Selamat Datang di Situs Resmi "Belajar Al Qur'an & As Sunnah"

Rasulullah SAW Suri Teladan Yang Baik 6

Tanda-tanda Kenabian (Mu'jizat) dalam Islam (Lanjutan)
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ رض قَالَ: اِنْشَقَّ اْلقَمَرُ عَلَى عَهْدِ رَسُوْلِ اللهِ ص شِقَّتَيْنِ فَقَالَ النَّبِيُّ ص: اِشْهَدُوْا. البخارى 4: 186
Dai 'Abdullah bin Masúd RA, dia berkata : Bulan terbelah jadi dua di masa Rasulullah SAW, lalu Nabi SAW bersabda, "Saksikanlah". [HR. Bukhari juz 4, hal. 186]

عَنْ اَنَسٍ اَنَّهُ حَدَّثَهُمْ اَنَّ اَهْلَ مَكَّةَ سَأَلُوْا رَسُوْلَ اللهِ ص اَنْ يُرِيَهُمْ اَيَةً فَاَرٰيهُمْ اِنْشِقَاقَ اْلقَمَرِ. البخارى 4: 186
Dari Anas, dia bercerita kepada orang-orang : Sesungguhnya penduduk Makkah pernah meminta Rasulullah SAW untuk memperlihatkan tanda kekuasaan Allah (mu'jizat), maka beliau memperlihatkan kepada mereka terbelahnya bulan. [HR. Bukhari juz 4, hal. 186]


عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: جَاءَ اَعْرَابِيٌّ اِلَى رَسُوْلِ اللهِ ص قَالَ: بِمَ اَعْرِفُ اَنَّكَ نَبِيٌّ؟ قَالَ: اَنْ دَعَوْتُ هٰذَا اْلعِذْقَ مِنْ هٰذِهِ النَّخْلَةِ تَشْهَدُ اَنّى رَسُوْلُ اللهِ؟ فَجَعَلَ يَنْزِلُ مِنَ النَّخْلَةِ حَتَّى سَقَطَ اِلَى النَّبِيّ ص، ثُمَّ قَالَ: اِرْجِعْ، فَعَادَ. فَاَسْلَمُ اْلاَعْرَابِيُّ. الترمذى 5: 254، حديث حسن غريب صحيح
Dari Ibnu 'Abbas, dia berkata : Ada seorang 'Arab gunung datang kepada Rasulullah SAW lalu berkata, "Dengan dasar apa aku mengetahui bahwa engkau adalah seorang Nabi ?". Beliau bersabda, "Kalau aku panggil dahan ini dari pohon kurma in, apakah kamu bersaksi bahwa aku adalah utusan Allah". Lalu dahan itu turun dari pohon kurma, sehingga jatuh di hadapan beliau, kemudian beliau bersabda, "Kembalilah !". Maka ia kembali, kemudian orang 'Aab gunung itu masuk Islam. [HR. Tirmidzi juz 5, hal. 254, hadits hasan gharib shahih]

عَنْ عَلِيّ بْنِ اَبِى طَالِبٍ قَالَ: كُنْتُ مَعَ النَّبِيّ ص بِمَكَّةَ فَخَرَجْنَا فِى بَعْضِ نَوَاحِيْهَا فَمَا اسْتَقْبَلَهُ جَبَلٌ وَ لاَ شَجَرٌ اِلاَّ وَ هُوَ يَقُوْلُ: اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ. الترمذى 5: 253، حديث حسن غريب
Dari 'Ali bin Abu Thalib, dia berkata : Kami bersama Rasulullah SAW di Makkah, lalu kami keluar ke sebagian pinggirnya, maka tidaklah gunung maupun pepohonan yang menjumpai beliau ketika itu melainkan ia mengucap "Assalaamu 'alaika ya Rasulullah". [HR. Tirmidzi juz 5, hal. 253, hadits hasan gharib]

