjalanan yang sesuai dengan hidayah Allah, mengikuti petunjuknya dan akan kembali kepada Allah dan diterima disisinya dengan penuh ridhoNya

Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya. (QS. 79:40)
maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya). (QS. 79:41)
Hai jiwa yang tenang. (QS. 89:27)
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya. (QS. 89:28)
Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, (QS. 89:29)
dan masuklah ke dalam surga-Ku. (QS. 89:30)
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shaleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya, dibawah mereka mengalir sungai-sungai di dalam surga yang penuh kenikmatan. (QS. 10:9) 

Diri kita perlu berhati-hati dalam hidup, karena ujian, cobaan dan tipuan syaitan selalu menghadang kita. Karena Allah menyatakan ada orang atau sekelompok orang yang merasa berbuat yang terbaik menurut pikiran, hati dan kehendak, serta ilmu yang ada pada mereka, padahal mereka telah berbuat sesuatu yang paling merugikan diri mereka di dunia dan di akherat, mereka menempuh sesuatu yang tidak diridhoi oleh Allah (na’udzubillah)

Katakanlah:”Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya” (QS. 18:103)
Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. (QS. 18:104)
Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. (QS. 18:105) 

Banyak manusia yang dimata umat manusia awam telah menghasilkan karya-karya yang besar, revolusioner, monumental, hangar bingar, sorak sorai, mendunia, mengglobal, namun sayang banyak dari mereka itu yang tidak mau beriman kepada Allah, mereka itu tidak mau mengimani dan mengamalkan Al-Qur’an dan As-Sunnah. 

Maka mereka akan sangat-sangat menyesal dengan penyesalan yang sangat besar disaat mereka kembali kepada Allah, mereka mendapatkan kemurkaan Allah dan tidak mendapatkan ridhoNya. Sehingga dengan apa yang telah diperbuatnya ketika hidup di dunia, menyebabkan mereka sengsara dialam yang kekal abadi, yaitu di alam akherat (na’udzubillah).

Dan kamu akan melihat mereka dihadapkan ke neraka dalam keadaan tunduk karena (merasa) terhina, mereka melihat dengan pandangan yang lesu. Dan orang-orang yang beriman berkata: “Sesungguhnya orang-orang yang merugi ialah orang-orang yang kehilangan diri mereka sendiri dan (kehilangan) keluarga mereka pada hari kiamat. Ingatlah, sesungguhnya orang-orang yang zalim itu berada dalam azab yang kekal. (QS. 42:45)
(yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main atau senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka”. Maka pada hari itu (kiamat ini), Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami. (QS. 7:51)
Dan dikatakan (kepada mereka): “Pada hari ini Kami melupakan kamu sebagaimana kamu telah melupakan pertemuan (dengan) harimu ini dan tempat kembalimu ialah neraka dan kamu sekali-kali tidak memperoleh penolong. (QS. 45:34) 

Manusia perlu menyadari bahwa dirinya yang amat lemah ini senantiasa membutuhkan bimbingan Allah, karena Allah-lah yang berkehendak mengadakan umat manusia di muka bumi. Di setiap waktu dan setiap zaman Allah telah menurunkan kitab suci lewat para Rasul-rasul-Nya, yang disesuaikan dengan zamannya. Manusia membutuhkan bimbingan Allah, karena Allah sendiri menyampaikan bahwa ada jalan-jalan yang bengkok yang dapat menyesatkan umat manusia.

Dan hak bagi Allah (menerangkan) jalan yang lurus, dan di antara jalan-jalan itu ada yang bengkok. Dan jikalau Dia menghendaki, tentulah Dia memimpin kamu semuanya (kepada jalan yang benar). (QS. 16:9) 

Kita hidup di zaman setelah Al-Qur’an diturunkan kepada utusan Allah SWT yang terakhir yaitu Rasulullah Muhammad SAW. Allah menghendaki agar kita bersyukur kepada-Nya dengan menekuni dan mengamalkan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Bila dalam hidup kita ini belum pernah khatam membaca tarjamah Al-Qur’an, dan ingin mengamalkannya…..kemungkinan Besar kita akan sangat menyesal di akherat…… 
 
Wallahu a’lam

Posting Lebih Baru Posting Lama

Leave a Reply

Den Ryono. Diberdayakan oleh Blogger.

Dan Janganlah Kamu Mengikuti Apa yang Kamu Tidak Mempunyai Pengetahuan Tentangnya (Ilmunya). Sesungguhnya Pendengaran, Penglihatan dan Hati, Semuanya itu akan diminta Pertanggungan Jawabnya. (QS. Al-Isra : 36)

Kutinggalkan Pada Kamu Sekalian 2 Perkara Yang Kamu Tidak Akan Sesat Apabila Kamu Berpegang Teguh Pada Keduanya, Yaitu : Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya [[HR. Malik Dalam Al-Muwaththa' Juz 2 Hal 899]]