Selamat Datang di Situs Resmi "Belajar Al Qur'an & As Sunnah"

Membangun Budaya Damai di Abad Modern

Segala pujian hanya untuk Allah Tuhan semesta Alam, sungguh manusia diciptakan oleh Allah hidup di muka bumi dan adalah dengan sesuatu tujuan yang jelas, yaitu untuk selalu menyembah kepada Allah dan menggagungkan Allah, sebagaimana sebuah hadist Rasulullah Muhammad SAW.  yang artinya :
 
Aku pernah membonceng Nabi saw, yang memisahkan antara aku dan beliau hanyalah bagian belakang pelana. Beliau bersabda: Hai Muaz bin Jabal. Aku menyahut: Ya, Wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Kemudian berjalan sejenak, kemudian beliau bersabda lagi: Hai Muaz bin Jabal. Aku menyahut: Ya, wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Kemudian berjalan sejenak, kemudian beliau kembali memanggil: Hai Muaz bin Jabal. Aku pun menyahut: Wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Beliau bersabda: Tahukah engkau, apa hak Allah atas para hamba? Aku menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: Hak Allah atas para hamba, yaitu mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu. Setelah berjalan sesaat, beliau memanggil lagi: Hai Muaz bin Jabal Aku menjawab: Ya, wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Rasulullah saw. bertanya: Tahukah engkau apa hak hamba atas Allah, bila mereka telah memenuhi hak Allah? Aku menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Rasulullah saw. bersabda: Allah tidak akan menyiksa mereka. (Shahih Muslim No.43)


Didalam hadist diatas Rasulullah mengulang-ulang pertanyaan itu kepada sahabat Muaz sebanyak tiga kali, disebabkan apa yang akan diterangkan oleh Rasulullah itu sesuatu hal yang sangat-sangat penting yang harus diketahui oleh umat islam. Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit – bumi dan segala isinya.

Allah Tuhan yang Maha Suci lagi Maha Terpuji, Maha Tinggi dan Maha Besar, bila manusia senantiasa menjadikan hak-hak Allah sebagai sesuatu yang dipenuhi maka Allah pasti akan menjadikan kehidupan manusia menjadi Aman, Damai dan Bahagia. Dalam Hadist yang lain Rasulullah menyampaikan yang artinya :
Allah Azza Wajalla berfirman (dalam hadits Qudsi): “Hai anak Adam, luangkan waktu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku penuhi dadamu dengan kekayaan dan Aku menghindarkan kamu dari kemelaratan. Kalau tidak demikian, maka Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan kerja dan Aku tidak menghindarkan kamu dari kemelaratan.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Kesibukan manusia dimuka bumi seharusnya diarahkan terutama untuk memenuhi hak-hak Allah yang telah dibebankan oleh Allah kepada mereka. Semua yang diwajibkan oleh Allah kepada manusia Akan menguatkan dan menyehatkan jiwa manusia. Kesibukan manusia mengurusi dunia dan meninggalkan kewajiban utamanya, telah menjadikan manusia terserang berbagai penyakit jiwa (penyakit hati) yang membawa manusia menuju kepada kesusahan dan kesengsaraan hidup.

Allah Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang amat mencintai hamba-hambanya yang beriman dan selalu beramal sholih, Rasulullah menyampaikan kepada kita tentang waktu-waktu yang utama untuk beribadah mendekat kepadaNya, diantara waktu-waktu berdo’a yang ijabah sebagaimana hadist beliau

Apabila tersisa sepertiga dari malam hari Allah ‘Azza wajalla turun ke langit bumi dan berfirman : “Adakah orang yang berdo’a kepadaKu akan Kukabulkan? Adakah orang yang beristighfar kepada-Ku akan Kuampuni dosa-dosanya? Adakah orang yang mohon rezeki kepada-Ku akan Kuberinya rezeki? Adakah orang yang mohon dibebaskan dari kesulitan yang dialaminya akan Kuatasi kesulitan-kesulitannya?” Yang demikian (berlaku) sampai tiba waktu fajar (subuh). (HR. Ahmad)

Jaman Modern, jaman sibuk, jaman penuh ujian, ujian yang melalaikan manusia melakukan tugas utama. Namun seorang muslim harus menyadari bahwa hidup yang sangat pendek di dunia ini menjadi sebab bagi kebahagiaan atau kesengsaraan bagi hidup di akherat kelak.
Bila manusia dapat lulus melaksanakan tugas utama di dunia ini maka mereka akan mendapatkan kebahagiaan yang kekal besok di SURGA, di sisi Allah, ditempat yang tinggi. Di dunia bahagia di akherat bahagia, sebagaimana sebuah hadist mengabarkan