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ قَالَ: كُنَّا مَعَ النَّبِيّ ص نَتَدَوَلُ مِنْ قَصْعَةٍ مِنْ غُدْوَةٍ حَتَّى اللَّيْلِ يَقُوْمُ عَشْرَةٌ وَ يَقْعُدُ عَشْرَةٌ. قُلْنَا: فَمَا كَانَتْ تُمَدُّ؟ قَالَ: مِنْ اَيّ شَيْءٍ تَعْجَبُ، مَا كَانَتْ تُمَدُّ اِلاَّ مِنْ هٰهُنَا. وَ اَشَارَ بِيَدِهِ اِلىَ السَّمَاءِ. الترمذى 5: 253، حديث حسن صحيح
Dari Samurah bin Jundab, dia berkata : Kami pernah berada bersama Rasulullah SAW bergantian mengambil makanan dari suatu nampan sejak pagi sampai malam, datang dan pergi sepuluh orang sepuluh orang (bergantian). Kami bertanya, "Dari mana nampan itu ditambah makanan ?". Beliau bersabda, "Kenapa kamu heran, tidaklah nampan itu ditambah makanan melainkan dari sana". Dan beliau memberi isyarat dengan tangan beliau ke langit. [HR. Tirmidzi juz 5, hal. 253, hadits hasan shahih]

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمٰنِ بْنِ اَبِى بَكْرٍ قَالَ: كُنَّا مَعَ النَّبِيّ ص ثَلاَثِيْنَ وَ مِائَةً. فَقَالَ النَّبِيُّ ص: هَلْ مَعَ اَحَدٍ مِنْكُمْ طَعَامٌ؟ فَاِذَا مَعَ رَجُلٍ صَاعٌ مِنْ طَعَامٍ اَوْ نَحْوُهُ فَعُجِنَ. ثُمَّ جَاءَ رَجُلٌ مُشْرِكٌ مُشْعَانٌ طَوِيْلٌ بِغَنَمٍ يَسُوْقُهَا. فَقَالَ النَّبِيُّ ص: اَ بَيْعٌ اَمْ عَطِيَّةٌ اَوْ قَالَ اَمْ هِبَةٌ؟ فَقَالَ: لاَ، بَلْ بَيْعٌ. فَاشْتَرَى مِنْهُ شَاةً. فَصُنِعَتْ وَ اَمَرَ رَسُوْلُ اللهِ ص بِسَوَادِ اْلبَطْنِ اَنْ يُشْوٰى. قَالَ: وَ اَيْمُ اللهِ، مَا مِنَ الثَّلاَثِيْنَ وَ مِائَةٍ اِلاَّ حَزَّلَهُ رَسُوْلُ اللهِ ص حُزَّةً حُزَّةً مِنْ سَوَادِ بَطْنِهَا. اِنْ كَانَ شَاهِدًا اَعْطَاهُ، وَ اِنْ كَانَ غَائِبًا خَبَأَ لَهُ. قَالَ: وَ جَعَلَ قَصْعَتَيْنِ، فَاَكَلْنَا مِنْهُمَا اَجْمَعُوْنَ  وَ شَبِعْنَا. وَ فَضَلَ فِى اْلقَصْعَتَيْنِ فَحَمَلْتُهُ عَلَى اْلبَعِيْرِ اَوْ كَمَا قَالَ. مسلم 3: 1626
Dari 'Abdur Rahman bin Abu Bakar, ia berkata : Kami (seratus tiga puluh orang) sedang bersama Nabi SAW. Beliau bersabda, "Apakah salah seorang diantara kalian ada yang mempunyai makanan ?". Ternyata ada seorang yang mempunyai satu sha' gandum atau setara itu, lalu dibuat adonan. Kemudian datang seorang laki-laki musyrik tinggi dan kusut rambutnya, menggiring kambing. Nabi SAW bertanya, "Ini akan dijual atau diberikan (dihadiahkan) ?". Orang itu menjawab, "Tidak, tetapi dijual". Lalu Rasulullah SAW membeli seekor kambing darinya. Setelah disembelih, Rasulullah SAW menyuruh mengambil hatinya untuk dipanggang. 'Abdur Rahman bin Abu Bakar berkata, "Demi Allah, tidaklah kepada seratus tiga puluh orang itu kecuali Rasulullah memberinya sepotong-sepotong dari hati kambing tersebut. Jika orang itu ada, maka Rasulullah SAW memberinya. Dan kalau orangnya tidak ada, Rasulullah SAW menyimpankannya". ('Abdur Rahman berkata), "Makanan itu dibagi dalam dua nampan. Kami semua makan dari kedua nampan itu, dan kenyang. Sisa yang ada pada kedua nampan itu aku bawa ke atas unta". [HR. Muslim juz 3, hal. 1626]

