Selamat Datang di Situs Resmi "Belajar Al Qur'an & As Sunnah"

Tentang Shalat Arba’iin

Siapa para jama’ah haji yang tidak tahu tentang Shalat Arba’iin ? Sudah pasti semua jama’ah haji tahu tentang shalat Arba’iin, karena memang setiap tahunnya selalu diagendakan atau dijadwalkan oleh penyelenggara ibadah haji agar setiap jama’ah haji dari Indonesia bisa menjalankan shalat Arba’iin di masjid Nabawi Madinah. Tidak hanya itu saja, sebagian pengelola hotel-hotel di Madinah juga mengalokasikan paling tidak 8 hari untuk digunakan para jama’ah haji dari Indonesia agar bisa menjalankan sahalat Arba’iin ini dengan sempurna bahkan seolah-olah shalat Arba’iin ini termasuk bagian ibadah haji, padahal tidak ada hubungannya sama sekali. Nah apakah para jama’ah haji atau bahkan penyelenggara ibadah haji tahu bahwa hadits tentang shalat Arba’iin tersebut dla’if….?


Nah untuk mengetahui jawabanya tentu tidak bisa hanya didapatkan dari apa kata orang, tetapi harus mau belajar atau ngaji tentang tuntunan agama berdasarkan Al-qur’an dan Hadits. Ternyata sesudah ikut ngaji di MTA baru tahu kedudukan hadits tersebut, termasuk seorang ustadz yang sudah biasa menyampaikan hadits tersebut juga baru tahu bahwa ternyata hadits itu dla’if.

Selengkapnya hadits tentang shalat Arba’iin adalah sebagai berikut :
Dari Anas bin Malik, dari Nabi SAW bahwasanya beliau bersabda,
Barangsiapa yang shalat empat puluh kali di masjidku dengan tidak terputus, ditulis baginya terbebas dari neraka, selamat dari siksa, dan terbebas dari nifaq. [HR. Ahmad juz 4, hal. 314, no. 12584]
 
Adapun kedudukan hadits tersebut menurut Al-Albaniy, hadits ini munkar, karena dalam sanadnya ada perawi bernama Nubaith bin ‘Umar. [Silsilatul ahaadiitsidl dla'iifah wal maudluu'ah juz 1, hal. 540, no. 364].

Lha terus apakah tidak boleh shalat di masjid Nabawi sampai empat puluh kali ? Tentu saja boleh bahkan sampai lima puluh kali sekalipun juga baik atau kurang dari empat puluh kali juga tidak mengapa, hanya saja keutamaan shalat sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits mungkar tersebut tidak ada. Ketamaan shalat di masjid Nabawi yang benar adalah sebagaimana hadits berikut : Dari Ibnu Umar, dari Nabi SAW, beliau bersabda, Shalat di masjidku ini lebih utama seribu kali daripada shalat di masjid lain, kecuali shalat di Masjidil Haram. [HR. Muslim juz 2, hal. 1013]
Hanya dengan belajar atau ngaji kita akan tahu tuntunan agama ini yang sebenarnya, karena itu dimanapun kita dan dalam keadaan apapun kita harus tetap rajin ngaji agar kita tidak terjerumus dalam kesesatan.

Posting Lebih Baru Posting Lama

Leave a Reply

Den Ryono. Diberdayakan oleh Blogger.

Dan Janganlah Kamu Mengikuti Apa yang Kamu Tidak Mempunyai Pengetahuan Tentangnya (Ilmunya). Sesungguhnya Pendengaran, Penglihatan dan Hati, Semuanya itu akan diminta Pertanggungan Jawabnya. (QS. Al-Isra : 36)

Kutinggalkan Pada Kamu Sekalian 2 Perkara Yang Kamu Tidak Akan Sesat Apabila Kamu Berpegang Teguh Pada Keduanya, Yaitu : Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya [[HR. Malik Dalam Al-Muwaththa' Juz 2 Hal 899]]