Jabir r.a. berkata: Rasulullah SAW. Bersabda: Orang ahli surga makan dan minun tetapi tidak buang air dan tidak buang ingus dan tidak kencing, tetapi semua makanan itu jadi serdawa, bagaikan bau kasturi. Mereka diilhamkan tasbih dan takbir sebagaimana biasa keluarnya nafas.(H R. Muslim )

Sebaliknya bila manusia melupakan tugas utamanya dan, tergoda dengan eloknya menikmati indahnya dunia dan terpana dengan aktifitas membangun dunia yang sangat rapuh sekedar hanya untuk memuaskan hawa nafsu, maka berbagai kesulitan dan kesengsaraan akan menimpanya.

Telah terlihat dijaman Modern, jaman dunia yang gemerlap seperti sekarang ini, manusia telah berlelah-lelah membangun eloknya dunia, namun tiba-tiba disusul dengan pertikaian dan peperangan diantara mereka, dan penyebabnya adalah sangat sederhana dan mendasar, yaitu hati yang berpenyakit. Penyakit rakus telah menjangkiti manusia, sehingga mereka ingin menguasai dan mengalahkan satu sama lain dengan cara-cara zalim.

Dan banyak lagi penyakit-penyakit jiwa yang lainnya, sehingga kehidupan yang yang indah dan elok secara materi itu diwarnai dengan kesusahan dan penderitaan, bahkan kehancuran dan kebinasaan, disebabkan oleh rusaknya hati. Hati yang melupakan Allah Tuhan Semesta Alam.

Hati yang selalu beribadah dan mengagungkan Allah akan menjadi hati yang beriman dan bertaqwa, hati yang damai, hati yang menebarkan kasih sayang, hati yang takut untuk menzalimi diri sendiri  dan orang lain. Batapapun sukses  dan menang dalam melakukan kezaliman di muka bumi ini, namun akibat buruk dari kezaliman itu akan kembali kepada dirinya masing-masing, baik di dunia ini ataupun di akherat kelak.

Katakanlah: “Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan”. (QS. 6:164)

Hati yang rajin beribadah, hati yang dirahmati Allah, hati yang beriman dan bertaqwa, hati yang selamat, hati yang bahagia di dunia dan di akherat. Segarkanlah hati kita dengan ibadah kepada Allah, sehingga hati menjadi sehat, hati yang dipenuhi dengan rasa kasih sayang, hati yang selamat dan bahagia di Dunia hingga di Akherat.

Diayat lain Allah menyampaikan tentang jalan yang dapat menghentikan kekacauan umat manusia di muka bumi adalah dengan jalan da’wah, berdakwah menyampaikan kebenaran yang datangnya dari Allah

Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar. (QS. 4:114)

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata:”Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri (orang yang berislam)” (QS. 41:33)

Orang-orang  yang telah beriman dan bertaqwa perlu terpanggil hatinya untuk aktif mengajak umat manusia untuk kembali kepada Jalan Allah. Menyadarkan manusia untuk kembali menunaikan kewajiban-kewajibanya kepada Allah, mengajak umat untuk memerintah kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar dan menguatkan umat untuk meningkatkan iman dan taqwanya kepada Allah, sebelum umat awam tanpa disadari berbondong-bondong berjalan jauh tersesat menuju kepada jalan-jalan yang menyuburkan tumbuhnya penyakit hati, dan kemudian melupakan Ibadah kepada Allah, dan keadaan tersebut akan merusakkan keselamatan dan kebahagiaan kehidupan umat manusia.
Semoga Bermanfaat

Posting Lebih Baru Posting Lama

Leave a Reply

Den Ryono. Diberdayakan oleh Blogger.

Dan Janganlah Kamu Mengikuti Apa yang Kamu Tidak Mempunyai Pengetahuan Tentangnya (Ilmunya). Sesungguhnya Pendengaran, Penglihatan dan Hati, Semuanya itu akan diminta Pertanggungan Jawabnya. (QS. Al-Isra : 36)

Kutinggalkan Pada Kamu Sekalian 2 Perkara Yang Kamu Tidak Akan Sesat Apabila Kamu Berpegang Teguh Pada Keduanya, Yaitu : Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya [[HR. Malik Dalam Al-Muwaththa' Juz 2 Hal 899]]