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمٰنِ بْنِ اَبِى بَكْرٍ رض اَنَّ اَصْحَابَ الصُّفَّةِ كَانُوْا اُنَاسًا فُقَرَاءَ وَ اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ مَرَّةً: مَنْ كَانَ عِنْدَهُ طَعَامُ اثْنَيْنِ فَلْيَذْهَبْ بِثَالِثٍ. وَ مَنْ كَانَ عِنْدَهُ طَعَامُ اَرْبَعَةٍ فَلْيَذْهَبْ بِخَامِسٍ اَوْ سَادِسٍ اَوْ كَمَا قَالَ. وَ اَنَّ اَبَا بَكْرٍ جَاءَ بِثَلاَثَةٍ وَ انْطَلَقَ النَّبِيُّ ص بِعَشَرَةٍ وَ اَبُوْ بَكْرٍ ثَلاَثَةً. قَالَ: فَهُوَ اَنَا وَ اَبِى وَ اُمّى وَ لاَ اَدْرِى هَلْ قَالَ امْرَأَتِى وَ خَادِمِى بَيْنَ بَيْتِنَا وَ بَيْنَ بَيْتِ اَبِى بَكْرٍ وَ اَنَّ اَبَا بَكْرٍ تَعَشَّى عِنْدَ النَّبِيّ ص ثُمَّ لَبِثَ حَتَّى صَلَّى اْلعِشَاءَ ثُمَّ رَجَعَ فَلَبِثَ حَتَّى تَعَشَّى رَسُوْلُ اللهِ ص فَجَاءَ بَعْدَ مَا مَضَى مِنَ اللَّيْلِ مَا شَاءَ اللهُ. قَالَتْ لَهُ امْرَأَتُهُ: مَا حَبَسَكَ عَنْ اَضْيَافِكَ اَوْ ضَيْفِكَ؟ قَالَ: اَوَ عَشَّيْتِهِمْ؟ قَالَتْ: اَبَوْا حَتَّى تَجِيْءَ قَدْ عَرَضُوْا عَلَيْهِمْ فَغَلَبُوْهُمْ فَذَهَبْتُ فَاخْتَبَأْتُ. فَقَالَ: يَا غُنْثَرُ، فَجَدَّعَ وَ سَبَّ وَ قَالَ: كُلُوْا. وَ قَالَ: لاَ اَطْعَمُهُ اَبَدًا. قَالَ: وَ اَيْمُ اللهِ، مَا كُنَّا نَأْخُذُ مِنَ اللُّقْمَةِ اِلاَّ رَبَا مِنْ اَسْفَلِهَا اَكْثَرُ مِنْهَا حَتَّى شَبِعُوْا وَ صَارَتْ اَكْثَرَ مِمَّا كَانَتْ قَبْلُ، فَنَظَرَ اَبُوْ بَكْرٍ فَاِذَا شَيْءٌ اَوْ اَكْثَرُ. قَالَ ِلامْرَأَتِهِ: يَا اُخْتَ بَنِى فِرَاسٍ، قَالَتْ: لاَ وَ قُرَّةِ عَيْنِى لَهِيَ اْلاۤنَ اَكْثَرُ مِمَا قَْلُ بِثَلاَثِ مَرَّاتٍ، فَاَكَلَ مِنْهَا اَبُوْ بَكْرٍ وَ قَالَ: اِنَّمَا كَانَ الشَّيْطَانُ يَعْنِى يَمِيْنَهُ ثُمَّ اَكَلَ مِنْهَا لُقْمَةً ثُمَّ حَمَلَهَا اِلَى النَّبِيّ ص فَاَصْبَحَتْ عِنْدَهُ وَ كَانَ بَيْنَنَا وَ بَيْنَ قَوْمٍ عَهْدٌ فَمَضَى اْلاَجَلُ فَعَرَّفْنَا اثْنَا عَشَرَ رَجُلاً مَعَ كُلّ رَجُلٍ مِنْهُمْ اُنَاسٌ. َاللهُ اَعْلَمُ كَمْ مَعَ كُلّ رَجُلٍ غَيْرَ اِنَّهُ بَعَثَ مَعَهُمْ قَالَ: اَكَلُوْا مِنْهَا اَجْمَعُوْنَ. البخارى 4: 172
Dari 'Abdur Rahman bin Abu Bakar RA, dia berkata : Sesungguhnya para penghuni Shuffah (pondok di belakang masjid) adalah orang-orang faqir. Pada suatu saat Nabi SAW bersabda, "Siapa yang punya makanan untuk dua orang, maka hendaklah dia mengajak orang yang ketiga. Dan siapa yang punya makanan untuk empat orang, maka hendaklah dia mengajak orang yang kelima atau keenam (atau sebagaimana yang beliau sabdakan)". Lalu Abu Bakar datang dengan membawa tiga orang dan Nabi SAW keluar dengan sepuluh orang, dan Abu Bakar membawa tiga orang. 'Abdur Rahman bin Abu Bakar berkata, "(Isi rumahku) adalah aku, ayahku dan ibuku". Aku (perawi) tidak tahu apakah 'Abdur Rahman berkata, "Istriku dan pelayanku yang (melayani) antara rumah tanggaku dan rumah tangga Abu Bakar". Dan sesungguhnya Abu Bakar (ingin) makan malam di sisi Nabi SAW, lalu dia tinggal di situ hingga shalat 'Isyak (bersama Nabi). Kemudian Abu Bakar pulang (dengan membawa tiga orang) dan tetap di rumah hingga Rasulullah SAW makan malam, (lalu dia kembali kepada Rasulullah SAW), lalu dia kembali (ke rumahnya) sesudah lewat sebagian waktu malam yang dikehendaki Allah. Istri Abu Bakar berkata kepadanya, "Apakah yang menahan kamu sehingga berlama-lama meninggalkan tamumu itu ?". Abu Bakar berkata, "Apakah kamu sudah menjamu mereka ?". Istri Abu Bakar berkata, "Mereka tidak mau (makan) sehingga kamu datang". Mereka (tuan rumah) telah mempersilakan kepada para tamu itu, tetapi mereka para tamu tidak mau makan sebelum Abu Bakar hadir. Maka aku ('Abdur Rahman bin Abu Bakar) menghindar dan bersembunyi (takut kepada Abu Bakar), lalu Abu Bakar berkata, "Hai bodoh". Abu Bakar menjelek-jelekkan dan mencaci ('Abdur Rahman). Dan kepada para tamu itu ia berkata, "Makanlah", dan ia (Abu Bakar) berkata, "Aku tidak akan memakannya selama-lamanya". ('Abdur Rahman) berkata, "Demi Allah, tidaklah kami mengambil satu suap kecuali dari bahwa bertambah lebih banyak sehingga mereka semua kenyang, dan makananitu menjadi lebih banyak daripada sebelumnya". Lalu Abu Bakar memperhatikannya, tiba-tiba makanan itu seukur sebelumnya atau lebih banyak. Lalu Abu Bakar berkata kepada istrinya, "Hai saudara perempuan bani Firas, (apakah ini) ?". Istrinya berkata, "Sungguh demi penghibur hatiku, sungguh (makanan) itu sekarang lebih banyak daripada sebelumnya tiga kalinya". Lalu Abu Bakar memakannya, dan ia berkata, "Itu hanyalah syaithan, yakni yang mendorong bersumpah (tidak mau makan)". Kemudian dia memakan sesuap, kemudian membawa makanan itu kepada Nabi SAW hingga makanan itu berada di hadapan beliau. Dan waktu itu terjadi perjanjian (gencatan senjata) antara kami dengan suatu kaum, lalu habis masanya, lalu kami membentuk dua belas kelompok beserta ketua masing-masing, walloohu a'lam. Ada berapa orang untuk setiap kelompok, tetapi yang jelas beliau (Nabi SAW) membekali mereka (dengan makanan itu). 'Abdur Rahman berkata, "Mereka semuanya memakan dari makanan itu". HR. Bukhari juz 4, hal. 172]

Perumpamaan-perumpamaan Rasulullah SAW
عَنْ اَبِى مُوْسَى عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: اِنَّ مَثَلِى وَ مَثَلَ مَا بَعَثَنِيَ اللهُ بِهِ كَمَثَلِ رَجُلٍ اَتَى قَوْمَهُ فَقَالَ: يَا قَوْمِ اِنّى رَأَيْتُ اْلجَيْشَ بِعَيْنَيَّ، وَ اِنّى اَنَا النَّذِيْرُ اْلعُرْيَانُ فَالنَّجَاءَ فَاَطَاعَهُ طَائِفَةً مِنْهُمْ فَاَصْبَحُوْا مَكَانَهُمْ. فَصَبَّحَهُمُ اْلجَيْشُ فَاَهْلَكَهُمْ وَ اجْنَاحَهُمْ. فَذٰلِكَ مَثَلُ مَنْ اَطَاعَنِى وَ اتَّبَعَ مَا جِئْتُ بِهِ وَ مَثَلُ مَنْ عَصَانِى وَ كَذَّبَ مَا جِئْتُ بِهِ مِنَ اْلحَقّ. مسلم 4: 1788
Dari Abu Musa, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Sesungguhnya perumpamaanku dan perumpamaan apa yang Allah mengutusku dengannya adalah seperti seorang laki-laki yang datang kepada kaumnya seraya berkata, "Wahai kaumku, sesungguhnya aku telah melihat dengan kedua mataku sendiri bahwa ada pasukan musuh (yang datang). Sesungguhnya aku betul-betul orang yang memberi peringatan. Maka carilah keselamatan". Lalu sebagian kamny ada yang patuh, maka malam-malam mereka segera berangkat sehingga tidak terburu-buru. Dan sebagian lagi ada yang mendustakan (tidak percaya), sampai pagi hari mereka masih berada di tempatnya. Maka pada pagi hari itu pula pasukan (musuh) tersebut menghancurkan mereka sehingga tidak ada yang tersisa. Itulah perumpamaan orang yang patuh kepadaku dan mengikuti risalah yang aku bawa, dan perumpamaan orang yang durhaka kepadaku dan mendustakan kebenaran yang aku bawa". [HR. Muslim juz 4, hal. 1788]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّمَا مَثَلِى وَ مَثَلُ اُمَّتِى كَمَثَلِ رَجُلٍ اسْتَوْقَدَ نَارًا. فَجَعَلَتِ الدَّوَّابُّ وَ اْلفَرَاشُ يَقَعْنَ فِيْهِ. فَاَنَا اَخِذٌ بِحُجَزِكُمْ وَ اَنْتُمْ تَقَحَّمُوْنَ فِيْهِ. مسلم 4: 1789
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya perumpamaanku dan perumpamaan ummatku, adalah seperti orang yang menyalakan api. Lalu serangga dan kupu-kupu datang dan masuk ke dalam api tersebut. Aku adalah orang yang menahan kalian dari belakang, tetapi kalian nekad masuk padanya". [HR. Muslim juz 4, hal. 1789]

عَنْ جَابِرٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَثَلِى وَ مَثَلُكُمْ كَمَثَلِ رَجُلٍ اَوْقَدَ نَارًا. فَجَعَلَ اْلجَنَادِبُ وَ اْلفَرَاشُ يَقَعْنَ فِيْهَا. وَ هُوَ يَذُبُّهُنَّ عَنْهَا. وَ اَنَا آخِذٌ بِحُجَزِكُمْ عَنِ النَّارِ. وَ اَنْتُمْ تَفَلَّتُوْنَ مِنْ يَدِىَّ. مسلم 4: 179
Dari Jabir, dia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Perumpamaanku dan perumpamaan kalian adalah seperti seorang lelaki yang menyalakan api. Berbagai belalang dan kupu-kupu datang dan masuk ke dalam api tersebut. Orang laki-laki itu berusaha menyelamatkannya dari padanya. Aku adalah orang yang menahan kalian dari belakang agar tidak tercebur ke dalam api tersebut, tetapi kalian malah melepaskan diri dari tanganku". [HR. Muslim juz 4, hal. 1790]

Bersambung...........

Posting Lebih Baru Posting Lama

Den Ryono. Diberdayakan oleh Blogger.

Dan Janganlah Kamu Mengikuti Apa yang Kamu Tidak Mempunyai Pengetahuan Tentangnya (Ilmunya). Sesungguhnya Pendengaran, Penglihatan dan Hati, Semuanya itu akan diminta Pertanggungan Jawabnya. (QS. Al-Isra : 36)

Kutinggalkan Pada Kamu Sekalian 2 Perkara Yang Kamu Tidak Akan Sesat Apabila Kamu Berpegang Teguh Pada Keduanya, Yaitu : Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya [[HR. Malik Dalam Al-Muwaththa' Juz 2 Hal 899]]